Aku masih di kantor. Kau bisa ke sana dahulu dan menungguku sebentar.
Aku tak menjawabmu, namun memilih untuk mematikannya dan berjalan ke arah balkon kamarku. Menghela napas panjang sebelum menarik kembali apa yang bebas ada di sekitarku. Menelisik ke arah taburan lintang di angkasa yang seperti mengejek kerlip lampu jalanan kota yang mencoba menyaingi.
Kakiku mendekat pada pagar. Memerosotkan diri dan duduk dengan kaki yang terlipat dan ku dekap erat hingga menempel pada dadaku. Pada saat-saat ini, aku merasa begitu sendiri.
Mungkin memang bisa aku menghambur pada keluargaku yang tengah bercengkrama di bawah, namun aku sendiri yang memilih mangkir menyendiri di sini. Mungkin aku juga memang bisa bertandang ke rumah sebelah yang sudah seperti keluargaku sendiri, namun hatiku sedang tak ingin membuat ikatan pada siapapun. Mungkin juga aku bisa meminta sahabatku datang dan menghiburku, tapi tak sampai hati aku mengganggu malam mereka yang pasti begitu hangat dengan orang yang dicinta.
Kadang, memang ada saat seperti ini.
Aku menundukkan kepalaku. Menghindari kelam malam dengan sang dewi yang menertawakanku di atas sana. Memilih untuk memainkan jemari kakiku dan nampak tak peduli sekitar. Padahal derap jantungku bertalu seperti menekan paru-paruku dan memaksa rongga dadaku menyempit seketika.
Mataku tak berlinangan air. Pun aku tak tersedu. Sampai seseorang membuka pintu kamarku dan mendekatiku, meski tak ku taruh atensi sama sekali. Karena aku tahu kalau itu kau. Hanya kau yang berani untuk mendekatiku meski aku akan berteriak untuk membiarkanku sendiri dalam setiap sesak yang menyiksa.
"Aku merelakan jam lemburku untukmu dan ibumu bilang kau belum makan malam."
Aku mendengus, "Aku tak memintamu dan aku tak lapar."
Kau berjongkok di sampingku. Membenarkan rambutku yang berantakan diterpa angin malam.
"Aku yang akan memasak untukmu."
Rayumu dengan senyum menyebalkanmu. Membuatku mencebik kecil. "Jangan mengajakku kalau berniat membakar diri."
Kau tergelak. Sarkasku seolah banyolan terbaik untukmu dengan selera humor terjelek yang pernah ku temui setelah adik tirimu.
"Aku punya maag, Sayang. Temani aku makan malam, okay?"
"Pertama aku tak lapar. Kedua itu masalahmu, Paman bayi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Loading.... [MarkHyuck]÷
FanficProject work for MarkHyuck Summer Party 2019 6th of June, Introduction (dedicated for Lee Donghyuck's Birthday) 9th of June, Breakfast 10th of June, Reflection 11th of June, Online 21st of June, Confession 22nd of June, Dinner 6th of July, Eclipse 1...