innocent girl

Coba menerima

Setelah pulang dari restoran itu Kesya lebih banyak diam. Ika yang menyadari itu langsung mengusap lembut kepala kesya. Ika tau apa yang dirasakan putrinya sekarang ini. Kesya bukanlah anak yang tertutup dia selalu cerita tentang apapun itu. Ika tau kejadian dimana kesya ditinggalkan tanpa kejelasan apa pun. Kesya menceritakan semua kejadiannya. Ika yang mendengar itu tidak sanggup. Hari hari Kesya yang dulu selalu membuatnya murung dan tidak bersemangat akan kembali berwarna. Ika yakin itu.

"Sayang kamu tidak terpaksa kan menerima perjodohan ini? Kalau kamu tidak ingin perjodohan ini mama bisa membatalkannya" ucap Ika lembut sambil mengusap kepala Kesya.

"Jangan ma. Kesya Nerima dengan senang hati kok, Kesya yakin mama ngelakuin ini buat yang terbaik untuk Kesya" ucap Kesya memeluk Ika.

"Mama tau apa yang kamu rasakan Kesya. Kamu menerima ini dengan terpaksa karena kamu takut." Batin Ika sambil membalas pelukan Kesya.

*****

Keluarga Reynan sudah sampai di kediamannya. Reynan masuk dan langsung masuk kedalam kamar. Tubuhnya lelah sama seperti hatinya. Jujur Reynan masih mengharapkan seseorang yang dulu selalu membuatnya tersenyum untuk kembali lagi. Tetapi, tidak mungkin dia menginginkan seorang penghianat untuk kembali masuk lagi kedalam hidupnya. Ia hanya butuh waktu untuk benar benar melupakan gadisnya yang dulu .

Reynan merebahkan badannya di atas tempat tidur king size nya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Perlahan Reynan membayangkan wajah gadis lugu yang menyebalkan itu. Tanpa sadar ia tersenyum sendiri. Betapa manisnya dia saat memasang ekspresi bingungnya. Reynan yang sadar langsung mengusap wajahnya.

Gila! Ini bukan Reynan Aldiansyah yang terkenal dingin dan ketus. Ya Tuhan kenapa denganku. Perasaan apa ini. Segera ia bangkit dan membasuh mukanya . Setelah itu Reynan mengambil sebuah kotak dan membukanya. Ia melihat satu persatu foto itu dan yang terakhir ia memegang gelang dan ada nama Reynan dan gadisnya yang dulu BIANCA APRILLIA. Reynan langsung meletakkan kembali gelang itu dan menyimpannya kembali ketempat yang semula.

Reynan harus menghapus semua kenangan itu. Sekarang sudah ada gadis yang membuatnya terpikat hanya keluguannya. Entahlah bagaimana nanti. jalani saja. Batin Reynan.

Ceklek...

Pintu kamarnya terbuka. Bundanya masuk dan duduk disebelah Reynan.
Reynan tidur diatas pangkuan Rani. Dan Rani yang terkejut melihat kelakuan manja putranya mengelus rambutnya.

"Bun" panggil Reynan.

"Iya Rey, kenapa kamu tiba tiba manja gini hm" tanya Rani sayang.

"Gapapa bun. Rey cuman rindu elusan sayang bunda" jawab Reynan.

Rani tertawa kecil den menyentil hidung mancung Reynan.

"Kamu ini ya dari dulu memang gak berubah" ucap Ika lembut.

"Sebentar lagi kamu akan tunangan Rey, apa kamu bener bener ingin pertunangan ini? Atau karena paksaan bunda dan ayah?" Tanya Rani.

Reynan langsung duduk dan menggenggam tangan bundanya itu.
Cup Reynan mencium tangan bundanya.

"Enggak bunda, Reynan tau ini yang terbaik buat Reynan. Apapun keputusan bunda pasti itu yang terbaik buat anak anaknya" ucap Rey tersenyum dan mengecup tangan bundanya kembali.

Rina sedikit senang. Reynan kembali menjadi yang dulu. Senyuman yang dulu telah hilang kini kembali lagi.

"Yasudah kamu tidur ya. Besok kamu sekolah. Oh iya Rey besok kamu bareng Kesya ya berangkatnya" ucap Rina sebelum pergi.

Reynan hanya mengangguk sambil tersenyum.

Rina keluar dan menutup pintu kamar Reynan. Dan tersadar setetes air matanya jatuh.