'4

50 8 4
                                    

Enjoy your reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy your reading!



"Hompimpa alaium gambreng! Si Gata pake baju gombreng!"

Gelak tawa yang sampai terdengar keluar kelas XII IPA 2 itu membuat para murid yang berlalu lalang di koridor hanya menggelengkan kepala.

Gata yang sedari tadi diam tapi namanya di bawa-bawa itu cuman bisa menghela nafas, gak berniat untuk negur apalagi gabung main hompimpa.

Hampir sebulan Gata menjadi murid baru di kelas ini, termasuk Liyani juga. Teman sebayanya yang pecicilan tak ragu untuk mengajak baur cowo dingin itu, yakni Gata Aryana.

Yuda, Tanu, dan Igaf. Mereka sekelompok moodbooster satu kelas tapi penghancur mood juga, berani mengajak seorang Gata yang notabene gamau hidupnya ribet.

Lah gimana mau tenang sama mereka atau sering disebut 'gacil' ganteng tapi pecicilan, orang mereka gabut dikit aja udah bikin Gata geram.

Kaya waktu itu, Gata hendak permisi ke toilet waktu mata pelajaran Bu Atini. Mereka yang boro-boro mau nanggepin Bu Atini bicara sejarah mulu memilih kabur, alias bolos. Lewat jendela bagian belakang kelas.

Gata biasa aja gak liat mereka yang kabur itu, terus jalan ke toilet. Sampai di toilet merasa ada yang ngikutin, tapi Gata cuek bebek.

Lagi hening nya di toilet tiba-tiba kedenger grasak-grusuk orang diluar toilet nya.

"Taa! Bolos Bu Atini yu?" Tawar Yuda sembari teriak

"Gak"

"Ah gak asik, gabut nih gue. Tapi gamau di kelas males ngomongin prasasti mulu tuh Bu Atini" Ujar Igaf buka suara

"Gue bilang enggak, ngapain si kalian ngikutin gue ke toilet?!" Teriak Gata
"Kok di kunci pintunya?! Buka! " Lanjut Gata masih sabar

"Yaudah iya tenang, gue bukain" Ucap Yuda

Pintu memang dibuka oleh Yuda tapi gak tau apa yang selanjutnya Yuda sama temennya lakuin. 

Baru Gata melangkah,  terdengar sebuah benda jatuh ke dalam toiletnya. Dan Gata baru ngeuh setelah beberapa detik nya,  bahwa itu petasan.

Dor!!

"YUDA BANGSAT!!!"

dasar gabut

—•—•—


Liyani yang sekarang memang beda dengan yang dulu. Dulu ketika ia mengalami hal menyakitkan ia menangis seharian, bahkan sampai misuh-misuh ke Ayahnya.

Tapi nggak untuk sekarang. Apalagi semenjak ibunya meninggalkan ia dan Ayahnya. Liyani semakin belajar bahwa hidup jangan berada didalam satu fase itu saja, apalagi fase dimana dirinya terlihat lemah. 

Bahkan ketika satu kelas bersama Gata, ia semakin sadar bahwa takdir sedang bermain padanya. Bermain dengan cara menguji kemampuan Liyani bahwa ia sanggup atau tidak dengan semua ini.

Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang