04

484 54 12
                                        

lagi-lagi mon maap kalau ada typonya yak! 🙏








Sekarang sudah hampir dua minggu Jae tidak bertemu lagi dengan Wendy, dalam dua minggu itu keduanya disibukan dengan berbagai pekerjaan. Jae yang sibuk sama bandnya, Wendy yang akhir-akhir ini mulai banyak menerima pesanan karangan bunga. Maklum saja lagi bulan-bulan orang yang ingin wisuda-an.

Kini Jae lagi di toko bunga milik Wendy, seperti rencananya sejak awal mau kesana yaitu ingin menanyakan perihal hubungan Wendy dengan sang mantan, Wonho.

"Jadi gua to the point aja ya, lo sebenarnya sama Wonho masih berantem apa gimana sih. Terus kenapa lo waktu di jemput Seungyoun malah nangis?", tanya Jae.

Beneran deh walaupun Jae terlihat cuek sama orang sekitar tapi sebenarnya dia tuh care banget orangnya.

"Udah putus kali Jae, sebulan ada kali gue udah menjomblo", jawab Wendy sambil meletakan secangkir kopi di atas meja.

Jae mengambil kopi miliknya lalu menyesap pelan kopi buatan Wendy sambil berpikir sejenak, "Kok rasanya aneh ya"








"Sorry ya Jae kalau kopinya rada pait, gula di rumah habis soalnya. Hehe"







BRUUUSHH!!






"Oh iya gapapa, hahaha" Jae tertawa hambar sambil membersihkan butiran-butiran air sisa semburannya.


Suasana mendadak hening akibat kopi pahit tadi. Keduanya masih sibuk dengan pikiran masih-masing.

Wendy masih menimbang apakah ia harus memberitahu alasan mengapa memilih memutuskan hubungan dengan Wonho. Sedangkan Jae, ia memilih menunggu Wendy berbicara terlebih dahulu sambil minum kopi yang tadi Wendy buat.

Iya kopinya masih di minum, mubazir katanya.

Padahal sebenarnya ia haus makanya dia tetap minum itu kopi pahit.

"Alasannya lo milih putus kenapa? Masalah kemarin berantem itu? Kalau iya tentang berantem gua gak percaya dah, karena yang gua tau lu ngajak dia berantem cuma ngerjain dia doang. Jadi, pasti lo mutusin dia bukan karena itu. Terus masalah surprise birthday-nya dia gimana? Lancar gak? Eh bukannya ulang tahunnya Wonho tuh pas lo di jemput sama Uy-"

Sumpah bacot banget Jae najis :)

"Satu-satu tanyanya Jae", potong Wendy

"Habisnya dari tadi lo dari tadi diem aja, jadinya ya gue langsung tanya aja lah", ujae Jae

"Ya tanyanya tuh satu-satu Jae biar enak gue jawabnya", kata Wendy

"Banyak bacot anjir padahal biasanya juga lo langsung cerita tanpa gue tanya dulu", sahut Jae tak mau kalah

"Gue kan mikir juga Jae lebih baik nih gue cerita atau nggak ke elo"

"Ya lo kalau mau cerita, ya cerita aja gak perlu mikir dulu. Kaya sama siapa aja lo ah"

"Gue takutnya ntar lo ngamuk kalau gue ceritain ini ke elo"

"KALAU LO NYA GAK CERITA GINI GUENYA JADI EMOSI", Jae berdiri lalu menunjuk Wendy.

Wendy cuma menyengir tak berdosa, "Hehehe, ya pokoknya gitu lah Jae"

"Bener-bener gak ada adab ya nih anak, haruskah gua datangin dulu itu Wonho terus lo mau cerita ke gue"

Wendy langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat, doain semoga kepalanya gak copot. "Please, lo jangan aneh-aneh Jae badan lo tuh kecil kek papan triplek sementara Wonho badannya segeda kingkong"

cause you're my home | wendyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang