#13

2K 135 49
                                    


Tinnnn...Tinnnn...!!!

Kelakson mobil dan motor sudah berbunyi dengan nyaring pada  pagi hari di halaman rumah Vika.

Vika yang sedang mengikat rambut pun langsung berlari ke arah jendela dia pun membuka jendela itu dan melihat Teo melambaikan tangannya ke arah Vika.

Vika langsung menutup Jendela itu salah tingkah.

"Ya ampun mimpi apa gue semalem tiba tiba di jemput sama Teo...." Ucap Vika kegirangan seraya melompat lompat di atas kasur.

"Woi kutu kupret malah loncat loncat lu di atas kasur!!! Cepetan turun tuh di bawah pangeran pangeran lo pagi pagi begini udah berisikin telinga gue!!" Teriak Kelvin yang melihat adiknya sedang lincat loncat macem monyet kepanasan di atas kasur.

"Yee sirik ajah lo bang!!" Ucap Vika judes.

Kelvin pun meninggalkan kamar Vika, setelah itu Vika baru menyadari sesuatu hal.

"Eh bentar bentar... Pangeran pangeran lo? Berarti lebih dari satu dong?" Vika baru menyadari ucapan abangnya.

Dia pun langsung turun dari kasur dan meraih Tasnya asal, dia pun langsung menuruni tangga dengan kecepatan maksimal.

"Hati hati de" Ucap Kaka dari meja makan saat melihat adiknya tergesa gesa menuruni tangga.

"Iya bang maap!" Ucap Vika tanpa menoleh ke arah Kaka.

Kaka menggelengkan kepalanya.

"Biasa bang anak baru ngenal cinta jadi begitu, ternyata dia gak lebih playboy dari gua sekali dateng 2 cowo sekaligus mantap jiwaa..." Ucap Kelvin tak percaya bahwa kejombloan adeknya akan di musnahkan.

"Jangan sama sama in gue kambing!!" Ucap Vika saat di ambang pintu.

Setelah itu saat Vika menoleh ke arah Teo berada betapa terkwjutnya dia saat melihat Vico ada di samping Teo dengan Motor ninjanya.

"Pagi Vika!" Ucap Teo dan Vico berbarengan.

Vika tampak cengo saat melihat mereka berdua, perlahan Vika membuka kunci gerbang lalu menghampiri mereka berdua.

"Lo ngapain disini?" Ucap Vika menatap tajam ke arah Vico.

"Jemput lo sekolah" Ucap Vico adengab polosnya.

"Sejak kapan lo jadi tukang jemput gue?" Ucao Vika kasar.

"Sejak hari ini" Ucapnya lagi dengan santai.

"Gue Gak Butuh!!!" Ucap Vika sadis.

Saat mendengar bentakan Vika, Vico malah tersenyum lebar ke arah Vika.

"Eumm Vik..?" Panggil Teo.

"Iyah" Ucap Vika yang nada bicaranya berubah drastis menjadi lembut.

"Jadi lo mau berangkat bareng Sama Gue atau Vico?" Ucap Teo Menawarkan.

"Jelas gue milih lo lah Teo" Ucap Vika seraya menatap Sinis ke arah Vico.

"Tapi Gue yang dateng duluan loh?" Ucap Vico masih dengan senyuman tulusnya.

"Gue Gak Suruh!!!" Ucap Vika lagi lagi pedas.

"Yaudah ayo berangkat!" Ucap Teo seraya membukakan pintu mobil untuk Vika masuk.

Vika pun langsung masuk ke dalam tanpa menghiraukan perasaan Vico.

"Sorry ya bro kali ini gue satu langkah di depan lo" Ucap Teo dengan senyuman meremehkan.

Teo pun langsung berputar dan masuk ke dalam Mobil lalu langsung menancap gas ke arah sekolah.

"Lo gak boleh menyerah Vic!" Tekat Vico pada dirinya sendiri.

Vika And Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang