Lucas

12.6K 1.1K 26
                                    

Lucas tuh ga habis pikir sama jalan pikirannya Lisa. Kenapa sih dari sekian banyak lelaki yang gadis itu cintai, nama Taeyong harus berada di urutan nomor satu? Padahal Taeyong itu udah punya pacar. Pacarnya itu sahabat Lisa sendiri, Jennie. Dan hari ini, tepatnya malam ini, sepasang kekasih itu mengumumkan tanggal pernikahan mereka di depan kedua keluarga besar dan juga tamu undangan di acara ulang tahun Taeyong -- yang mana ada Lisa dan Lucas disana.

Kebayang gak sih gimana rasanya jadi Lisa denger kabar pernikahan laki-laki yang dia cintai dari kecil dengan sahabatnya sendiri?

Yang paling bikin Lucas dongkol itu, Lisa masih aja nangisin Taeyong bahkan sampe ngabisin wine satu botol penuh. Tiap Lucas mau ambil pasti gadis itu langsung memukul tangannya.

"Taeyong jahat banget sih Cas....?" Lisa meletakkan gelas wine yang ia pegang dan tertunduk dalam, "Dia tau gimana perasaan gue ke dia dan... dan dia ngumumin pernikahan dia gitu aja?! Di depan gue?!"

Lucas hanya mampu menghela nafasnya dalam dan mengusap punggung Lisa saat gadis itu mulai terisak lagi. Dia ga mengeluarkan satu patah kata pun karena dia tau apapun yang dia bilang pasti gaakan dicerna sama otaknya Lisa.

"Gue capek tau gak? Gue capek harus nahan sakitnya sendiri, gue capek harus ngeliat dia mesra-mesraan sama Jennie, gue capek dengerin curhatan dia soal Jennie, GUE CAPEK!" Gadis itu memekik dengan cukup keras dan tanpa sengaja menarik atensi beberapa pengunjung yang ada disana.

Berbeda dengan pengunjung yang cukup risih, Lucas masih tetap bergeming di depan Lisa. Lelaki itu kemudian menarik bangkunya mendekati Lisa dan merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya.

"Move on, Lis. Masih banyak cowok yang lebih baik dari Taeyong, hmm?" Lucas membiarkan Lisa menangis di bahunya dan sama sekali tidak risih saat setelan jas yang ia pakai basah karena air mata gadis itu.

"Bantuin gue..." Lirihnya. "Please bantuin gue buat bisa move on."










"Duh, berat banget sih lu.." Udah ga keitung berapa kali Lucas mendumel selama perjalanannya dari basement sampai ke dalam apartemen Lisa, tapi yang jelas setiap dia ngedumel Lisa cuma membalasnya dengan sebuah erangan atau gumaman yang ga jelas.

Sekitar jam 3 pagi keduanya selesai dengan acara minum mereka, dengan Lisa yang langsung tepar sementara Lucas cuma merasa sedikit pusing. Karena emang dasarnya Lucas udah kelewat sering nemenin Lisa minum, lelaki itu udah hapal kebiasaan Lisa saat mabuk dan apa yang harus ia lakukan.

Lisa yang baru saja mendarat dengan mulus diatas tempat tidur langsung mendengkur, membuat Lucas yang masih di samping tempat tidurnya menggelengkan kepala, "Ck. Anak gadis kelakuan kayak gini, ya gimana Taeyong mau suka?"

Walaupun tidak berhenti mengomel dan mengeluh, pada akhirnya Lucas tetep aja ngelepas heels Lisa dan juga jaket yang gadis itu pakai dengan telaten sehingga tidak mengusik tidur Lisa. Setelah itu ia menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh Lisa sampai ke bagian leher, dan terakhir melakukan ritual khusus yaitu mengusap pucuk kepala Lisa. Itu kebiasaan Lisa dari kecil. Setiap kali Lisa susah tidur, gadis itu akan meminta siapapun yang bisa dimintai tolong untuk mengusap kepalanya. Semenjak Lisa mengenal Lucas dan semakin seringnya lelaki itu berkunjung sampai larut malam, Lucas perlahan tau kebiasaan-kebiasaan Lisa.

"Lu tuh cantik, Lis. Kalau hanya soal penampilan, Taeyong ga mungkin bakal nolak lu. Cuma emang jodoh lu bukan dia," Lucas masih duduk di sebelah Lisa dan mengusap kepala gadis itu, sesekali ia akan memperhatikan raut wajah Lisa yang terlelap dan terkekeh sendiri setelahnya.

Cukup lama Lucas mengusap kepala Lisa sampai akhirnya rasa kantuk menyerangnya. Lelaki itu kemudian mengecek kembali posisi Lisa agar gadis itu tetap merasa nyaman. "I'll make you forget him... i promise," Ujarnya lagi disertai dengan sebuah kecupan di dahi Lisa.

"Goodnight, princess."

+++

Goodnight too ehehehe
Ini buat kalian yang request Lucas. Yang lain sabar ya

PURPLE STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang