Seorang siswa laki-laki berjalan menyusuri koridor sekolah sambil memegang sebuah buku yang tercecer tidak sengaja ia temukan di dekat gerbang entah siapa pemiliknya . Aneh dirinya tiba tiba kasian pada si pemilik buku jika ia tahu bukunya tercecer dijalan sehingga ia memutuskan untuk mengambil buku yang tercecer itu padahal biasanya ia bahkan tidak peduli jika ia barang orang lain jatuh di hadapannya.
Dia memikirkan bagaimana caranya ia mengembalikan buku ini kepada pemiliknya sedangkan ia tidak tahu siapa pemilik buku ini. Oh tidak! buku ini pasti tertulis nama pemiliknya ataupun kelasnya kenapa ia bodoh sekali pikirnya.
Seorang gadis yang sedang duduk di kursinya merasa cemas saat ia baru tau kalau tadi tas nya terbuka buru buru ia mengecek apakah barangnya ada yang hilang atau tidak.
Ia semakin cemas saat menyadari salah satu buku nya hilang apalagi buku itu buku pr matematika nya yang hari ini harus di kumpulkan.
Bagaimana ini? Pikirnya"Sa gimana ini buku pr aku hilang? " ujarnya pada gadis yang menjadi teman sebangkunya.
"lo sih ceroboh masa tas lo nggak di tutup bener bener" sahut gadis yang di ketahui bernama Sasa.
"mana sisa 1 menit lagi gimana kita mau nyari atau lo nyalin" lanjut Sasa semakin membuat gadis di sebelahnya cemas.
Gadis itu semakin cemas tak bisa memikirkan cara ia berkalut dengan pikirannya sendiri sampai suara ketukan pintu mengalihkan pandangannya.
"Disini.." ucap cowok itu terhenti ketika seisi kelas menoleh padanya.
"ada yang namanya Dyasenja Dilang-g--" terpatah patah takut ia salah menyebut nama seseorang
"Dilangit" sahut gadis yang sejak tadi cemas kehilangan bukunya.
"itu aku" sambungnya.
"buku lo gue temuin di dekat gerbang" ucap laki laki itu sambil menyerahkan buku yang ia pegang kepada gadis bernama Dyasenja Dilangit.
Gadis itu bernafas lega melihat bukunya di temukan. Ia berjalan menghampiri seseorang yang menemukan bukunya.
"Makasi ya Kak " ucap gadis itu ragu entah laki-laki itu kakak kelasnya atau bukan tapi menurutnya laki laki itu kakak kelas.
Laki laki itu mengangguk membalas ucapan gadis yang sekarang ia ketahui namanya.
Sebelum laki laki itu pergi ,Senja ya itulah panggilannya bukan Langit gadis itu sempat melirik kearah name tag di baju laki laki itu.
Raventha Virto K. Senja, gadis itu berhasil melihat nama laki laki itu tunggu kenapa ia jadi penasaran terhadap orang itu.Buru buru ia kembali duduk ke kursinya takut guru masuk karena sejak tadi sudah berbunyi bel masuk.
"Senja lo kenal sama kak Kala?" tanya Sasa saat Senja baru saja mendudukan diri di kursinya.
"Kala? " bingung Senja.
"iya kak Kala ,nama dia Raventha Virto Kalana di panggil Kala" jelas Sasa.
"Ooh, nggak cuman pernah nggak sengaja dia nabrak aku itu aja cuman nggak kenalan" ujar Senja yang hanya di oh kan oleh Sasa.
Obrolan mereka harus berhenti saat itu juga karena seorang guru yang telah masuk kekelas untuk mengajar matematika.
Kala, pria itu tengah berada di kantin bersama kedua temannya Gara dan Beno mereka sedang jam kosong sehingga dengan santainya nongkrong di kantin jam pelajaran.
Dia sedang di sibukkan dengan pikirannya yang berkelana entah kemana dari pertemuan pertamanya hingga pagi ini dengan gadis yang memiliki nama cukup langka itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
KALA SENJA
Novela JuvenilRaventha Virto Kalana . Kala begitu orang orang memanggilnya. Pria berwajah tampan namun datar itu bukan tipe bad boy pada umumnya yang selalu berkelahi ia hanya sering membolos, merokok dan lainnya jarang sekali berkelahi. Pria dengan sejuta rahasi...