Bel istirahat pertama SMA PANDU telah berbunyi satu menit yang lalu sehingga kawasan sekolah ramai dengan siswa yang berhamburan keluar kelas entah yang ke kantin atau Minimaret yang hanya ada di SMA PANDU.
Tak terkecuali dua orang siswi yang verjalan sambil mengobrol ini mereka juga keluar kelas namun bukan ke kantin, melainkan Minimaret yang terletak di dekat gedung olahraga.
"Sumpah gue masih nggak nyangka kak Beno minta nomor telpon lo senja" Ujar Sasa membuat Senja mengingat kembali kejadian di lapangan basket kemarin.
"tunggu! "
Senja dan Sasa menghentikan langkah mereka lalu berbalik menghadap suara yang menghentikan mereka.
"lo Senja kan? Anak IPA 1?" Tanya salah seorang dari tiga laki laki itu.
"Iya kak" Jawab Senja seadanya.
"Gue Beno Prasetya, panggilan gue Beno gue tertarik sama lo" Ucap pria bernama Beno itu mengejutkan semua yang berada di sana apalagi kedua temannya Kala dan Gara.
"Maksud kakak apa ya? " Bingung Senja dengan ucapan tiba-tiba Beno.
"Nanti lo juga paham, gue boleh minta no telpon lo? " Respon Beno semakin membuat Senja tidak nyaman berada di situ.
Senja yang merasa bingung harus memberikan no telponnya atau tidak kepada Beno yang sedang menyodorkan handphone nya kepada Senja agar mengetikkan no telpon nya.
Lengan Senja buru buru di senggol oleh Sasa menyadarkannya agar segera memberikan no telpon nya kepada Beno. Senja yang menyadari itu langsung mengetikkan no telponnya dan memberikan handphone Beno kembali.
"Thanks girl" Ucap Beno dengan senyuman menggodanya.
Setelah itu Senja dan Sasa buru buru pergi dari lapangan basket.
"apanya yang nggak nyangka Sa? " Bingung Senja.
"Maksud gue secara lo tau kan kak Beno itu juga termasuk salah satu most wanted sekolah itu karena dia sama kak Kala dan kak Gara itu temenan apalagi mukanya kak Beno juga ganteng ya cuman kadang kelakuan agak aneh sih" Jelas Sasa panjang lebar pada Senja yang kini mengangkat bahu nya acuh membuat Sasa kesal padanya.
Keduanya telah sampai di Minimaret dan segera masuk membeli yang mereka inginkan. Selesai keduanya berencana untuk tidak langsung kembali ke kelas karena ingin duduk di kursi bawah pohon halaman sekolah.
Mereka duduk mengobrol sambil menikmati camilan dan minuman yang mereka beli tadi .
"Senja jalan yuk sore ini " Ajak Sasa.
"Kayaknya nggak bisa deh Sa, soalnya aku di ajak mama buat pergi ke acara bazar yang dia buat sama temen temen arisannya" Tolak Senja yang di balas hembusan nafas kecewa dari Sasa.
"yaudah deh nggak papa lain kali aja, btw kenapa pas gue nanya soal kak Kala sama lo, kok lo kayak nggak kenal gitu si sama kak Kala secara namanya kak Kala itu terkenal banget di sekolah ini" bingung Sasa.
"Aku nggak terlalu update soal gituan, kamu kan tau aku juga sibuk banget dari kelas sepuluh jadi nggak banyak tau soal siswa sekolah ini" jawab Senja jujur.
"Iya sih, makanya jangan sibuk sibuk amat" balas Sasa dibalas cengiran oleh Senja.
"Kamu mau ikut aku ke toko buku nggak besok? " tanya Senja.
"Ngapain? " tanya balik Sasa.
"beli bukulah Sa, masa makan" jawab Senja kesal dengan pertanyaan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA SENJA
Teen FictionRaventha Virto Kalana . Kala begitu orang orang memanggilnya. Pria berwajah tampan namun datar itu bukan tipe bad boy pada umumnya yang selalu berkelahi ia hanya sering membolos, merokok dan lainnya jarang sekali berkelahi. Pria dengan sejuta rahasi...