Part 4 - Sneaky Bitch

26.6K 2K 145
                                    

Written by CH

Duileee yang nungguin Babang 😆
Pada ketar ketir nggak karuan, karena Babang nggak kasih kode buat update.

Yuk kita pacalannn....

■■■■■

Russell menghempaskan tubuh di kursi sambil menatap sinis ke arah wanita penggoda sialan, yang tampak biasa saja ketika melihatnya. Sudah dua hari semenjak kejadian waktu itu, Russell terus merutuk Abby dalam umpatan paling kasar dalam hati.

Betapa angkuh dan sinisnya wanita itu, setiap kali berhadapan dengannya. Bahkan, menaruh segelas kopi saja, sengaja dihentakkan sampai ada sedikit kopi yang keluar. Dia bahkan sudah menjadi pembangkang karena enggan menuruti perintah semena-menanya. Sungguh sangat berani sekali, geram Russell dalam hati.

Russell masih mendendam soal Abby yang meninggalkannya begitu saja, dalam keadaan masih berhasrat dan tegang sepenuhnya. Lalu keesokan harinya, dia tidak masuk dengan alasan ada urusan keluarga. Dan saat ini, dia baru muncul dalam penampilan yang entah kenapa semakin menggoda saja.

Abby memakai bodycon dress yang membalut ketat di lekuk tubuh yang sangat kurang ajarnya begitu menggiurkan, meski masih tampak sopan untuk busana kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abby memakai bodycon dress yang membalut ketat di lekuk tubuh yang sangat kurang ajarnya begitu menggiurkan, meski masih tampak sopan untuk busana kerja. Sayangnya, penampilannya yang menawan tidak seimbang dengan ekspresinya yang dingin dan seolah Russell adalah sumber penyakit baginya.

Apalagi, hari ini ada Sir Gerald Thompson datang untuk mendengarkan laporan perkembangan perusahaaan yang selalu diikuti tiap bulan. Tentu saja, Nona General Manager yang Maha Perfeksionis itu menjadi pendamping setia ayahnya hari ini.

Russell kembali mendengus melihat keramahan dan senyuman hangat yang diberikan Abby pada ayah sialannya itu, berbanding terbalik dengan sikap Abby padanya. Abby terkesan menjauh, mengabaikan, dan menganggap seolah Russell tidak ada di sana. Sebuah penghinaan terbesar yang Russell terima, ketika dia sudah berbaik hati memberikan kenikmatan dunia pada wanita yang tidak tahu terima kasih itu. Cih!

Mr. Thompson,” panggil Abby yang mengacaukan rencana Russell untuk mengutuknya barusan.

Russell mendelik tajam ke arah Abby, sedangkan wanita itu menaruh sebuah berkas dokumen tepat di atas meja. Saat ini, mereka sudah duduk di ruang rapat dengan pemilik perusahaan yaitu ayahnya, Sir Gerald, dan kepala divisi lainnya yang berjumlah 6 orang.

“Dengan segala hormat, dimohon untuk mendengarkan dan tidak melamun,” ujar Abby dengan nada rendah, lalu membungkuk perlahan untuk berbisik, “Aku turut berduka jika kau tidak bisa menemukan sosok pengganti untuk mengeluarkan cairan semen dengan jutaan sel yang menumpuk di dalam, sehingga kau tampak kacau.”

Shit! Russell melebarkan mata dan menatap Abby dengan tatapan membunuh. Sementara Abby menyeringai dengan puas sambil menegakkan tubuh, lalu berjalan melewatinya, memberikan pemandangan bokong indahnya yang mengayun lembut.

The Heartbreaker (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang