#16

1.9K 111 24
                                    


"Apa ini darah dari tangan cowo gak berguna itu? Argghhh... kenapa gue harus perduli, ya bodo amat!! itu pelajaran karna udah ganggu hidup gue terus setiap harinya!" Ucap Vika bermonolog.

Dia pun membasuh tangannya di wastafel.

Buat kalian yang bingung kenapa tiba tiba ada Vico di perpustakaan padahal yang di lihat Vika sebelumnya adalah Teo, ini lah yang terjadi.

Flashback Onn...

"Lo ngerasa kaya ada orang yang ngikutin gitu gak sih?" Ucap Vika Curiga.

Pada Saat itu Vico mengejar Vika lalu sengaja membuntuti Vika.

Mengapa Vico harus mengendap endap mengikuti Vika? Karna Vico tau Vika pasti akan memarahinya, maka dari itu dia tak ingin membuat Vika Marah lagi kepadanya.

"Iya bener tuh, apa jangan jangan..." Ucap Sigit mulai berpikir yang macam macam.

"Lo lanjutin kalimatnya gua tampol nih pake sepatu!" Ucap Vika mengancam.

"Ampun dah" Ucap Sigit.

"Apa pun yang terjadi jangan nengok ke belakang" Perintah Vika kepada Sigit, Keduanya masih terus berjalan.

"Jangan Nakut nakutin gua dong Vik!" Ucap Sigit parno.

"Udah diem! Di depan ada lemari kaca kita bisa liat bayangan orang yang lagi ngikutin kita" Ucap Vika Cerdik.

"Ah iya Pinter juga lo" Ucap Sigit setuju.

"Kalo Penjahit eh! Penjahat kita lari oke? Kalo itu murid biasa yang sengaja ngikutin kita, Auto gebugin gimana?" Ucap Vika menyusun Rencana.

"Setuju! Gua ngikut aja dah" Ucap Sigit pasrah.

Saat mengetahui Rencana Vika, Dengan Spontan Vico bersembunyi di balik Tembok di sebuah lorong agar tidak ketahuan.

Vika dan Sigit semakin Dekat dengan Lemari Kaca Di Depannya Mereka bersiap untuk melihat siapa yang mengikuti mereka.

Saat Vika dan Sigit melihat seseorang di belakangnya dengan memanfaatkan bayangan kaca lemari di depannya ternyata dia adalah...

"Teo!" Ucap Vika Lirih.

Secara Kebetulan Teo Melihat Vika Melewati Kelasnya.

Teo pun beranjak Berdiri dan Mengikuti Vika namun belum sempat Teo memanggil Vika seorang temannya memanggil Teo untuk mendekat, dengan sangat terpaksa kali ini Teo mengurungkan Niatnya bertemu dengan Vika.

"Anjir! Bikin parno ajah tuh orang, gimana? Mau kita gebugin?" Ucap Sigit lirih yang masih terus berjalan.

"Jangan! Heheh kalo ini mah pencuri Hati gue" Ucap Vika Sumringah.

"Yaelah Bucin!" Ucap Sigit.

Setelah merasa aman Vico pun kembali melanjutkan Langkahnya mengikuti Vika dan juga Sigit.

"Apa lu bilang!" Ucap Vika melotot ke arah Sigit.

"Eh enggak ko enggak" Ucap Sigit panik.

"Oke kita biarin ajah deh kalo dia yang ngikutin mah gue gak masalah Heheh" Ucap Vika

Vico mendengar semuanya, dia pun tahu Teo sempat mengikuti Vika, kalian tahu rasanya bagaimana? Sama sekali tak bisa di gambarkan dengan kata kata.

Ingin cemburu namun Vico tak punya Hak Apa pun.

Saat sampai Di Perpustakaan Vico melihat Vika yang sedang Kesusahan Meraih Buku.

Vika And Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang