Written by CH
Sepasang mata hijau yang begitu cemerlang, menatap dengan tajam dan memberi kesan kuat, seolah tidak akan membiarkanmu lari dari pandangannya.
Mulut yang terkatup rapat, terlihat menahan geram lewat gertakan gigi, seakan lahar panas akan segera membuncah keluar dari dalam sana.
Kedua tangan mengepal erat di sisi tubuh, napas yang memburu kasar menahan amarah, sehingga dadanya naik turun, memberikan akses lebih untuk memandang lekuk payudara terindah yang pernah kulihat.
Aku menyeringai sinis sambil menyilangkan kaki, menikmati ekspresi kemarahan yang terkesan... seksi. Yeah. Dia cukup membuatku bergairah.
Perpaduan yang kusebutkan di atas, sudah mewakili kata cantik. Meski dia tidak begitu tinggi, tapi itu tidak menjadi soal jika kami bersetubuh.
Biar kuperjelas di sini.
Rambut panjang bergelombang berwarna coklat keemasan, bibir yang penuh dan sensual, sepasang lesung pipi yang begitu dalam setiap kali dia tersenyum atau merengut, ukuran dada memiliki lingkar 32 dengan cup C. Hmmm, cukup pas di telapak tanganku jika kutangkup secara penuh.
Pinggang yang ramping, memiliki otot perut yang terlatih, dan bokong yang membulat sempurna. Dia sudah pasti berolahraga secara rutin untuk menjaga lekuk tubuhnya dengan sangat baik.
Namun, sangat disayangkan jika kesempurnaan itu, seperti gumpalan kertas yang tak berarti, karena dia pintar dalam memancing emosi. Juga gairah.
Kecerdasannya membuatku muak dengan sikap sok tahunya yang terlalu mengaturku. Kesetiaan yang ditunjukkan, seringkali menyudutkanku dalam kesalahpahaman yang tidak diperlukan. Dia benar-benar seperti ular berbisa yang perlu kutuntaskan!
Ucapan yang keluar dari mulutnya pun layaknya bom atom yang memiliki reaksi fusi nuklir. Berbahaya dan kritis. Membuatku menginginkan mulut sialan itu mengulum dan mengisap penisku dengan keras. Jika berbicara saja sudah sedahsyat itu, sudah pasti akan sanggup memberiku kepuasan di sana.
Cantik, seksi, pintar, dan bermulut tajam. Great! Kesemuanya itu sudah memberikan alasan mutlak, agar aku membuatnya menyesal karena sudah mencari masalah denganku.
"Apa kau sudah selesai menyampaikan jadwalku, Ms. Zevanya?" tanyaku dengan seringaian sinis yang masih setia terpatri di wajah.
Dia hendak membalas, tapi tidak jadi. Tampak bergumul sendiri dan kembali menggeram pelan. Seringaianku semakin lebar melihat tubuhnya yang gemetar karena amarah. Akan lebih menyenangkan, jika tubuh itu gemetar karena sentuhan atau hisapanku.
"Kau tidak bisa melakukan ini terus menerus, Sir," ucapnya dalam aksen British yang kental dan seksi.
Bagaimana bisa Bahasa Inggris bisa terdengar begitu menggairahkan, saat dia berbicara? Seolah ada irama dan tekanan lidah dalam nada suaranya yang terdengar sengit atau ketus. Damn! Aku juga menginginkan lidahnya menjilat sepanjang keteganganku atau sekujur tubuhku.
"Kenapa tidak? Apa kau keberatan? Jika ya, akui saja jika kau tidak sanggup menjalani tugas yang diberikan oleh pimpinanmu. Aku dengan senang hati menerima kekalahanmu, Love."
Dia mendengus dan memejamkan mata sambil berguman pelan. Terlihat mulai gerah dengan perdebatan ini. Kemudian, dia membuka mata dan menatap dengan tajam. Shit! Kenapa aku menjadi bergairah ketika melihat ekspresinya yang dingin dan sikap pantang menyerah itu?
"Maaf jika aku sudah mengganggu waktumu yang berharga, Sir. Aku undur diri."
Tanpa menunggu balasan, dia memutar tubuhnya, berjalan mantap menuju ke arah pintu. Tatapanku spontan menuju ke arah bokong sempurnanya yang mengayun lembut, sukses membuatku menegang di bawah sana.
Dia membuka pintu, lalu keluar dengan memberikan debuman kencang saat menutup pintu. Uh yeah! Aku sangat menyukai pemberontakan yang dilakukannya. Membuatku bersemangat untuk segera mendapatkan dirinya di bawahku, di atasku, atau dimanapun aku menginginkannya demi kepuasan.
Aku menatap tajam ke arah pintu, mengangkat satu alis sambil memainkan pulpen yang kugenggam sedaritadi. Menyeringai penuh kesenangan ketika rencana itu terbersit dalam pikiranku.
Sebelum aku menghancurkannya berkeping-keping, aku akan membuatnya bertekuk lutut. Because the heart was made to be broken, and I love to be that person who did it. As always.
■■■■■
Saturday, July 6th 2019
22.53 PMSurprise, yes?
Babang umumkan jadwal update yah.
Sheliu? Terserah dia aja kapan mau update.
Babang? Tiap malam minggu dong 😎Itu berarti cerita ini akan di update sebanyak 2x dalam seminggu. (Semoga)
Sheliu dengan POV Abby.
Babang dengan POV Russell.Lapak senang-senang yes? Kayak Noel.
Mungkin lebih ke arah sinetron kejar setan.
Brb makan pisang 🍌🍌🍌
Next part : Sheliu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heartbreaker (COMPLETED)
RomanceThe Bodyguard Series #4 : Russell Thompson ***** Kesempurnaan, sejatinya adalah milik seorang Russell. Tampan, hidup bergelimang harta, dan lahir dari keluarga terpandang. Hal itu sudah membuatnya menjadi incaran para gadis muda di Cheetham Hill, Ma...