The Start

327 24 13
                                    


Cho Kyuhyun dan Lee Sungmin, dua sahabat yang memilih pergi dari Korea dan tinggal jauh dari orang tuanya untuk bekerja di Amerika. Kyuhyun memegang jabatan tertinggi di perusahaan sang ayah sementara Sungmin menapaki karir sebagai Designer  Korea yang patut diperhitungkan di kancah internasional.

Bersahabat sejak kecil membuat keduanya memutuskan tinggal dalam satu flat yang sama di New York City. Kyuhyun dan Sungmin membeli apartemen itu dengan sistem 50:50, status mereka sama sehingga tak ada yang berhak mengklaim apartemen tersebut sebagai milik salah satu dari mereka. 

Tak hanya berbagi apartemen, mereka juga kerap berbagi peran dari mulai Sungmin yang membuat sarapan serta makan malam dan Kyuhyun yang akan membantunya membereskan mansion setiap akhir pekan. Keduanya sepakat tak akan menggunakan jasa pelayan karena tak suka privacy mereka diganggu. Sebuah hubungan yang sangat indah dipandang mata bukan?

Meski memiliki kamar masing-masing, baik Kyuhyun dan Sungmin sering atau bahkan terlalu sering berbagi ranjang. Seperti malam ini, Sungmin masih betah bergelung di kamarnya dalam pelukan Kyuhyun. Sesekali wanita itu menciumi dada bidang Kyuhyun yang menantang di depannya tanpa busana. "Kau tahu ini salah. Kita tak bisa selamanya seperti ini."

Kyuhyun menarik wajah Sungmin hingga wanita itu tengkurap di atas tubuh Kyuhyun dan wajah mereka sejajar. Pria itu melumat dalam dan basah bibir Sungmin membuat satu lenguhan terdengar seksi di telinga Kyuhyun. "Desahan itu yang salah. Jika tahu sedang melakukan kesalahan, tak seharusnya kau mendesah menerima sentuhanku." Balas Kyuhyun.

Sungmin tertawa renyah sebelum kembali mencium Kyuhyun. "Bagaimana aku bisa menolak, kau terlalu hebat Kyuhyun."

Kyuhyun memeluk Sungmin erat hingga ia bisa merasakan dada kenyal Sungmin di kulit polosnya. "Nikmati saja. Jika salah satu dari kita jatuh cinta dan menemukan pasangan yang tepat nanti, masa-masa ini akan menjadi kenangan terindah."

"Hmm kau benar. Meski aku sudah terbiasa dengan milikmu, aku tak tahu apakah nanti bisa menemukan yang lebih hebat darimu di atas ranjang atau tidak."

Kyuhyun terkekeh. "Kalau tak ada, kembali saja padaku."

"Oh... Ajakan affair  yang menggiurkan, Cho." Keduanya tertawa sebelum kembali larut dalam satu malam panjang penuh desahan kenikmatan. Sebuah kenikmatan indah yang direngkuh oleh dua orang dengan status sahabat.

.

.

Kyuhyun berdiri di hadapan Sungmin yang kini tengah memakaikan dasi. "Aku seperti sedang mengurus suamiku saja. Tak bisakah belajar pakai dasi sendiri dan berhenti merepotkanku setiap pagi? Aku sudah harus memasak, menyiapkan keperluanku sendiri dan sekarang juga harus mengurusmu."

"Aku sedih dengan penolakanmu." Ujar Kyuhyun dengan bibir cemberut seraya memainkan poni Sungmin. Sungguh bukan gayanya. Kyuhyun hanya akan menampakkan sisi manja dirinya di depan Sungmin.

"Aku tak menolak, hanya saja aku sedang dikejar waktu."

"Mau kemana?"

Sungmin menepuk bahu Kyuhyun merapikan kemeja dan dasi yang sedikit miring sebelum menjawab. "Bertemu Event Organizer untuk acara fashion show di Paris bulan depan, mencari gaun untuk acara nanti malam, oh bisakah kau menemaniku?"

"Jam berapa?"

"Jam tujuh harus sudah sampai di Chrysler Building. Kalau kau mau datanglah ke kantorku, aku akan menyiapkan bajumu."

Kyuhyun mengecek ponsel, memastikan tak ada acara malam ini. "Baiklah, aku akan sampai ke kantormu jam lima." Ujarnya.

"Ayo sarapan dan kita berangkat."

Kyuhyun mencegah Sungmin yang berniat ke ruang makan, pria itu menahan tangan Sungmin membuat wanita di depannya tertarik dan hanya menyisakan jarak beberapa senti meter saja. "Kau tahu bagaimana perasaanku padamu, bukan?" Tanya Kyuhyun lekat dengan nada serius membuat Sungmin terhipnotis oleh matanya. Wanita itu mengangguk.

"Kita sudah sepakat untuk tak membahas ini kan?" 

"Apa sama sekali tak ada perasaan untukku di hatimu?" Cecar Kyuhyun.

"Kyu, lupakan sebelum kita bertengkar untuk halusinasimu yang tidak jelas itu."

"Aku tak berhalusinasi, Min. Aku mencintaimu." Ujar Kyuhyun meninggikan suaranya. "Kau hanya akan menyakiti hatiku jika selalu menganggap rasa cintaku sebagai bentuk halusinasi."

"Okay Cukup! Cepat turun dan kita sarapan."

Kyuhyun tersenyum getir melihat Sungmin meninggalkannya. Barusan itu penolakan yang keberapa? Kyuhyun sudah berjuang sejak mereka duduk di bangku sekolah atas kan? Bahkan tahun ini mereka akan memasuki usia tiga puluh. 

"Jangan menyerah, Kyuhyun-ah. Kau hanya perlu menyadarkannya. Semangat!"

.

.

TBC

=== oOo ===


Halo, satu cerita baru yang idenya muncul setelah aku nonton siaran live Kyuhyun di Youtube. 

Kyuhyun: Padahal kan aku cuma ngoborol, masak, makan, main game, minum, nyanyi.

DK: Tapi sempet komentar soal foto HoneyMallow yang di samping kirinya ada foto Sungmin lho walaupun kepotong.

Kyuhyun: Masa sih? Hehe Sungmin selalu ada di hatiku soalnya.

.

.

Sebelum lanjut, aku mau kasih warning kalau cerita ini akan berbau dewasa baik dari segi cerita ataupun percakapan yang terbangun.

Oh, satu lagi, aku tidak punya jadwal publish cerita yang tetap. Jadi mohon bersabar jikalau urusan di dunia nyata ini sedang tidak menentu.

Jangan lupa vote dan comment (atau kritik) untuk kebaikan cerita. Tolong gunakan bahasa yang baik ya :)

Terima kasih

Sampai jumpa di chapter berikutnya

Love AbroadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang