Jimin dapat merasakan ketegangan ketika mereka berdua menuruni tangga dan berjalan menuju basa Korea Airways yang ada di bandara ini. Atmosfir diantara mereka berdua berubah total sejak kaptennya itu mendapat panggilan tidak terduga dari ATC. Jimin tidak tahu pembicaraan jenis apa yang terjadi sebab dia melepaskan headphonenya, dan Jiminpun tidak bisa bertanya karena Namjoon seolah-olah memberikan sinyal bahwa dia tidak ingin berbicara dengan siapapun, termasuk Jimin. Rasanya kapten yang sedang berjalan di hadapannya ini terasa jauh sekali meski Jimin dengan jelas menginjak banyangan Namjoon di setiap langkahnya. Namjoon terasa begitu jauh, tidak tersentuh dan dingin hanya dalam hitungan detik. Ada apa sebenarnya?
Ketika mereka tiba di base, beberapa kapten dengan co-pilot sudah menunggu mereka. Mereka ternyata bukan pesawat pertama yang landing meski juga bukan pesawat yang terakhir.
"Apa semuanya sudah landing?" Namjoon duduk di samping Seokjin yang sedang menenggak soda dingin yang dia dapat dari staff Korea Airways. Seokjin kemudian menggeleng, "kita harus menunggu satu sampai dua jam lagi, I guess?"
Namjoon menghela napasnya gusar. Dia membuka jasnya dan melonggarkan dasi, udara di dalam base tiba-tiba membuatnya sesak.
"Kau bisa pergi ke hotel lebih dulu, nanti aku yang akan memberi instruksi pada pilot lain." Seokjin menwarkan bantuan setelah menyadari ada yang tidak beres, di tambah dengan ekspresi Jimin yang duduk tidak jauh dari mereka semakin membuat Seokjin merasa ada yang tidak benar.
Namjoon bisa saja pergi ke hotel lebih dulu seperti yang disarankan oleh Seokjin, tapi jika dia melakukan hal itu, akan ada banyak pertanyaan yang muncul di antara pilot karena Namjoon tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya dan itu akan sangat merepotkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
Sementara Jimin entah kenapa, lebih memilih duduk di dekat Jungkook dan kapten Donghyuk. Rasanya batas yang dibuat oleh Namjoon membuatnya tidak bisa duduk di dekat kaptennya sendiri.
"Bagaimana terbang dengan Namjoon?" Donghyuk bertanya setelah Jimin dan Jungkook selesai saling mengejek satu sama lain, entah sejak kapan mereka berdua menjadi dekat hinga mampu mencela kekurangan mereka masing-masing dalam mengoperasikan pesawat. "Dia banyak bicara?"
"Tidak juga," Jawabnya. "Kapten Namjoon lebih sering membaca buku atau memainkan game di ponselnya."
"Wah itu lebih baik daripada seseorang yang lebih suka merokok dari pada mengajari pilot yang baru lulus." Jungkook menyela pembicaraan antara Jimin dan kaptennya. Mendengar kalimat Jungkook, Donghyuk melemparkan oreo yang menjadi cemilan mereka selagi menunggu pesawat lain landing. "Aku merokok karena aku stress! And guess what?" Donghyuk bertanya retoris, "aku stress karena kau susah sekali untuk diam." Sebenarnya, kokpit pesawat didesign agar para pilot bisa merokok, beda dengan kabin. Baik Boeing ataupun Airbus nampaknya mengerti bahwa penerbangan dengan jam diatas delapam jam akan menyiksa pilot yang merupakan perokok. Namun tetap saja, regulasi tentang rokok adalah urusan maskapai dan dalam hal ini, Korean Airways mempersilahkan para pilotnya untuk merokok dan tentu saja hal ini dirahasiakan dari pihak penumpang untuk menghindari keributan.
"Oh ya? Kalau begitu aku juga punya keluhan," Jungkook protes tak kalah heboh dari kaptennya. "Seragamku jadi bau asap rokok karena ulahmu."
"Wah lihat, kau sudah terlalu lama di New Zealand," Donghyuk menghela napasnya. Dia tahu kalau Jungkook itu tidak sopan dan kadang kurang ajar (mirip seperti Kim Taehyung) tapi kali ini Donghyuk tidak akan melepaskan pilot muda itu. "Aku seniormu, kau tahu?!"
"But you don't act like one!" Jungkook tidak mau kalah seperti biasa. Berdebat hal yang tidak penting dengan Donghyuk adalah hal yang biasa dia lakukan semenjak maskapai mereka menetapkan bahwa Donghyuk akan mengawasi Jungkook secara pribadi sebelum Jungkook mendapatkan lisensi Airbusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIRPLANE
FanfictionMINJOON - Namjoon × Jimin Tentang Kim Namjoon, si kapten Korea Airways mantan kapten di Emirates Airlines. Tentang Park Jimin, si first officer baru Korea Airways, mantan first officer Jetstar Japan. Tentang cerita di ketinggian 32.000 kaki d...