Petang itu aku benar-benar tersenyum. Bukan melakukannya untuk menutup kekecewaan. Sama sekali rasa itu tak mampir di hatiku. Hanya saja sedikit terkaget, aku sedih karena bukan orang pertama yang mendapat kabar bahagiamu. Justru menjadi telinga kesekian dari sekian banyak orang yang telah membicarakanmu di setiap sudut sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
kala.
Randomrona menarik dan riuh bahagia. ia datang dan pergi mengikuti waktu yang terus berputar.