Haechan

4.8K 601 43
                                    

"Cie yang tadi ketemu sama mantan,"

Suara cempreng yang kelewat familiar di telinga, membuat Lisa memutar bola matanya. Ia tengah asik mendesain poster acara kampus, jadi tanpa menanggapi ucapan Haechan, fokusnya kembali ke layar laptop.

Tapi, bukan Haechan namanya kalau belum berhasil membuat kedua pipi tembam Lisa memerah karena marah.

"Denger-denger ketemunya di cafe tempat ngedate pertama kali," Ucap si pemuda tadi. Kali ini, ia melirik Lisa dari tempatnya duduk.

Hapal betul dengan tabiat si pemuda Lee, Lisa hanya melirik tajam Haechan lalu kembali ke pekerjaannya.

Sementara itu, di posisinya saat ini Haechan tersenyum miring. Merasa ditantang dan ia menyukainya, "Yang waktu itu bela-belain ke pasar buat bikinin wedang jahe karena lu flu pas ekskursi, dia bukan sih?"

Lisa memijat pelipisnya, kesal tapi tidak bisa memprotes karena yang diucapkan Haechan adalah fakta. "Diem gak?" Kali ini Haechan mengingatkannya pada sesuatu yang paling tidak ingin ia ungkit.

Merasa puas dengan respon Lisa, pemuda bermarga Lee itu terkekeh. "Kalau yang nemenin lu stargazing, dia juga?"

Kali ini Lisa memejamkan matanya, tanda ia sudah mulai hilang kesabaran. Setelahnya, gadis itu menghadap si pemuda dan menarik kerah baju Haechan. "Diem atau gue cium?!"

Melihat pipi Lisa yang memerah, Haechan terkekeh senang. Tanpa menjawab pertanyaan si gadis, ia telah lebih dahulu mendaratkan sebuah kecupan singkat di bibir Lisa. "Dulu dia juga sering gangguin kamu gini juga, gak?"

Lisa memijat pelipisnya, dan dengan susah payah menyembunyikan senyumannya. Lelaki di hadapannya ini memang paling pandai dalam mempermainkan suasana hatinya, tapi yang jelas tingkah Haechan tidak pernah bisa membuat Lisa marah. She loves him and all his tease.

"Gak, cuma kamu kan yang berani jailin aku." Lisa memang terkenal galak,  dan hampir tidak ada yang berani membuatnya marah. Hampir tidak ada karena Haechan adalah pengecualian. Disaat yang lain takut dengan kemarahan Lisa, Haechan malah suka membuat Lisa marah. Katanya, wajah Lisa terlihat jauh lebih menggemaskan saat marah.

Mendengar kalimat yang keluar dari mulut si perempuan, Haechan tersenyum lebar, lalu menarik tubuh Lisa ke dalam pelukannya. Setelah itu ia menghadiahi wajah sang kekasih dengan kecupan bertubi-tubi, menyalurkan rasa sayangnya dan alhasil membuat Lisa tergelak.

"Kamu kalo ga aku gangguin, bakal sibuk sama laptop terus. Ini udah jam berapa kamu belom ada makan?"

Lisa mendongak, menatap ukiran wakah Haechan lalu megangguk paham. Kekasihnya ini memang banyak tingkah saat tidak diberi perhatian, dan Lisa sudah maklum. "Iya, maaf."

Haechan terkekeh, lalu menoel hidung Lisa dengan gemas. "Makan dulu gih, aku udah beliin ayan geprek kesukaan kamu. Cabe tiga," Ujarnya yang kemudian membuat binar di wajah Lisa terpancar.

Tanpa berpikir panjang, Lisa kembali mempertemukan bibirnya dengan milik Haechan lalu berlari menuju dapur tempat Haechan meletakkan nasi ayam gepreknya.

Detik berikutnya, suara Lisa kembali terdengar dari arah dapur. "EMANG YA LEE HAECHAN TUH PALING THE BEST, I LOVE YOU SO MUCH."

ya waktu itu ada yang request haechan tapi baru kepikiran idenya hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ya waktu itu ada yang request haechan tapi baru kepikiran idenya hehe

PURPLE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang