bagian 2

769 47 15
                                    

Warning:typo, ooc,gaje

"Jean!"
Aku memanggil Jean yang sedang gambar-gambar ga jelas.

"Ah,mi-mikasa ada apa?"
Balasnya gugup kek ga pernah ngomong sama cewek.

"Lo bisa bantu gua ga?"

"Ba-bantu apa mik?"

"Mik,mik,jangan sok akrab sama gua.
Panggil gua dengan nama lengkap"

"Oh,baiklah"

"Btw,Lo bisa bantuin gua kagak?"

"Bantuin apa?"

"Lo pura-pura jadi pacarku"

"A-apa yang Lo bilang barusan?"
Tanya Jean yang udah mulai salah tingkah depan gua.

"Ok,gua jelasin Lo harus jadi pacar bohongan gua"

"Ke-kenapa harus pacar bohongan?"
Tanya Jean lagi sambil garuk-garuk kepala bikin gua tambah mual Deket sama dia.

"Tujuan gua jadiin Lo pacar gua adalah, pengen buat Eren jadi cemburu"
Jelas gua sambil nahan jijik ngeliat muka Jean.

"Ka-kalau cuma itu gua bisa"

"Ok,mulai sekarang Lo harus pura-pura jadi pacar gua didepan Eren."

"Ah,iya"

"Yaudah,nanti pas Eren masuk kelas nanti,Lo pura-pura nyuapin gua roti ini"
Ucap ku sambil memberikan sebuah roti pada Jean.

"Ah, iya"

Tak lama kemudian Eren masuk kelas.

"Mik,maaf lama soalnya WC nya tadi penu-"
Eren diam ngeliat gua sama Jean suap-suapan.

"Ada apa Eren?"
Tanyaku sok ga tau apa-apa.

"I-itu kan"
Kata dia sambil terbata-bata.
Pasti Eren cemburu ngeliat gua sama Jean suap-suapan.

"Itukan roti gue!!"
Eren berteriak kesal sama gua.

Eh,Eren kok ga cemburu sama gua?
"Kenapa Lo makan roti gue mik?!"
Kata dia penuh rasa penuh rasa kecewa kayak pengen nangis.

"Ah,roti ini?gua tadi ngeliat roti ini didalam kulkas,jadi gua bawa aja buat makan sama Jean pacarku"
Ucap ku sombong.

"Lo cemburu ga Eren?"
Lanjutku.

"Cemburu apa?"
Kata dia.

"Cemburu ngeliat gua sama Jean suap-suapan"

"Bodo amat sama kalian, pokoknya Lo sama Jean harus ganti roti gue tadi"

"Lo ga cemburu?"
Ucapku pelan tapi masih kedengaran sama Eren.

"Cemburu? cemburu buat apa? cemburu ngeliat Lo sama kuda suap-suapan?"
Bentak Eren.

"Siapa yang Lo sebut kuda hah?!"
Balas Jean yang tadinya diam kini mulai angkat suara.

"Siapa lagi kalo bukan Lo"
Kata Eren sambil nunjuk wajah Jean.

"Udahlah yang,ayo kita pergi aja"
Gua narik tangan Jean untuk pergi.

"Ke-kemana?"

"Udah ikut aja"
Kami berdua pergi menjauh dari Eren.

"Woi!"
Bentak ku pada Jean sambil mendorong nya Ketembok.

"A-ada Mikasa?"

"Lo jangan pernah sekali-kali menyentuh Eren apa lagi mengajak nya berantem"

"E-emangnya kenapa?"

"Pokoknya jangan!!"

"Ah, i-iya"

"Baguslah kalau Lo ngerti"
Kata ku sambil pergi meninggalkan Jean.

"Mikasa,Lo mau kemana?"
Tanya Jean

"Mau kekelas,emang kemana lagi?"

"Kalo Lo pergi ke kelas sendirian,nanti Eren curiga kalo kita ga pacaran"
Mendengar perkataan Jean gua berpikir ulang.

"Yaudah ,ayo kekelas bareng"
Gua gandengan tangan sama Jean.
Meskipun ini menjijikan,tapi inilah cara agar Eren jadi cemburu,jadi gua harus kuat.

Sesampainya kami dikelas,gua ngeliat Eren ngobrol sama historia.
Ya historia,cewek paling imut dikelas.

"Lo tau apa yang lebih indah dari bulan?"
Ucap Eren ke historia.

"Apa?"

"Yaitu senyummu"
Eren coba ngegombal historia.

Sumpah jijik gua ngeliat Eren ngegombal.
Walau jijik tapi gua juga pengen digombalin sama Eren.

Jean ngeliat gua kayak Kasin gitu.
"Mikasa"
Panggil Jean.

"Apa?"

"Bapak mu tukang listrik ya?"

"Bapak gua udah meninggal"
Balas gua datar.

"E,eh? Anu maksudku,eh anu"

"Udahlah Jean,lagian gua jijik ngeliat Lo ngegombalin gua"
Gua pergi ninggalin Jean.

"Tu-tunggu Mikasa"
Panggil Jean sambil berjalan nyusul gua.

To be continued......

Sorry kalo gaje dan sulit dimengerti.
Tembus 6 vote, lanjut.....


My Feeling;MikasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang