10

1K 92 9
                                    

"Halo dek," Off menghampiri Gun di meja kasir. Dengan senyum kecilnya pasti. "Eh? Hai, mas." Gun juga membalas sapaan Off. Senyumnya terlihat lebih sumringah.

"Mau pesan apa?"

"Caramel macchiato aja dek. Gak perlu diantar, aku ambil sendiri,"

"Kan memang kayak gitu?" Gun berkata sambil menulis pesanan Off. Off hanya meringis.

"Oh iya, besok gimana? Jadi?"

"Jadi aja, sekalian aku butuh refreshing juga. Bosen pulang kerja langsung ke condo terus." Gun berbicara tanpa sadar sambil mempoutkan bibirnya. Kebiasaan ya?

Off sendiri jadi gemas, pengen culik.

"Sip, besok aku jemput berarti. Naik mobil aja ya? Kalo motor nanti takut kamu masuk angin,"

"Iya, aku ikut aja. Uda deh duduk sana." Gun mengibaskan tangannya kecil. Setelah membayar, Off langsung menuju spot ternyamannya.

Bucin kalau diusir ya langsung jalan. Kemudian melenggang pergi tanpa ada rasa kecewa diusir.




Cafe sedikit lenggang, semua pesanan sudah diambil. Setidaknya Gun bisa beristirahat sejenak. Dia meregangkan tubuhnya, berjinjit dan menarik tangan ke atas.

Dan pastinya Off memperhatikan semuanya.

Senyum kecil lagi-lagi terpajang di wajah Off. Kegirangan sendiri, kesenengan sendiri, kesemsem sendiri, gila sendiri. Telak sekali ya? Namanya juga kasmaran, buat semua orang tampak gila.

Look at his soft lips, his sparkling eyes, his beautiful smile, his adorable laugh, his short but cute height, his dazzling smile-

Oke. Cukup. Stop. Jangan keterusan.

Alunan lagu akustik terdengar lembut. Say you won't let go, hanya saja dicover menggunakan gitar.

Aduh, suasana cafe kok jadi nyaman gini? Off jadi betah, gak mau pulang. Lagi pula pujaan hati masih disini, 'Kan? Nikmati saja dulu, manfaatkan kesempatan sebaik mungkin.

Off menghampiri Gun setelah menghabiskan pesanannya.

"Dek,"

"Eh, kenapa mas?" Dasarnya cara bicara Gun itu memang halus. Jantung Off jadi gak karuan. "Tutup cafe, jam berapa?"

"Setelah ini mungkin, cafe udah lumayan sepi juga, tinggal nunggu beberapa pelanggan pulang,"

Termasuk mas juga sih.



Tenang, dalam hati Gun kok.

Kalimat terpanjang dari Gun sejak pertama bertemu dengan Off. Ya pasti, namanya juga ngasih penjelasan.

"Kenapa memang? Mau pulang bareng?"



Woi, Gun ini yang tanya. Jackpot banget.

Sepertinya Gun bisa baca pikiran Off ya?

Niat hati sih, Off mau jingkrak-jingkrak, tapi kok ya masih di cafe. 'Kan malu nanti?

Rejeki gak boleh ditolak.

"Hehe, baru aja mau ngajak tadi. Sekalian mau tau alamat, barangkali bisa main-main juga."

Modus Off Jumpol: lancar jaya, sukses besar, tanpa hambatan.

Asik, malam ini ada teman. Gak kesepian berarti?

















Halo:)
Agak panjang?
Nggak juga. B aja ya kan?

Gue masih sakit hati dong eps 6:(

Btw besok udah masuk sekolah:(

Yah:(

-neo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang