"Jadi hubungan lo sama Wonho sekarang gimana Wen?"
Pertanyaan itu membuat seorang gadis yang bernama Son Wendy ini menghentikan kegiatan merangkai bunganya sejenak lalu tersenyum masam.
"Semalem dia datang kesini terus minta maaf sama gue atas perbuatannya waktu itu", jelas Wendy.
Kang Seulgi, sahabat baik dari Wendy mendekatkan kursinya mendekat ke arah Wendy lalu menyeruput ice americano yang dia beli sebelum datang ke toko bunga milik Wendy. "Terus lo maafin dia?", tanya Seulgi.
"Iya gue maafin tapi setelah gue maafin gue minta putus sama dia"
Hampir saja Seulgi tersedak ice americano setelah mendengar penuturan dari Wendy. "Wen, lo bercanda kan minta putus sama Wonho?", tanya Seulgi memastikan.
"Gue gak bercanda, Gi. Gue seriusan minta putus sama Wonho semalem" ucap Wendy sambil meletakan rangkaian bunga yang telah ia selesaikan itu ke atas meja tepat di depan ice americano milik Seulgi. "Lima puluh ribu ya, jangan lupa bayar"
"Gila lo, mahal amat. Gue gak ada bawa duit nih, gue kan cuma di suruh ambil bunga ini di elo doang mana gue tau kalau harus bayar juga"
"Gak kok, bercanda aja gue. Ini bunga khusus teman gue yang mau married. Walaupun lo married-nya masih lama sih"
"Sialan lo ya"
Ingin rasanya Seulgi melemparkan bunga itu ke Wendy tapi niatnya itu ia urungkan, karena jika ia melemparkan bunga itu maka rangkaian bunga itu rusak, jika rangkaian bunganya rusak maka Seulgi akan mendapat omelan dari ibu penjual bunga ini dan tentu saja Seulgi juga dapat omelan dari sahabatnya Jung Krystal yang akan menikah siang ini.
"Tapi serius Wen, lo beneran minta putus sama Wonho?" tanya Seulgi memastikan.
"Iya Seulgi, gue udah minta putus sama Wonho semalem. Ya memang dia gak terima sih tapi mau gimana lagi, gue bener-bener udah gak bisa kalau harus sama-sama dia lagi" jelas Wendy
"Tapi Wen, lo sama dia dua bulan lagi udah mau nikah, lo sama dia udah pesan WO, undangan juga udah lo pesan, bahkan gaun yang mau lo pake buat pernikahan lo nanti udah di buatkan sama Krystal dari beberapa bulan yang lalu"
Wendy menggeleng pelan, "Gak Gi, gue gak bisa balik sama Wonho lagi. Mungkin menurut lo sayang banget kalau gue sama dia harus putus, tapi perbuatannya kemarin bener-bener gak bisa di anggap sepele kalau menurut gue"
"Tapi kan Wen—"
"Udah ah gak usah bahas itu dulu, ada yang lebih penting dari itu", potong Wendy
Seulgi mengerutkan keningnya
hey, ayolah apa yang lebih penting dari hubungan percintaan sahabatnya ini.
Seolah tau yang di pikirkan oleh Seulgi, Wendy lansung menurunkan pandangannya mengarah ke atas meja, Seulgi pun mengikuti arah pandangan Wendy seketika matanya langsung membulat sempurna.
"EH IYA ANJIR INI BUNGA IBU DESIGNER HARUS GUE BAWA KE PERNIKAHANNYA DIA", teriak Seulgi panik. "Sekarang jam berapa Wen, sekarang jam berapa?"
Wendy melirik jam dinding yang ada di toko bunganya. "Hm... 15 menit lagi mau jam 9 dan seingat gue kayanya Krystal minta bunganya harus ada di dia jam 9 deh, Gi"
Seulgi menepuk jidatnya pelan. "Mampus, habis gue nih di omelin sama nyai"
Baru aja Seulgi menyelesaikan perkataannya, tiba-tiba ponsel milik Wendy berdering lama menandakan ada panggilan masuk, mereka melihat nama yang tertera di layar ponsel tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
cause you're my home | wendy
Fanfiction- kalau aku memang berjodoh dengan mu, maka suatu saat nanti kita akan bertemu lagi -