Kali ini aku yang berkunjung ke tempatmu. Mengambil hari cuti yang diberikan secara cuma-cuma oleh kakakmu untuk menemanimu yang sendiri di rumah tiga hari ini karena orang tuamu menjaga nenekmu yang tengah sakit. Kau tak boleh ikut walau merengek sedemikian rupa, dikarenakan minggu ujian akhir yang tengah menanti.
Pukul sembilan aku menjemputmu. Menanti di mini market dekat kampusmu. Mendinginkan diri dengan es krim sembari menunggumu di awal musim panas yang terik ini. Melirik jam menyadari bahwa hampir setengah jam aku berada di sana dan kini kala ku mendongak, aku menatapmu berjalan cepat ke arahku.
"Cookies and cream?" Tanyamu yang ku balas hanya dengan anggukan. Kau mendengus. Lalu meninggalkanku masuk membeli es krim dengan rasa kesukaanmu.
Aku mengendik. Masih menjilati es krimku. Mencoba menghabiskannya sampai cone yang ada dan berdiri membuangnya ke tempat sampah terdekat.
Kau sudah duduk manis di tempatku sebelumnya. Memakan es krimmu dengan tas jinjing belanjamu, yang kau bawa kemana-mana dengan dalih kampanye anti plastikmu, yang berisi beberapa makanan dan minuman ringan.
"Ku kira kau tak punya stok untuk maraton film?"
Kau menatapku yang kini duduk di depanmu. Menaikkan alismu dengan kerutan kecil di dahimu.
"Siapa yg mau maraton film?"
Aku menunjukmu dengan daguku. Ini masih pagi tapi entah kenapa sinar matahari seolah menarik semua energiku.
"Kita akan ke pantai. Ya, Hyung?"
Mataku mengerjap. Kau di depanku menatap harap dengan binar-binar menyebalkan di kedua matamu.
"Kau mabuk?"
Mendecih. Kau membereskan belanjaanmu di meja dan menarikku ke mobil.
"Pokoknya kita ke pantai. Titik. Tidak pakai koma."
****
D
i sinilah kita berakhir. Di sebuah pantai terdekat padahal matahari tengah menari di atas ubun-ubun. Kau sudah berlarian di pasir yang terbentang. Menitipkan sepatumu padaku yang memilih duduk di pinggiran dimana sebuah pohon besar menaungi. Sedikit banyak aku bersyukur pantai di sini tidak memisahkan laut dan daratan sebenarnya dengan jarak yang lebar, bisa pening aku tak menemukan tempat berteduh yang layak.
Aku melihatmu yang tertawa. Berlarian seperti bocah sekolah dasar yang tak pernah pergi ke pantai sebelumnya. Melipat celana bahan panjangmu sampai lutut dan menginjakkan kaki agar dihempas ombak yang menghampirimu bergantian.
Mau tak mau aku ikut tersenyum kecil. Menggeleng seolah tahu kenapa ibumu sering menggerutu karena kau selalu lupa diri jika musim panas datang dan bermain seenak jidat tanpa peduli tentang panas yang menyeruak. Meski setelah ku pikir-pikir, tak masalah, kau mendapat kulit eksotis itu juga karena kebiasaan anehmu itu.
Berbeda denganku yang lebih memilih berdiam dalam ruang tertutup. Membiarkan diriku semakin memucat dan dingin yang menyelimuti dari pendingin ruangan. Duh, favoritku.
"Kau tak mau menemaniku bermain?" Tanyamu yang entah sejak kapan sudah di sebelahku dan meraih botol soda yang kau beli tadi. Menengguknya seolah-olah seluruh cairan di tubuhmu sudah menguap entah kemana.
"Tidak. Hanya bocah yang mau berlarian di terik musim panas."
Aku tersenyum miring. Membuatmu melotot ke arahku dengan pipi yang menggembung karena minuman di mulutmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loading.... [MarkHyuck]÷
FanfictionProject work for MarkHyuck Summer Party 2019 6th of June, Introduction (dedicated for Lee Donghyuck's Birthday) 9th of June, Breakfast 10th of June, Reflection 11th of June, Online 21st of June, Confession 22nd of June, Dinner 6th of July, Eclipse 1...