*sedikit panjang, jangan bosen ya hehe
Enjoy your reading!
"Sebenernya"
Raut wajah Keni memang sudah menandakan tidak enak ketika Liyani menggantung kalimatnya itu.
Bahkan ketika rasa penasaran Keni dalam benaknya sudah terjawab setelah Liyani melanjutkan kalimatnya itu Keni masih terdiam.
"Sebenernya Gata pacar gue"
Hening
Liyani berpikir apakah ia terlalu pelan atau bahkan terlalu kencang dalam berbicara?, Kenapa temannya ini hanya diam saja?.
"Ken?"
"Denger ga si gue ngomong apa?"Keni masih terdiam
"KENI ELAHH KOK DIEM" Teriak Liyani
"Hah? Aduh iya sorry sorry" Akhirnya Keni menjawab
"Denger gak gue ngomong apa tadi?"
"Atau perlu gue ulang?""Ah enggak jangan"
"Ya terus kenapa lo diem, gue jadi bingung juga ih"
"YAA GUE KAGET NGERTI GAK SI LO"
"HADUH GILA GUE GA NYANGKA" Misuh Keni langsung menyambar segelas minuman yang ia bawa tadi dan meneguk dengan semangat"Tapi itu dulu kok ken"
"Uhuk! Uhuk!"
"Lho kok jadi batuk?"
"Tisu tolong uhuk! bawain tisu!"
Liyani langsung mencari tisu di sekitarnya dan segera membawa tisu tersebut ketika menemukan didekat meja belajar.
"Nih nih, ribet ya kalo curhat sama lo"
Keni segera membersihkan air disekitar wajahnya akibat tadi terbatuk
"Jadi ini tuh gimana sebenernya? Gue gak paham""Perlu ya gue cerita?" /:(/
"Ya perlu lah biar gue ngerti, lo kalo cerita jangan di kredit dong" />.</
"Tapi janji ya sampai keadaannya membaik lo tutup mulut" Tegas Liyani
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionIni bukan tentang kisah bunga yang selalu membutuhkan matahari untuk kelangsungan hidupnya. Mengharapkan seperti itu ibarat berdiri di atas jurang dan meminta perpotolongan kepada orang yang bahkan tak melirik sedikitpun. Tapi ini tentang kisah dua...