Part 12

29 3 0
                                    

Suasana kamar Raga begitu ramai di penuhi oleh banyak makhluk anstral nan jomblo. Siapa lagi kalau bukan Gema, Delfkhi, Aldiano dan Raga. Tapi Raga tidak termasuk makhluk astral nan jomblo karena ia sudah punya Febri. Mereka semua tiba tiba saja mengajak kumpul dan mereka memilih rumah Raga untuk di jadikan kapal pecah.

Contoh saja sekarang kamar Raga sudah tak berbentuk. Tapi Raga membiarkan nya dan memaklumi sahabat sahabat nya itu. Ketika sedang asik main PS perut mereka berbunyi minta di isi. Meskipun sebenarnya mereka sudah menghabiskan isi kulkas Raga tapi tetap saja masih kekurangan makanan. Beruntung hari ini Sinta mamah nya Raga sedang ada urusan jadi tidak ada di rumah. Dan itu membuat mereka leluasa untuk melakukan apa pun, tapi hal yang positif yah.

"Ga, pinjem motor lo dong" pinta Delfkhi

"buat apa?" balas Raga dengan tangan fokus memainkan stik PS

"beli makanan gue laper"

"tuh perut atau karet? Masa iya lo masih laper?"

"yah udah ah lo banyak bacot. Siniin kunci motor lo"

"tuh di dalam laci. Awas lo ati ati kalau bawa motor gue"

"iye iye bawel lo kayak emak emak"

Delfhki berjalan menuju laci yang di beritahu Raga untuk mengambil kunci motor nya. setelah menenukan nya ia berjalan meuju pintu.

"ada yang mau nitip gak?" Tanya nya

"gue nitip" sahut Gema

"apaan?"

"apa aja deh tapi lo yang beliin" Delfkhi hanya mendengus lalu menutup pintu dan bergegas mengambil motor Raga.

♡Perfect Love♡

Delfhki memakirkan motor nya di sebuah minimarket. Setelah mematikan mesih motor ia turun dan berjalan memasuki minimarket. Delfhki mendorong troli belanjaan nya mengelilingi minimarket. Meskipun nama nya minimarket tapi isi dalam nya udah kayak supermarket. Emang apa sih beda nya minimarket sama supermarket?. Udah lah gak usah di pusingkan. Delfhki mendorong troli nya menuju kasir. Troli yang ia bawa sudah penuh dengan berbagai makanan dan snack.

Delfkhi berdiri di belakang seorang perempuan. Entah kenapa ia merasa kenal dengan punggung perempuan yang ada di hadapan nya ini. Delfhki memperhatikan perempuan itu yang sedang mengeluarkan belanjaan nya untuk di bayar dari troli. Delfhki membulatkan mata nya saat ia melihat apa yang di beli perempuan itu.

"buset banyak bener neng, buat apa? Abis lahiran yah?" celetuk Delfkhi yang sukses membuat sang perempuan menoleh ke arah nya.

"lo—" mereka berdua sama sama tercengang.

"Mira? Lo Mira kan?" Tanya Delfhki. Tapi di abaikan oleh Mira yang seperti nya sudah malu. Ia segera membayar semua barang belanjaan nya. lalu bergegas ke luar minimarket.Delfhki maju dan segera membayar semua belanjaan nya. setelah selesai ia berlari ke luar untuk menyusul Mira.

Untung saja Delfhki tidak terlambat ternyata Mira masih ada di depan minimarket. Seperti nya sedang menunggu taksi atau apa lah. Karena yang di lihat Delfhki seperti nya Mira tidak bawa kendaraan ke sini. Tanpa basa basi Delfhki menghampiri Mira dan duduk di hadapan perempuan itu.

"lo main kabur aja, kayak liat setan lo ketemu gue" ujar Delfhki. Sekali lagi Mira mengabaikan Delfhki yang mengajak nya bicara seakan hanya ia sendiri yang duduk di sini. Merasa di abaikan Delfhki menjentikkan jari nya di depan wajah Mira.

"woii gue lagi ngomong nih sama lo. Jangan bengong"

"apaan sih lo" akhir nya suara Mira di dengar juga oleh Delfhki.

"lo yang apaan, ngelamun aja dari tadi" Mira hanya melirik Delfhki sebentar sebelum akhir nya kembali mengabaikan nya.

"Mir, itu buat apaan sih kok lo beli nya banyak gitu?" Delfhki yang tidak menyerah mengajak Mira ngomong kini malah menyinggung belanjaan Mira. Seketika wajah Mira berubah merah, ia menahan malu. Perempuan mana sih yang gak malu, saat ia membeli 'itu' untuk tamu bulanan nya, dan kepergok sama laki laki. Apa lagi ini laki laki nya mantan sendiri. Waduh kebayang gak malu nya Mira gimana.

"kepo aja lo urusan cewek" ketus Mira

"yee, kan gue nanya. Sensian lo lagi dapet yah" sindir Delfhki

Mira mengacuhkan perkataan Delfhki ia bangkit dari duduk nya sambil menenteng belanjaan nya. lalu berjalan meninggalkan Delfhki. Delfhki yang sadar Mira akan pergi segera menyusul nya.

"Mir gue anterin yah" tawar Delfhki

"gak usah" tolak Mira

"oke kalau lo gak mau gak papa juga. Tapi enak nya gue kasih tau gak yah besok anak anak cowok di kelas kita tentang lo yang beli gitu an sebanyak itu. Kira kira mereka akan berpikiran seperti gue apa enggak yah?" Delfhki membayangkan ekpresi teman teman cowok di kelas nya jika mereka mengetahui tentang Mira yang membeli 'itu' begitu banyak.

Mira menghembuskan napas nya, sial sekali hari ini. Mira tau Delfhki sedang mengancamnya. Sebenernya ia tidak takut akan ancaman Delfhki toh ini hal biasa bagi perempuan membeli itu. Tapi ia akan jadi bahan bully kalau sampai Delfhki memberitahu mereka. Pasti ia akan malu terus terusan. Aduh terpaksa deh ia menuruti kemauan Delfhki untuk kali ini. Agar ia tutup mulut.

"oke deh gue mau" sahut Mira yang langsung mengundang senyum di bibir Delfhki.

"lo tunggu di sini gue ambil motor dulu" Delfhki berlalu meninggalkan Mira.

Setelah beberapa menit Delfhki datang lagi "ayo naik" suruh Delfhki yang sudah duduk di atas motor nya. Mira pun menurut dan duduk di kursi penumpang. "pegangan" suruh Delfhki lagi. Mira sedikit ragu, tapi ini untuk keselamatan ia juga. Terpaksa untuk yang kedua kali nya Mira mengalungkan tangan nya di pinggang Delfhki. Delfhki yang merasakan tangan Mira memeluk nya tersenyum lebar di balik helm nya. motor pun melaju meninggalkan minimarket. Dengan hati Delfhi yang berbunga bunga, dan hati Mira yang di penuhi semak belukar. Begitu lah mereka dua hati yang saling bertolak belakang. Semoga suatu saat nanti kedua hati itu bakalan seirama dan sama sama berbunga, dan tidak bertolak belakang seperti sekarang ini.

♡Perfect Love♡

Hati hati bnyak typo
Vote and komen nyaa di tunggu😊

Perfect LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang