Sang Assasin

21 4 0
                                    

Di sebuah ruang tamu, ada seorang kakek yang telah pensiun dari jabatannya sebagai boss mafia. Ia adalah bos terjahat tapi tak pernah membunuh satu orang pun. Ia akan menghukum atau membuat korbannya menderita seumur hidupnya. Dan sekarang ia sangat ingin membunuh seseorang.

Sang kakek pun membuka tempat rahasia yang berada di tembok sebelah timur ruang tamu. Dengan peralatan yang sangat canggih ia menyimpan dokumen-dokumen rahasia. Dan bahkan pemerintah pun sangat menginginkan dokumen tersebut.

Itu adalah nomor Assasin paling kejam di dunia, sang kreator pembunuh berantai yang telah membunuh hampir seribu orang tepatnya 989 orang. Ia sangat ahli akan membunuh, harga kepalanya di hargai satu Miliar dolar oleh pemerintah AS. Dan sampai sekarang Ia masih belum tertangkap.



"A aku masuk..." Ucap Darma.

Eh... Jadi ini kamar cewek. Anjir bonekanya banyak bener.

"Serina, kamu suka boneka?."

"Ya,, suka banget hehe. Apalagi boneka beruang itu."

"Emangnya kenapa sampe suka banget boneka beruang itu?."

"Boneka itu adalah pemberian dari seseorang yang dulu aku sukai,"

"Ehh.. jadi kamu punya pacar"

"Bukan bukan!. Itu waktu duluu banget mungkin pas TK. Saat itu aku sedang bermain di taman, kakek ku lagi sibuk sedang mengobrol dengan temannya. Dan temannya membawa seorang anak yang seumuran dengan ku. Dan aku bermain dengannya, sampai sampai di tempat game. Ada sebuah mesin boneka yang gede banget, aku sangat ingin boneka itu tapi karena tubuh kami kecil tidak bisa menjangkau tombol mainnya. Tapi anak itu langsung masuk ke dalam mesinnya lalu mengambil boneka itu dan kita pun langsung Kabur dan kembali ke taman lagi. Sesudah di taman lalu ia bilang nih buat kamu, disana aku suka sama anak itu."

I itu aku coeg. Ucap Darma dalam hatinya. Anjierr malu bener tapi ngomong ngomong apa bener kakekku temenan sama kakeknya Serina?, Perasaan waktu itu tuh aku di ajak sama kakekku untuk pergi membeli seblak dan entah kenapa kakekku hilang dari warung, eh dia malah ada di Taman. Lalu aku ketemu sama perempuan ini, dan kenapa aku kasih boneka ini ke elu itu karena aku gak mau di sangka pencuri jadi aku kasih ke elu..

Gubrak!!

"Suara apa itu?" Ucap serina.



Sebelumnya di ruang tamu.

Si kakek menelpon Assasin tersebut.

"Hallo.. code 404"

Tanpa lama Assasin itu datang. Memakai motor vespa,

"Ada apa euuyy manggil manggil, so soan kode 404 emangnya aya naon?." Ucap Assasin itu sambil memakai helm.

"Sini goblok," ucap kakek serina.

"Ya iya."

"Lu bisa bunuhin seseorang gak?" Sambil berbisik.

"Siapa?."

"Cowok yang ada di kamar cucu gw."

"Gak mau, sama lu aja. gw mah dah pensiun dah bosen ngebunuh mulu."

"Tapi ini cucu gw."

"Mau cucu mau apapun gw mah gak mau."

"Tapi cowok yang ada di dalem kamar cucu ku itu adalah cucu mu."

"Eh."

Lalu.



Gubrak!!

"Darma kaluar siah!."

"Ehh, inikan suara kakek?."

"Kadieu siah mantog ka imah" (kesini balik kerumah)

"Gak kakek, kakek salah paham."

Pintu pun di buka dan si kakek masuk sambil menangis bahagia.

"Ak akhirnya cucu ku bisa kawin."

"Apa?."

"Jhony!" (Jhony panggilan kakek serina)

"Apa?"

"Kok lu gk ngomong mau nikahin cucu gw"

"Gw nyuruh bunuh cucu lu bukan mau nikahin bgsd!"

"Darma, kakek setuju kakek sah in, kapan nikahnya?."

"Dengerin gw bngsd!!!"

"Nak Serina, kamu suka sama Darma?."

Serina pun bingung sekaligus terkejut, karena ia melihat teman kakeknya yg dulu membawa anak kecil. Dan ternyata anak kecilnya itu ialah Darma dan kakeknya itu adalah teman kakek Serina.

"Keluar sekarang jugaaaa!!!" Bentak Serina kepada mereka.

"Ke, kenapa cucu ku?"

"Gk mau tau pokoknya keluar, keluar!"

Serina menahan malu karena ia telah blak-blakan ke Darma soal lelaki yg di sukainya.

"Serina aku bisa jelasin." Ucap Darma.

"Keluaaaaar!" Ucap serina sambil mendorong Darma ke Pintu.

Mereka pun keluar dan Serina mengunci Pintu kamarnya.



Terdengar isak tangis dari seorang kakek Serina.

"Jhon, udah lah jangan nangis masa digituin sama cucu nangis, padahal dulu gk pernah nangis, ah cemen"

"Tapi cucuku,"

"Ya udah tenang."

Kakek Darma pun mendekati Darma.

"Nak, kamu mau tau gak cara melumpuhkan perempuan dengan skill Assasin."

"Eh?."

To be Continued....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Parallel (Peka Dong!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang