still Candy's pov
Jovan membawa gue pergi dari kerusuhan kak Bobby dengan motor ninjanya menuju kemana ntah, tapi gue rasa ini menuju taman biasa dimana kita suka ketemu
bener kan, ini taman yang biasanya.
"Jov, ngapain sih bawa gue kabur? kalo mau bawa gue kabur jangan kesini ngapa, gue masih pake baju piyama juga! bilang bilang dudlu kan nanti gue mandi dulu" ucap gue
"yayaya, lo cerita dulu sama gue kenapa tau tau ada keluarga lo yang itu?" tanya Jovan
"jadi..." ucap gue mulai bercerita sambil duduk di bangku taman
Setelah gue selesai menceritakan ke Jovan hanya ada satu kata yang meliputi kita, Hening.
"oh, jadi Arine itu adek lo yang udah gak ada, dan lo trauma sama kodok gara gara adek lo itu?" tanya Jovan
"ya bisa jadi, tapi emang gue udah ada phobia" jawab gue
"terus kemana aja kak Bobby selama ini?" tanya Jovan dengan sedikit emosi(?)
"gue gak mikirin dia, gue udah bahagia sama kak Karel jadi anak yang cuman 2 bersaudara" ucap gue
"jadi, lo suka di siksa dia kalo lo gak nurutin kemauan dia? dan dia dateng di saat orang tua lo pergi?" tanya Jovan
"ya" jawab gue singkat
"lo ngapain bawa kabur adek gue?" tanya seseorang yang membuat gue dan Jovan menengok ke belakang
"adek? lo bilang dia adek?" ucap Jovan dengan rolling eyes
BUG!
"main fisik nih? ok" ucap Jovan lalu memukul balik kak Bobby
"lo berani ya sama gue!" ucap kak Bobby lalu menarik kerah kemeja Jovan
Jovan memberikan isyarat ke gue buat pergi, tapi gimana caranya gue bisa pergi kalo Jovan dalam keadaan di tinggal sama kak Bobby? nanti Jovan kenapa napa gimana? Jovan kembali membuat isyarat untuk menyuruh gue pergi dari situ, ok fix. gue lari ke jalan raya dan.....
Jovan's pov
gue memberikan isyarat buat Candy pergi, cuman dia gak pergi pergi, gue kasih dia isyarat lagi dan baru dia lari,saat dia lari gue masih memantau dia lewat ekor mata, gue liat dia lari ke jalan raya dan gue juga melihat dari ekor mata ada mobil melaju kencang dan...
BRAKKKKK!
"CANDY!!!!" pekik gue lalu melepas paksa tangan Bobby dari kerah baju gue
gue pun lari ke arah Candy yang di tinggal gitu aja sama si pelaku.
"Can bangun Can" ucap gue sambil menepuk nepuk pipinya, di sebagian sisi udah banyak darah yang berlumuran gue takut Candy kekurangan darah atau apalah jadi gue menyetop taksi dan membiarkan motor ninja gue di taman begitu saja
Sesampainya di rumah sakit gue menggendong Candy ke arah UGD dan membiarkan dokter memeriksanya, gue cemas. gue takut. gue takut dia kenapa napa, ini semua salah gue. gue pun mengirimkan pesan singkat yang pertama ke kakaknya dahulu kak Karel
To: kak Karelia
From: Jovan
kak, Candy kecelakaan sekarang ada di rumah sakit gak tau namanya apa pokoknya dari taman deket sekolah gue naik taksi, kayaknya rumah sakit Harapan deh, gue masih ada di UGD
To: Shalsa
From: Jovan
Shal, Candy kecelakaan lo kesini ke rumah sakit kalo gak salah namanya rs.Harapan
To: Fiona
From: Jovan
Fi, Candy kecelakaan, kesini sekarang gue di UGD kalo gak salah namanya rs.Harapan
Shalsa's pov
drrrtt... drrttt..
hp gue bergetar
"bentar ya kak" ucap gue ke kak Daffin karena gue emang lagi sama kak Daffin
From: Jovan
Shal, Candy kecelakaan lo kesini ke rumah sakit kalo gak salah namanya rs.Harapan
hah?! Candy kecelakaan?!
"k k kak Daffin, kita kerumah sakit Harapan sekarang ya" ucap gue
"ngapain lo sakit? perasaan baik baik aja deh" ucap kak Daffin
"b b bukan kak... c candy"
"Candy kenapa?" tanya kak Daffin
"d dia kecelakaan"
"HEH?! KECELAKAAN?! KOK BISA?! YAUDAH AYO" ucap kak Daffin lalu menarik tangan gue menuju mobilnya
Bau rumah sakit udah menyeruak ke idung gue, gue rasa Jovan masih di UGD dan benar saja, gue liat dia lagi duduk cemas di tempat duduk ruang tunggu
"Jov, ceritain ke gue kenapa dia bisa kecelakaan" ucap gue yang datang dengan rasa cemas
"jadi..."
seselesainya Jovan bercerita gue bener bener kaget, Candy gak pernah cerita itu ke gue maupun Fiona dan Lexi
"lo udah kabarin kak Karel?" tanya gue
"udah Shal, Fiona juga udah, katanya kak Karel lagi di jalan, kalau Fiona dia belum bales" ucap Jovan
tiba tiba ada langkah kaki yang baru datang dan itu, kak Karel.
"Jov, kenapa dia bisa kecelakaan Jov? gue gak mau kehilangan adek gue lagiiii" ucap kak Karel datang dengan air mata
"jadi..."
Jovan pun menceritakan kejadian itu semua
"keluarga Candy?" ucap Dokter yang keluar dari UGD
"saya kakaknya" ucap kak Karel
"baiklah mari keruangan saya" ucap Dokter
Karelia's pov
"Candy, mengalami benturan yang cukup keras di kepalanya, kalau tadi dia terlambat di bawa kesini, mungkin, dampaknya dia terkena amnesia, tetapi tidak total, amnesia yang menyebabkan sebagian memorynya hilang, sekitar memory baru yaitu 1/2 bulan, tapi untungnya Candy, tidak terlambat jadi tidak akan seperti itu. tapi sekarang kondisi Candy koma kalau perkiraan saya sih hanya 3 minggu atau 2 minggu. saya harus membawanya ke ruang ICU" ucap Dokter
koma? lemas. itu yang gue rasakan, gue gak mau lagi kehilangan adek gue lagi
"apakah itu berdampak kematian?" tanya gue
"ya, jika dia terlambat, masih untung kalau dia terlambat dia hanya amnesia, belum meninggal, tapi biasanya, kalau terlambat lebih dari 1 menit setelah keterlambatan yang membuatnya amnesia, itu bisa membuatnya meninggal, tapi saya rasa, kalau ini tidak" ucap Dokter
"saya rasa dok? jadi itu tidak pasti?" tanya gue cemas
"50%" jawabnya
bam! gue gak mau kehilangan adek gue lagi... ini gara gara Bobby.
gue pun keluar ruangan dan mereka semua bertanya kepada gue.
Jovan's pov
"Candy gimana kak?" tanya gue
"dia koma" ucap kak Karel
Lemas. ok gue langsung terduduk di bangku lagi, gue merasa bersalah.
"komanya sekitar berapa hari?" tanya Shalsa
"2/3 minggu" jawab kak Karel
2/3 minggu itu bukan waktu yang sebentar.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BOO! ku hadir lagi wewkwkekwewkwk maaf banget ngepostnya ngaretttt maaf yaaa.. tapi jgn kaburrr tetep feedbacks yaaaa love you all! :* <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Accidentally Love
Teen FictionSebuah ketidak sengajaan yg kecil bisa merubah rasa yg di hati This is our first teen fiction Enjoy and don't forget to feedback!