Bagian 7

6 1 0
                                    

HOLLA!! KETEMU LAGI AMA AKU.

HAPPY READING

***

Aku cukup kaget dengan tawaran bantuan dari bayu, mengingat bahwa ini adalah kegiatan memasak, bukan pertempuran game yang selalu identic dengan pria namun nyatanya bayu benar benar menawarkan bantuan dengan ekpresi seriusnya.

"Apa tante gak salah dengar?, emang kamu pintar masak?" Tanya ibuku.

"Lumayan tante soalnya suka minta di ajarin ama pembantu rumah tangga kalau lagi masak" balas bayu. Ibuku hanya mengangguk.

"Res! Contohin bayu nih pinter masak, jangan tau resbus air ajah" Ungkap ibuku.

"Ihh mama aku pinter masak nasi goreng kok, bukan rebus air doang" balasku.

"Iyah... tapi selalu keasinan, masa kalah sama cowok" sindir ibuku.

"Anak gak untuk di banding- bandingin tapi di dukung" Balasku kembali menyindir.

Bayu terlihat terkekeh mendengar perdebatanku dengan ibuku, sedangkan ibuku sudah kembali menyibukan diri dengan masakannya. Bayu terlihat mengambil peran besar malam ini di dapur dan kelihaiannya terlihat jelas dan pastinya pujian terus terlontar untuknya dari ibuku dan menyisahkan aku yang bingung ingin berbuat dan melakukan setiap detiknya, serasa peran yang ku perankan beberapa saat yang lalu, diambil seutuhnya oleh bayu.

Akhirnya seluruh masakan telah selesai dan hanya tinggal di sajikan di meja makan dan terlihat ayahku sudah duduk manis di tempat biasanya ketika makan, dan seluruh makanan yang kami masak atau lebih tepatnya masakan ibu dan bayu terlihat sangat menggugah selera.

"Kau sudah pacaran berapa lama dengan restina" Tanya ayahku kepada bayu yang berhasil membuatku hampir tersedang oleh apa yang aku makan.

"Baru beberapa minggu yang lalu om" Balas bayu.

"Baru beberapa minggu menjadi pacar namun sudah beberapa kali aku menangis karnanya" Gerutuku dalam hati.

"Ayahmu bekerja di mana?" Tanya ayahku yang sudah seperti wartawan yang sedang mewawancarai.

"Ayahnya bekerja di perusahan sama tempat papa bekerja namun posisinya sebagai pemilik perusahaan yang menjabat sebagai CEO, ayahnya boss papa!" Jawabku spontang padahal pertanyaan itu tak tertuju padaku.

"Wah!! ternyata papa tadi nonton TV berdanpingan dengan anak dari boss papa, harus lebih hati-hati ini!" Balas ayahku.

"Santai saja om, anggap aku saya saja sebagai pacar dari anak om bukan anak dari boss om" Ujar bayu.

"Akan om usahakan!" Ujar ayahku.

Akhirnya makan malam berakhir dan kegiatan selanjutnya adalah tidur tapi itu hanya terkusus untukku, dan mala mini bayu akan tidur di kamar yang bersebalahan dengan kamarku yang dimana kamar itu di sediakan untuk tamu yang menginap dan bayu adalah tamu pertama yang menggunakan kamar itu dan jujur, sangat canggung bersebalahan kamar dengan dia.

Aku dan bayu berjalan beriringan naik ke lantai atas karena kamar kami berada pada lantai yang sama yaitu lantai kedua dan ketika sudah sampai di atas aku bergegas masuk ke kamar setelah menunjukkan kamar untuk bayu tidur malam ini.

Karena kehadiran bayu di rumah, aku hampir melupakan rutinitasku sebelum tidur yaitu duduk berdiam diri di teras lantai dua rumahku sambil menikmati indahnya bulan serta bintang yang bertaburan di langit. Aku akhirnya memutuskan untuk keluar kamar menuju teras.

Setelah sampai, senyumku otomatis terukir ketika melihat bulan yang indah walau bintang tak terlalu banyak bertebaran karena hujan baru saja reda.

"Bisa aku bergabung?"

Suara bayu mengagetkan ku dan lagi-lagi jantungku berdetang dengan kecepatan yang lebih tinggi akibat kehadirannya, dan mengangguk menjadi balasan dari pertanyaannya barusan.

"Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya bayu.

"Aku memang setiap malam ke sini sebelum tidur untuk melihat bulan dan bintang yang menghiasi indah di langit" balasku.

"Ouwhh baiklah! Aku akan bergabung dengan kebiasaanmu malam ini"Balas bayu. Aku hanya terkekeh.

"Mengapa kau membawa selimut kemari?" tanyaku.

"Ini untuk kita pakai bersama, karena udara masih sangat dingin akibat hujan yang baru saja reda" Balas bayu.

"Kita?" Tanya ku.

"Iyah kita, kamu dan aku" Balasnya.

"Dalam selimut yang sama?" Tanyaku lagi.

"Tenanglah aku hanya akan duduk diam di sampingmu dalam selimut yang sama, aku tak akan macam-macam dengan mu" Balasnya lagi.

Akhirnya bayu duduk di sampingku dan memakaikan selimut yang ia bawa ke tubuhku dan juga pada tubuhnya, dan memag tak bisa ku pungkiri jika udara sangat dingin dan selimut ini cukup memberikanku kehangatan.

Aku berdeham untuk menanggapi situsi yang hening serta kikuk ini. Dan secara tiba-tiba, ada satu pertanyaan yang tertulis di pikiranku yang mendorongku untuk bertanya pada bayu untuk memecahkan keheningan ini.

"Apa kau tak memiliki saudara" Tanya bayu yang berhasil mendahuluiku untuk bertanya.

"Yeah! Aku adalah anak tunggal" Balasku.

"Pantas kau sangat manja" Ujar bayu.

"Tolong buat aku marah kali ini" Balasku.

"Hmm baiklah, maaf" Ujar bayu.

"Apa kau mengingat kata hasrat pembenci wanita yang kau sampaikan padaku?" Akhirnya pertanyaanku ini keluar juga.

"Yeah?" Balasnya singkat.

"Apa aku bisa tau maksud dari kata itu?" Ungkapku agak ragu-ragu. Dan bayu hanya mengangguk.

"Aku membenci wanita" Balasnya.

"Mengapa kau membenci wanita, apa alasannya?" Tanya ku lagi.

"Ceritanya panjang, apa kau tetap mau mendengarnya?" Balasnya, aku hanya mengangguk.

"Alasan mengapa aku membenci wanita karna...aku ditinggalkan oleh ibuku saat aku masih berumur satu tahun karena bertengkar dengan ayahku akibat skandal perselingkuhan yang dilakukan oleh ibuku dan sejak itulah aku sangat membenci ibuku" Ujar bayu.

"Dan karena pertengkaran itu, akhirnya orantuaku berpisah dan ayahku menikah lagi di saat umurku 14 tahun. Pernihakan itu memberikanku cukup kebahagiaan, karena aku berharap akan mendapatkan sosok ibu pengganti namun pada nyatanya itu hanya sebatas harapana yang tak menjadi kenyataan. Ibu tiriku ternyata tak menyukaiku dan ternyata hanya haus akan kekayaanku,dan ibu tiriku itu merupakan pelacur yang menjual dirinya kepada pengusaha kaya." Lanjut bayu.

"Perlakuan ibu tiriku terhadapku sangat buruk, kata-kata kasar yang senantiasa ia lontarkan untukku memberikanku tekanan batin yang luarbiasa, karena yang aku rindukan adalah kasih sayang seorang ibu namun yang kudapat adalah perlakuan kasar. Dan di suatu malam di diskotik, aku menemukan ibu tiriku sedang bermesraan dengan pria lain yang merupakan teman ayahku sendiri, aku dan ibu tiriku sempat beradu mulut hingga kata 'anak buangan' keluar dari mulut ibu tiriku yang berhasil membuat emosiku memuncak dan spontan membuatku langsung mencekiknya hingga tak secara sadar,aku membunuhnya dan sejak itulah aku mulai membenci wanita dan mulia mempermainkan wanita." Imbuh bayu mengakhiri ceritanya.

Aku cukup meringis mendengar cerita kehidupannya yang diluar dari dugaan dan banyanganku tentang kehidupannya.

"Jadi kau sangat membenci wanita?" Tanya ku.

"Yeah aku membenci wanita" Balasnya.

"Bagaimana dengan ku, aku juga wanita kan?" Tanyaku.

"Benciku terhadapmu berubah menjadi cinta,dan karna itulah aku memintamu untuk belajar mencintaiku" Balasnya.

Tbc

Sorry for typo yeah readers tercintaa....

Jangan lupa vote and comment yeah karna itu berarti banget buat aku.

Selamat bertemu kembali dengan bayun dan restina di bagian selanjutnya...

Salam author..

AlterationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang