Langkah seorang gadis terburu-buru menuju ruangan bertuliskan Ruang OSIS namun belum saja sampai gadis itu terjatuh meringis di lantai koridor tidak sengaja tertabrak tubuh seseorang.
"Maaf.. " lirih seseorang itu lalu berlalu tanpa membantu gadis yang terduduk dilantai tersebut.
Tentu saja gadis itu sedikit kesal dengan orang itu namun dia memilih melupakan ketidaksengajaan itu dan buru buru bangkit berdiri menuju ruang OSIS.
Tok tok tok
Ketukan pintu membuat semua yang berada di ruangan itu menoleh kearah pintu dimana terdapat seorang gadis yang berjalan masuk dengan kaki sedikit terseok-seok membuat mereka sedikit terkejut.
"Maaf ya terlambat tadi ada kecelakaan sedikit kalian nunggu lama ya? Yaudah kita mulai aja" Ucap gadis itu sambil tersenyum seraya menarik kursi yang biasa ia tempati di ruangan itu.
"Kaki kamu kenapa? " Tanya seorang yang dikenal bernama Dafa Angkasa Ketua OSIS SMA PANDU.
"Nggak papa tadi ada kecelakaan kecil nanti aja aku ceritain Daf " Jawab gadis itu di balas anggukan oleh Dafa.
Selesai pertemuan di ruang OSIS Dafa menghampiri gadis yang sedari tadi membuatnya penasaran karena tiba tiba datang dengan kaki terseok seok.
"La kamu habis jatoh ya? " tanya Dafa kepada gadis yang ia panggil La , siapa nama gadis itu?
"Iya Daf tadi tiba tiba ada yang nabrak aku jadi aku jatoh kelantai deh" Jawab gadis itu seraya menunjukan wajah kesalnya mengingat kejadian tadi.
Dafa terkekeh mendengar jawaban gadis itu, kekehan Dafa mendapat tatapan bingung dari gadis itu.
Dafa berdehem menetralkan tawanya.
"Makanya kamu kalau jalan hati hati jangan karena buru buru jadi nggak liat juga kalau ada yang jalan ke arah kamu" Ucap Dafa yang tidak di sahuti lagi oleh gadis itu."Emang siapa yang nabrak kamu? " Tanya Dafa kembali membuat gadis itu mengingat kembali wajah yang tadi menabraknya.
"emm kayaknya aku pernah liat cuman nggak tau namanya aja ,aku rasa kelas 12 deh" Jawab gadis itu menebak-nebak.
"Nanti juga kamu tau namanya,mungkin" sahut Dafa mendengar jawaban gadis yang tadi ia panggil dengan sebutan la.
"Iya, Daf aku ke kelas duluan ya takut kelamaan izinnya tadi " Pamit gadis itu pada Dafa seraya berdiri hendak beranjak pergi.
"Oke la, tapi gue boleh sekalian minta tolong nggak kasiin ini ke Pak Dadang di ruang BK tadi dia minta gue fotocopy-in gue nggak bisa kesana sekarang mau ngurus soal rapat tadi" Ucap Dafa seraya menyerahkan beberapa kertas.
"boleh, kalau gitu pergi dulu " jawab gadis itu mengambil kertas di tangan Dafa lalu berlalu meninggalkan Dafa di ruangan itu.
Langkahnya terhenti di depan pintu ruang BK menunggu sahutan dari dalam setelah ia mengetuk pintu izin masuk.
"Masuk.. " suara dari dalam menginterupsi gadis itu untuk masuk kedalam .
"Ada perlu apa La? " Tanya Pak Dadang kepada gadis yang ia ketahui jarang sekali keruangannya jika tidak ada sesuatu yang penting.
Gadis itu merasa tenggorokannya sedikit tercekik diruangan yang auranya sedang penuh ketegangan itu ia melihat tak cuman ada pak Dadang tetapi juga ada seorang siswa laki-laki yang oasti sedang bermasalah dengan pak Dadang sehingga tadi sebelum masuk gadis itu mendengar siswa itu di marahi oleh oak Dadang.
"itu pak saya mau ngantar kertas fotocopy-an yang bapak minta fotocopy sama Dafa tadi Dafa nggak sempat ngantar ke sini karena ada tugas OSIS " jawab gadis itu seraya menyerahkan kertas itu kepada pak Dadang.
Pak Dadang menerima kertas itu
"Makasi ya La" ucap Pak Dadang pada gadis yang kini bengong karena baru menyadari siswa yang kini di ruangan pak Dadang ternyata siswa yang tadi menabraknya."eh iya pak sama-sama kalau gitu saya permisi dulu " balas gadis itu gelagapan lalu segera pergi meninggalkan ruangan BK.
Setelah gadis itu pergi pak Dadang melanjutkan percakapan nya dengan siswa yang sejak tadi telah membuatnya naik darah.
"Kamu itu seharusnya cari pacar kayak Langit biar bisa ngerubah kamu jadi lebih baik nggak bolos nggak ngerokok kayak gini " Ucap pak Dadang dengan nada marah pada siswa di hadapannya.
"siapa Langit? " Bingung siswa tadi dengan ucapan pak Dadang.
"siswi tadi namanya Langit, masa kamu nggak tau" sahut pak Dadang.
"saya emang nggak tau, nggak peduli dan nggak mau tau juga" balasnya dingin terhadap perkataan pak Dadang.
"saya udah pusing ngurusin kamu, sekarang kamu saya hukum bediri hormat di depan tiang bendera sampai pelajaran ke enam selesai" geram Pak Dadang .
Siswa yang mendapat hukuman tersebut pun segera berdiri keluar ruangan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya, ia sedikit kesal karena ini baru jam pelajaran ke empat hendak berganti ke jam pelajaran ke lima itu artinya ia cukup lama di hukum berdiri panas panasan.
Ketika ia berdiri di lapangan matanya menatap kearah koridor dimana ada gadis yang tadi di ruang BK berjalan sambil membawa buku-buku.
Seketika siswa itu ingat yang di katakan pak Dadang yaitu Langit, siapa gadis itu sebenarnya? Ah bukan lebih tepatnya nama sebenarnya gadis itu? Ia mencoba membuang pikiran nya kenapa ia jadi kepikiran soal gadis yang di panggil Langit itu.Hai semuanya!penasaran nggak sama cewek siapa sih namanya sebenarnya atau lengkapnya ? semoga suka ya kalau suka jangan lupa vote dan comment apa aja yang pengen kalian kasi tau sama aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA SENJA
Teen FictionRaventha Virto Kalana . Kala begitu orang orang memanggilnya. Pria berwajah tampan namun datar itu bukan tipe bad boy pada umumnya yang selalu berkelahi ia hanya sering membolos, merokok dan lainnya jarang sekali berkelahi. Pria dengan sejuta rahasi...