Awan Mendung *2

3.4K 51 3
                                    

Malampun berlalu, pagi harinya seperti biasa jam 5 tepat alaramku berbunyi, stelah membereskan tempat tidurku sejenak ku termenung dalam lamunanku memikirkan kejadian semalam, perasaanku campur aduk dan tak tau harus bagaimana menyikapinya, setelah cukup lama berfikir dan tak menemukan jawaban dr apa yg aku pertanyakan dalam fikiranku "ahh.. entahlah" aku beranjak keluar dr kamarku dan menuju dapur sedikit kaget ternyata abang adam sudah lebih dulu bangun..

© pagi dek
® pagi juga bang..
© ini abang bikinin teh buat kamu, di minum selagi hangat.
® terima kasih bang "ada rasa canggung seolah ingin pergi saja dr hadapan beliau namun tak enak hati"..tumben abang sudah bangun?
© hr ini aku libur, biasanya kalau libur memang bangunku lebih awal dek.
® ouh gitu, abang mau sarapan apa? biar aku belikan
© gk usah " sambil menaruh tanganya di atas kepalaku lalu mengelus rambutku dan tersenyum" kita sarapan di luar yuk..
® "sebenarnya risih di perlakukan seperti itu" boleh bang, mau sarapan dimana?
© kita ke pusat kota.
® kenapa musti kesana bang, apa gk kejauhan?
© gpp, sekalian kita lihat2 kota kamu pasti bosan setiap hari di rumah terus.
® ouh iya sudah bang, tak siap2 dulu.

setelah siap yg kukira bakalan berangkat bawa mobil seperti biasanya ternyata salah, beliau mengajakku bersepeda pagi itu kebetulan di rumahnya ada dua sepedah, kamipun berangkat beriringan bersepeda bersama sepanjang jalan beliau menjelaskan setiap sudut kota kepadaku, fikiranku yg dr rumah masih sedikit canggung dan kacau perlahan menjadi cerah ceria karenanya, gak tau kenapa kurasakan ada yg berbeda dr abang adam pagi itu, sesampainya di pusat kota beliaupun menjelaskan segala hal yg kulihat saat itu. seperti anak kecil beliau memperlakukanku, semua makanan beliau tawarkan kepadaku dan aku merasa sedikit bahagia pagi itu. matahari mulai tinggi beliau mengajakku pulang, sesampainya di rumah beliau menyuruhku mandi dan bersiap2 untuk pergi lagi.. pas tak tanya mau pergi kemana? lagi2 beliau hanya menaruh tanganya di atas kepalaku sambil mengelus rambutku dan tersenyum. setelah selesai mandi dan bersiap2 kulihat beliau sudah lebih dulu siap dan mengeluarkan mobilnya dari garasi. stelah mengunci semua pintu kitapun berangkat entah kemana beliau masih belum memberitahukanya.. cukup jauh kita pergi dan setelah menempuh perjalanan panjang terjawab sudah kemana tujuan kita pergi, kulihat bentangan pasir putih, juga suara gemuruh ombak dan laut biru yang terbentang luas memyambut menyilaukan mataku. setelah memarkirkan mobil beliau mengajakku berganti pakaian dan kitapun lekas menuju bibir pantai.. baru kali ini aku melihat beliau bertelanjang dada hanya memakai celana kolor saja. kulitnya putih bersih dadanya bidang penuh dg tonjolan, otot di tanganya terlihat jelas dan yang paling gak bisa kulupakan senyum di bibirnya ketika menatapku membuatku semakin nyaman di dekatnya. karena kondisi pantai yang gak begitu ramai kami serasa punya dunia sendiri, kami puas seharian bermain pasir, bermain air dan becanda menikmati hari itu hanya berdua, sampai senjapun tiba kami duduk di pinggir pantai sembari melihat matahari terbenam yg perlahan2 meredupkan sinarnya berganti dg cahaya lampu yg temaram tangan beliau memegang tanganku lalu dg cepat beliau mencium pipiku, belum sempat ku berbicara beliau mengajakku beranjak pergi dan segera bersiap untuk pulang.. di sepanjang perjalanan pulang kulihat senyum di bibirnya tak kunjung padam. sambil menyetir sesekali beliau menggenggam tanganku dan akupun hanya membalas senyumanya pasrah dg semua itu seolah2 terhipnotis oleh pesonanya. kamipun berhenti sejenak untuk makan malam dan setelahnya perjalanan pulangpun berlanjut, setibanya di rumah sebelum menuju ke kamarku ku ucapakan terima kasih kepadanya.. dan beliau lagi lagi menaruh tanganya di atas kepalaku sambil mengelus rambutku dan tersenyum "iya sama sama". sesampainya di kamar aku gk bisa tidur senyum2 sendiri mengingat seharian ini aku bersama beliau, sempat bertanya pada diri sendiri apakah ini yg di namakan cinta? tapi kenapa harus dg beliau yg sejatinya seorang lelaki? ketika ku memikirkan hal itu masih tak bisa ku pungkiri ingatanku tentang kejadian kemarin malam masih saja menggangguku, semakin kumelupakan ingatan itu semakin nyata di fikiranku, terus dan terus mengganggu kebahagiaanku, entah bingung aku malam itu antara bahagia atau sedih, kufikirkan hal itu hingga aku terlelap.
pagi harinya kurasakan hangat di sekujur tubuhku, ketika kubuka mata kaget ada seorang tidur memelukku dr samping, ku lihat dg seksama ternyata itu abang adam. melihatku terbangun beliaupun ikut bangun..

Awan MendungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang