Happy reading:*
-
-
-"Bagaimana bisa terjadi, kita sudah mengirimkan bahan proyek nya kenapa bisa kurang bahkan kita sudah membeli bahan yang lebih ..."ujar Arsya dengan tegas.
Di sinilah Arsya di kantor nya, setelah tadi ada yang menelepon nya sewaktu di parkiran sekolah bahwa ada masalah yang terjadi di perusahaan nya. Mengetahui itu Arsya langsung melesat ke perusahaan nya dan di sinilah dia di ruangan pribadi nya yang kedap suara membuat semua orang tidak akan bisa mendengar apa yang orang bicarakan jika di ruangan pribadi Arsya.
"Saya juga gak tau sya, kita sudah mengirimkan bahan nya sebelum pembuatan proyek pembangunan hotel berjalan bahkan saya juga udah nyuruh manajemen kontruksi pak jung untuk mengecek kembali tapi kata dia sudah lengkap dan... tadi juga ada investor yang datang dia meminta uang nya kembali jika tidak dia akan menuntut perusahaan kita dengan motif penipuan....." Jelas Audy.
"Kita biarkan saja dulu, aku sudah ada rencana, Audy kamu beli lagi bahan bangunan yang kurang ingat! saya ingin kamu yang langsung mengecek barangnya dan untuk untuk urusan investor itu besok kita adakan rapat untuk membahas masalah ini kasih tau semua investor untuk menghadiri rapat besok dan jangan lupa kasih tau juga bagian divisi yang terlibat dalam pembangunan proyek itu untuk menghadiri rapat ini..."
"Tapi saya gimana dengan kerugian perusahaan kita, apa kita harus menuntut balik investor itu..."
"Jangan! Itu biar urusan ku saja, dan satu lagi dy kamu bawa besok semua laporan tentang proyek itu lalu kamu print dan bawa keruangan saya besok jam 09:00 wib pagi dan untuk rapat kita adakan besok jam 10:00 wib pagi..." Jelas arysa.
"Baiklah kalau gitu saya permisi sya..." Setelah Audy pergi dari ruangan nya Arsya langsung menyenderkan kepalanya ke arah kursi.
Arsya melihat ke arah pergelangan tangan nya waktu menunjukan 17:00 wib, tidak terasa Arsya sudah dua jam dia di kantor untuk membahas masalah proyek nya.
********
Deruman suara mesin mobil yang berhenti di depan pagar yang bercat gold dengan kaca mobil yang di turunkan untuk melihat keadaan sekitar terlihat seorang gadis dan teman teman nya yang di dalam mobil menatap pagar yang menjulang tinggi menunggu terbuka nya pagar tersebut.
Mereka semua pun keluar dari mobil dan menatap ke arah gerbang dan melihat keadaan sekeliling.
"Wihh mansion siap nih, gede banget kayak istana bidadari ajah..." Celetuk Doni dari belakang sambil melangkah ke arah pagar. Saat ingin menyentuh pagar tiba tiba..
"Ehh jangan di sentuh, Lo gila yah..." Sergah Laura buru buru.
" Emang kenapa, nggak ada apa apa nya juga kan gue cuman mau nyentuh ajh bukan maling gue..." Ucap Doni."Iyah jangan, Lo bisa luka nanti di sana ada sinar laser tangan Lo bisa kebakar nanti .." jelas Laura membuat semua orang tercengang kaget.
"Emang ini mansion siap sih, pake laser segala kayak rumah presiden ajah.." sahut Marsya.
"Ini mansion arsya" ucap santai Laura.
"Hahhh!!" Balas mereka serempak dengan Mulu menganga kaget.
"Biasa aja tuh mulut kayak goa ajah.." ujar Axel sambil terkikik geli melihat teman teman nya speccless ya meskipun diri nya juga kaget.
"Kayak lo juga kagak kaget ajah.." decak Dion. " Tapi yang bener Ra yang barusan Lo katakan kalau ini mansion arsya, dapat uang dari mana tuh anak.." lanjut nya sambil menatap binggung ke arah Laura sedangkan Laura hanya santai santai saja sambil melihat ke arah pergelangan tangan nya yang menunjukan jam 17:00 wib.
"Udah lah nanti kalian juga bakal tau,,, oh iya kita tunggu ajah di sini gak lama ko Arsya pasti belum pulang..gue telepon juga gak aktif .." ucap Laura sambil menggerutu tidak jelas.
Setelah beberapa menit terdengar suara mobil yang berhenti di depan mereka, mereka melihat ke arah mobil tersebut.
Arsya menurunkan kaca mobil nya, melihat itu Laura pun menghampiri Arsya.
"Sya, ponsel Lo mati yah.." tanya tiba tiba Laura. "Heumm,ngapain?" Tanya balik arsya.
Sejenak Laura memikirkan pertanyaan ambigu yang Arsya lontarkan ke pada nya, merasa sudah mengerti Laura pun menjawab nya.
"Eumm...boleh gak sya kita numpang belajar dulu di mansion Lo gak lama ko soalnya tadi kita mau belajar nya di rumah si jennie eh tapi dia mendadak nggak bisa karena ibu nya sakit dan harus ke rumah sakit, Lo ngerti kan maksud gue, lagian rumah Jennie juga dekat sama mansion loe kalau ke tempat lain kan jauh lagi mana gak ada waktu lagi...boleh yahh yahhh, plissss.." melihat Laura yang memohon kepada nya membuat ia merasa tidak tega menolak permintaan nya.
Mengingat peduli nya Laura semenjak dia di California Laura lah yang menemani nya di saat sedih mau pun senang.
"Jangan ganggu.." setelah mengatakan itu dan mengalihkan tatapan ke arah Axel, Arsya tersenyum miring dan masuk ke dalam dan terbuka lah pintu pagar nya secara otomatis dan masuklah mobil Arsya ke dalam.
"Lahhhh...giliran mobil Arsya pintu nya terbuka..." Cibir Doni setelah melihat pagar nya terbuka secara otomatis.
Mendengar itu Leon menoyor kepala Doni "sakit bego.." sahut Doni. "Loe yang bego, udah tau ini mansion milik Arsya loe masih aja gak ngerti.."
"Aelahhh, bego ko di pelihara..noh loe liat di atas pagar itu kan ada CCTV, itu CCTV otomatis tanpa di suruh pun kalau melihat plat nomer mobil Arsya akan terbuka karena sudah terkoneksi.." jelas laura " ya udah lah buru ngapain di sini, Loe pada masih inget kan rencana nya..."
"Oh gw ngerti, jadi ini adalah sebagian rencana loe gitu..." Sahut Axel.
"Yapp...bener, ya udah buruan nanti arsya keburu berubah pikiran..."
*********
Jumat, 2 Agustus 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost Trust
Teen Fiction"Aku akan berdamai dengan masa lalu,, tapi tidak akan pernah kembali lagi ke masa lalu!!!...." Arsya Adhiwijaya