[peraduan]

693 51 2
                                    

[p e r a d u a n]

entah saya yang terlalu arogan,
atau semesta yang begitu candu,
hingga saya lupa akan eksistensimu,
wahai sang Maha.

saya mungkin akan menjadi,
bidak yang tak tahu diri,
yang hanya mengingatmu
tatkala, saya butuh lindungmu.

tapi sejujurnya, tiada tempat
untuk mengadu sebaik dirimu,
sebab senista atau seburuk apapun saya,
kamu tetap mendengarkan saya.

kamu mungkin akan marah,
dan mengutuk saya sampai mampus,
tatkala mendengar dengan sembrononya
saya berniat ingin hengkang dari semesta.

padahal saya jelas tahu, teramat tahu,
banyak dosa yang saya lahirkan,
sedang saya jarang memohon ampun padamu,
ampuni saya yang berlagak bagai bahaduri.

ada banyak kisah yang ingin saya bagi,
tatkala saya masih terlena akan kenikmatan
fana yang semesta suguhkan pada saya,
walau saya jelas tahu kamu mengetahui,
tetapi saya ingin menceritakan semuanya.

atas kegelisahan yang tak reda,
kehampaan yang membuat sekarat,
kekalutan yang membuat saya sinting,
serta ketakutan yang bercongkol dikepala,
saya tersesat, kehilangan arah saya.

tolong, berkenan membantu saya.

saya kembali padamu dengan
keadaan yang begitu nista,
saya kembali padamu saat saya
tahu mengadu padamu ialah jalan
keluarnya, padahal saya pernah
melupa, mengabaikanmu dan
berlagak kian congkak.

tetapi kamu, dengan seribu
satu cara, selalu saja dapat
membuat saya pulang padamu.

saya biarkan tangis tumpah ruah,
saya muntahkan semua lara-lara,
demi sebuah ampunan darimu.

di sujudku, malam itu.
saya rasakan kehadiranmu,
begitu nyata, tengah mendekapku,
dan bak keajaiban, dengan kuasamu,
segala kekalutan, ketakutan serta
kegelisahan meluruh, raib.

saya tak pernah merasa selapang ini,
ketenangan yang bagai delusi pun,
kini menjelma menjadi kenyataan,
saya tidak lagi merasa tercekat,
seperti sedang s e k a r at,
saya kembali merasa hidup.

berkat kemurahan hatimu,
serta karuniamu, saya temui
obat mujarab bagi lara-lara saya.

k e t a h u i l a h
Tuhan, sesungguhnya
kamu ialah tempat sebaik-baik,
untuk hambamu mengadu.


terimakasih telah berkenan,
menyambut saya kembali—

[]

190707 | 2.30 am.

terasing Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang