Chapter 16

119 11 2
                                    

"Leo bangun buat guaa,gua gamau kehilangan lohhh" mutia

Mutia terus mempererat pelukannya.

Penglihatannya sudah buram dikarenakan air mata yg tertahan didalam mata mutia.

Akhirnya air mata itu jatuh mengenai kuping leo.

"Ehhh" leo kaget krn merasa geli saat air mata itu jatuh.

Mutia memandang leo dengan mata tajamnya.

"Jadi luh ngebohongin gua hahh?!" bentak mutia sambil tukak pinggang

"Hehehe ya maap" leo terkekeh pelan

"Awww sakit" leo

"Apanya yg sakit?" tanya mutia dengan nada yg sangat khawatir

"Sakit udh diboongin" ejek leo

"Sialann luh" cibir mutia

"Ciee yg gabisa hidup tanpa gua,yg sayang sama gua,yg gamau ninggalin gua dan gamau ditinggalin" ejek leo dgn kekehan kecilnya

"Apaansi luh ahh,gua keluar sebentar ya" ucap Mutia lalu meninggalkan leo sendiri didalam kamar

"Tante,Mutia ke toilet yaa,ohh yaa satu lagi,leo tadi pura² mati yaa tan?"

"Hahahahahhahaha"

"Ishhh ko tante malah ketawa siihhh" Rengek Mutia

"Tadi itu,tante,leo sama dokter tadi kerja sama buat ngerjain kamu" Ida

"Jadi,tante ikutan?" Mutia

"Iyaa dipaksa sama leo" Ida

"Ck,yaudah tan Mutia ke toilet dulu yahh" Mutia

"Iyaa nakk" Ida
.
.
.
.
.
~skip rumah leo~

"Leo,mutia, mama tinggal sebentar ya,nama mau buta minuman buat kalian" Ida

Mereka berdua mengangguk.

"Udh ga marah?" Tanya leo membuka topik pembicaraan

"Marah?" Mutia

"Iyaa,luh udh ga marah soal tasya? " Leo

"Entah" Mutia

"Nanti abis kita minum,gua bakal jelasin ke luh semuanya" Leo

"Tapi luh kan baru pulang dari rumah sakit?" Mutia

"Gua udh gpp ko" Leo

Mama ida datang membawa 3 gelas es teh manis dan cemilan kecil.

"Nihh nak,ayo diminum" Ida

"Iya tante makasih" Mutia

"Jangan panggil tante dong duhh kaya sama siapa aja" Ida

"Trs Mutia harus panggil apa tante?" Mutia

"Mamah.oke?" Ida

"Iya tan eh iyaa mahh" Mutia

"Nahh gitu" Ida

Mereka pun meminum minuman yg dibuatkan oleh ida.

"Mah,leo keluar sama Mutia boleh kann?" Tanya leo

"Iyah boleh,tapi hati² yaahh nak" Ida

"Iya mah,assalamu'alaikum" Leo

Lalu leo menggandeng tangan Mutia untuk menuju mobilnya.

Didalam perjalanan hening.tidak ada yg bersuara.

Mobil pun berhenti pas di depan gedung yg bertulisan rumah sakit jiwa,yaa leo membawanya ketempat dimana Mutia merasa kecewa.

"Sampe,ayo turun" Ajak leo

Mutia mengangguk.

Leo berjalan ke arah kamar tasya.

Kini mereka sudah ada tepat didepan kamar tasya,gadis yg sedang memegang boneka beruang sambil tertawa itu adalah tasya.

"Dia adalah hidup dan mati gua" Ucap leo

Mutia memandang leo dengan tatapan serius.

"Dia kaka gua,dia gila karena ada orang yg ngambil Kehormatannya.kehormatan wanita.sampe saat ini,gua gatau siapa pelakunya yg jelas klo pelakunya ketahuan gua bakal abisin" Jelas leo

"Jadi Tasya kaka kandung luh?" Mutia

"Bkn" Leo

"Trs?"

"Lebih tepatnya,dia itu dlu anak dari istri pertama bokap gua" Leo

"Jadi,dia bkn kaka kandung luh?tpi knp luh tkt bngt kehilangan tasya? " Mutia

"Yaa krn,setiap ada masalah gua selalu cerita ke dia.cuma dia yg bisa bikin hidup gua bahagia,dia yg selalu marahin gua klo gua pulang mlm dgn keadaan mabok" Jelas leo

"Maafin gua yaa leo,gua salah,gua kira Tasya itu bkn kaka luh" Mutia

"Ngga papa ko,gua mau beli bubur didepan ya,luh mau?" Leo

"Terserah" Mutia

Leo meninggalkan Mutia yg masih berdiri memperhatikan Tasya yg sedang tertawa dan senyum² sendiri.

Mutia berinisiatif untuk memasuki kamar itu.

"Permisi" Mutia memasuki kamar tasya

"Siapa kamuuu?! " Ucap Tasya sambil memeluk bonekanya

"Gua mutia ka,temennya leo" Mutia

"Kamu mau ngapain?kamu mau nyelakain aku yaa!" Tasya

"Eh ngg-ngga ko ka,boleh main brng ga?" Mutia

"Nihhh gua punya coklat buat luh" Lanjut Mutia sambil menyodorkan coklat ke Tasya

Tasya langsung ngambil coklat itu dari tangan mutia dan ia juga langsung memakan dengan sangat lahap seperti orang yang belum makan selama tiga hari.bisa kalian bayangkan?

"Ka-kamu beneran temannya leo?" Akhirnya Tasya mau berbincang

"Iya ka" Mutia

"Jagain leo yaa,leo itu anaknya baik" Tasya

Tiba-tiba leo datang dengan membawa sebungkus bubur.

"Gua bawanya cuma satu buat Tasya gpp kan?" Leo

"Iya gpp" Mutia

"Kaka makan dlu ya ka,Aaaaa" Ucap leo sambil menyodorkan sesendok bubur

Tasya memakan bubur itu ia kegirangan sambil tertawa tawa.
.
.
.
"Leo pulang yah ka" Leo

"Tapi janji ya,temen kamu hrs kesini trs bawa coklat lagi untuk aku" Tasya merengek

"Iyah ka,InsyaAllah" Mutia
-
-
-
-
-
Hayoo apa kelanjutannya? Apa masih ada konflik?

Authornya kalah sama Rahma. Sad yaa:(

Follow ig writers yaaa:
@kim Mutia

Oh ya tinggalkan jejak setelah membaca!!!!

I'm MutiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang