13.

3.1K 511 91
                                    

"I will always be grateful to have mom and daddy as my parents.

I always love the way they take care of me and shower me with love.

Mom and dad I love you"

Suara gemuruh tepuk tangan memenuhi ruangan ketika Mark selesai membaca sebuah surat yang di dedikasikan untuk kedua orang tuanya seusai acara class meet.

Doyoung bertepuk tangan bahagia bercampur dengan pilu. Ia menatap Mark dengan penuh bangga, walau Mark terlihat lesu ketika ia menuruni panggung.

Mark menatap layar ponselnya dan berharap entah itu ayahnya atau ibunya menelfonnya sekarang memberi sepatah atau dua patah kata ucapan atas keberhasilannya meraih ranking, namun harapan hanyalah sebatas harapan.

---

Sedangkan disisi lain Winwin dengan grogi kembali menapakan kaki pada perusahaan maskapai penerbangan dimana tempat ia bekerja dulu.

"Apa.. perusahaan ini sedang membutuhkan seorang pramugara senior?" Tanya Winwin pelan sambil menggigit bibir bawahnya, ia menyerahkan map yang berisikan resumé pada seorang staff.

"Akan saya kabarkan kembali jika kami sedang membutuhkan jasa anda"

Winwin tersenyum simpul penuh harap. Ia sangat berharap jika ia dapat kembali bekerja pada perusahaan ini, bagaimanapun ia butuh untuk tetap hidup dan membesarkan anak - anaknya, walaupun Jaehyun menceraikannya tanpa meninggalkan sepeser hartapun untuk dirinya.

Ia menatap langit sambil menepuk dadanya, ia menahan rasa sakit yang bertumpuk di dadanya, rasanya begitu sesak. Ia tidak menyangkan jika suaminya setega itu pada dirinya.



---


Taeyong menatap layar USG dengan senyum penuh kebahagiaan.

"Ia tumbuh sehat" ucap sang dokter.

Senyuman kegembiraan pun tercetak pada wajah Jaehyun dan Taeyong, keduanya tampak begitu antusias akan hadirnya sang jabang bayi dalam kehidupan mereka.

"I love you" ucap Jaehyun sambil mengecup kening Taeyong.

Taeyong hanya menggenggam erat tangan Jaehyun yang tidak lama lagi akan menjadi suaminya.

---



Chitta dan Jungwoo merasa begitu hampa tanpa kehadiran Winwin yang biasa menjadi paling bijak diantara mereka.

"Kuharap Winwin baik - baik saja.. sungguh aku kehabisan kata - kata akan Jaehyun..." Ucap Chitta sambil mengaduk kopinya dengan anggun.

Namun Jungwoo hanya tersenyum masam, ia sedikit merasa bersalah akan kerusakan rumah tangga Winwin, namun jika ia membiarkannya begitu saja, itu tetap menjadi hal yang salah.


---

Jeno menggigit bantalnya menahan tangis.

"A - aku akan menjadi seorang kakak?"

"— tapi daddy bilang jika aku akan selalu menjadi your precious one? Apakah itu artinya aku akan dilupakan olehmu, daddy?"

Tangis Jeno memecah, ia masih tidak rela akan apa yang ia dengar dari sang ayah.



---

Yuta melemparkan semua berkas yang ia dapatkan dari pengacara pihak Jaehyun.

"Ia benar - benar tidak meninggalkan sedikit hartapun untuk istrinya, dan kini ia melayangkan gugatan cerai begitu saja? Kau pikir aku akan lengah akan ini?" Ucap Yuta penuh amarah.









Tbc.


ARISANWhere stories live. Discover now