5. RUMAH INDIRA

6 2 0
                                    

Setelah selesai makan, Nino kembali ke kamar. Ia, membuka posnelnya, dan menghubungi Indira melalui chat WhatsApp.

To: Indira
Hai Indira, ini aku Nino. Yang kemarin, kenalan sama kamu di festival.

To: Nino
Hello Nino, ada apa?

To: Indira
Aku,mau ngajak kamu jalan. Kamu mau nggak?

To: Nino
Kemana?

To: Indira
Ke Danau.

To: Nino
Boleh deh, mumpung jadwal latihan aku lagi kosong.

To: Indira
Ya udah, kamu kirim aja alamat lengkap kamu ya.
Nanti, aku jemput naik sepeda.

To: Nino
Oke deh, aku kirim alamat aku ya.
Perumahan Bukit Pelangi, Blok C 05 nomer 17.

To: Indira
Ohhhh oke deh, makasih ya. Lumayan deket kok, dari rumah aku.

To: Nino
Jadi, ada bunderan terus dari situ sekitar 300 meter. Ada rumah warna Putih, pagarnya Hijau. Itu rumah aku, and didepan nya ada pohon apel nya.

To: Indira
Okay

***
"Bu, Nino mau jalan ya. Ucapnya sambil mencium tangan ibu.
"Mau kemana sayang?
"Ke rumah Indira, mau ngajak ke Danau.
"Hati-hati ya sayang.
"Oke deh Bu, aku berangkat ya.
"Assalamualaikum....
"Waalaikumsalam....

***
Nino memarkirkan sepeda di depan sebuah rumah yang cukup mewah, ia memastikan kembali alamatnya. "Dari alamat nya, ini rumahnya. Gumamnya, sambil memeriksa kembali.
"Assalamualaikum.... Ucapnya, sambil memastikan kembali.
"Waalaikumsalam.... Cari siapa? Tanya seorang wanita, berambut sebahu.
"Cari Indira tante, Indira nya ada? Tanya nya sopan.
"Temen nya Indira?
"Iya.
"Ya udah masuk yuk, Indira nya ada didalam.
"Makasih Tante.
"Sepedanya bawa masuk aja, takut nanti hilang. Ucap Tante Desy.
"Iya Tante

***
"Silakan duduk, oh iya nama kamu siapa?
"Nino. Ucapnya sambil menjabat tangan Tante Desy.
"Nama Tante, Desy.
"Sebentar Tante, panggilan Indira dulu ya.
Tak lama kemudian, Indira datang, dengan mengenakan baju terusan warna merah. "Hai. Sapa Indira.
"Hello.
"Udah lama?
"Belum kok, baru aja datang.
"Silakan duduk Nak Nino, Tante mau bikin minum dulu ya.
"Nggak usah repot-repot Tante. Tolak Nino halus.
"Nggak apa-apa, kamu mau minum apa? Tanya Tante Desy.
"Apa aja Tante.
"Ya udah tante, ambilin dulu ya.
"Oh iya Mom, jangan lupa kue yang aku bikin tolong bawa kesini ya.
"Iya sayang.
Tante Desy pun, menuju dapur untuk mengambil minum. "Kamu udah makan? Tanya Nino.
"Belum.
"Oh iya jadi nggak ke Danau? Tanya Nino.
"Terserah kamu, kalau aku si mau aja. Tapi, aku belum izin sama Mom.
"Oh iya ayah kamu kemana? Tanya Nino.
"My Dad, sudah meninggal 13 tahun lalu waktu aku umur 6 tahun.
"Innallilahiwainnailaihirojiun... Maaf ya aku ndak tahu.
"Nggak apa-apa kok.
Tak lama kemudian, Tante Desy datang sambil membawa sekaleng teh rasa stoberi, sekaleng soda rasa stroberi, dan satu toples kue lidah kucing rainbow. "Silakan diminum. Ucap Tante Desy, sambil meletakkan dimeja.
"Makasih Tante, jadi ngerepotin.
"Nggak kok, oh iya Nino ini soda untuk kamu, terus ini teh nya untuk Indira. Soalnya, Indira nggak suka soda. Jelas Tante Desy.
"Oh iya Tante. Ucap Nino, sambil mengambil kaleng berisi soda.
"Indira, Momy ke Dapur dulu ya. Pamit Tante Desy.
"Yes Mom.
"Oh iya Tante, saya boleh ngajak Indira ke Danau? Tanya Nino sopan.
"Danau mana?
"Danau Biru.
"Kalau Tante si, ngizinin aja. Tapi, terserah Indira.
"Ya udah, aku mau kalau Momy ngizinin.
"Tapi dihabiskan dulu, kue nya, dan minum nya.
"Ya Tante.

***
Di Dapur, Tante Desy hanya merenung. Memikirkan sang puteri. Ia, berdoa dalam hatinya.
"Ya Allah.... Semoga dengan Ini, bisa membuat puteri ku, membaik.
"Bu. Panggil Mba Idoh.
"Eh iya kenapa? Tanya Ibu.
"Ibu kenapa?
"Nggak apa-apa kok, oh iya Mba kalau pekerjaan mba sudah selesai. Mba, silakan makan ya tadi saya udah goreng ikan asin.
"Iya Bu.
Lalu Tante Desy tersenyum, dan meninggalkan Dapur.

"Jadi kamu punya adik? Tanya Nino.
"Punya dia Kuliah di Paris, Prancis.
"Kuliah apa?
"Tata Busana.
"Siapa namanya?
"Shanin.
"Aku juga punya kakak, kuliah di Aussie.
"Siapa namanya?
"Kenzy.
"Kuliah apa di Aussie?
"Musik.
"Oh iya ini jam berapa? Tanya Indira.
"Setengah 5.
"Mmmm aku harus nelfon Shanin sebentar lagi. Aku, harus videocall.
"Jam segini biasanya? Iya, biasanya jam segini. Tapi, aku baru ingat, dia tadi bilang kalau mau videocall. Malam aja, dia ada jadwal kuliah tambahan.
Nino menganggur lalu, ia berkata. "Oh iya, ayo mau ke Danau kan? Tanya Nino.
"Iya aku, ganti baju dulu ya sekalian izin sama Momy.
"Ya udah aku tunggu.
"Aku keatas dulu ya. Pamit Indira.
"Ya. Jawab Nino singkat.
Lalu, Indira pun menaiki tangga menuju lantai dua.

BERSAMBUNG

LIHAT HATIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang