PART 1

35.6K 3K 81
                                    

Selesai upacara Nara langsung menuju lokernya dan melihat jadwal dimana ia akan mengajar, hari senin setelah upacara ia harus mengajar di kelas 11 IPS 5. Sambil menghembuskan napasnya ia membuka pintu lokernya dan mengambil buku guru dan buku paket sejarah kelas 11.

Saat menutup pintu loker denting kompak beberapa ponsel guru yang ada diruangan itu membuat mereka saling menatap tak terkecuali Nara. Lalu mereka membukanya bersama.

08118011148         ~Prabu Sadewa

Selamat pagi bapak dan ibu guru. Hari ini setelah Jam sekolah berakhir saya harap bapak ibu jangan pulang dulu. Karena saya akan mengadakan rapat perdana saya disini beserta kebijakan-kebijakan baru untuk SMA kita ini.

Terima kasih.

Sontak saja semua mendesah tanpa suara. Ini berati mereka harus pulang larut, tanpa rapat saja jam pelajaran berakhir jam 3 sore, apalagi jika ada rapat.

Tidak ada yang berani menggerutu sehingga mereka menutup ponsel mereka setelah membalas ajakan kepala sekolah yang baru itu.

Kecuali Nara, ia hanya menyimak tanpa membalasnya. Toh ia tetap akan datang dirapat tersebut.

Ia melanjutkan jalannya untuk menuju kelas 11 IPS 5 dimana murid-murid tengil namun mampu menjadi penghiburnya itu berkumpul.

Saat berjalan menuju kelas 11 IPS 5, Nara memilih memutar jalan agar tidak melewati ruangan kepala sekolah. Tak apa lebih jauh yang penting tidak bertemu Mas Sadewa.

Tak lama ponsel Nara bergetar tanda pesan Whatsapp masuk. Gadis itu berhenti sejenak saat mengeceknya Nara menyengit samar pasalnya nomer tersebut tidak dikenali.

081234789567

Nara...

Nara mengecek profil nomer tersebut matanya membelak.

Prabu Nakula

Apa-apaan ini?!

Gumam Nara, kenapa kedua pria ini menyerang Nara dengan bersamaan?!

Lalu ponsel Nara bergetar lama, Nakula menelponnya. Nara harus apa?

Tenang Nara.. Tenang.. Angkat dan biasa aja!

"Halo?"

"Assalammualaikum.." Sapa Nara. Tak lama suara kekehan terdengar.

"Waalaikumssalam. Apa kabar Ra?"

"Baik. Mas sendiri gimana? Dapat nomerku dari mana?"

"Yah masih gini aja. Aku dapet nomer kamu dari Sadewa."

"Oh. Maaf ya mas, aku mau ngajar dulu."

"Bentar, Ra. Aku nelpon kamu buat ngajak kamu ketemuan. Lumayan penting."

Nara mendesah tanpa suara, ia benar-benar tidak ingin berhubungan lagi dengan kedua saudara kembar ini lagi!

"Bisa kan Ra? Nanti abis magrib bisa kan? Aku jemput kamu."

"Gak usah, Mas. Mas bisa chat aku tempatnya dan aku akan dateng." Usergah Nara.

"Oke, nanti aku chat lokasinya."

"Iya mas. Ya udah ya aku tutup dulu, Assalamulaikum."

"Waalaikumssalam"

Nara membuang napasnya lega setelah menutup telponnya bersama Nakula, gadis itu segera memasukkan ponselnya ke saku namun suara intrupsi dibelakangnya membekukan pergerakannya.

"Jadi gini ya salah satu kebiasaan buruk salah satu guru di SMA ini. Korupsi waktu pelajaran buat teleponan sama pacarnya?"

Nara langsung berbalik ke arah Suara dan menemukan Sadewa dibelakangnya. Pria itu menatap Nara dengan tatapan menghunus.

"Maaf pak." Ucap Nara tanpa mengelak sambil menunduk.

"Tolong ya, Bu Narawisrani. Jadilah Guru teladan. Tidak terlambat, tidak mengkorupsi waktu pelajaran dan tidak pacaran saat jam pelajaran." Tegur Sadewa. Nara mengangkat wajahnya seketika.

"Saya gak pacaran, Pak! Saya mengangkat telepon-"

"Jika tidak penting jangan diangkat!" Amuk Sadewa. Pria itu sepertinya tidak mengenal tempat saat menegur Nara, padahal posisi mereka kini di samping lapangan basket dan di sana ada kelas yang tengah melaksanakan pelajaran olah raga.

Mengetahui suasana tidak mendukung Nara menghembuskan napasnya kesal.

"Baik, saya gak akan mengulangi lagi. Saya minta maaf atas kesalahan saya. Namun tolong, jangan sebar nomer saya lagi." Desis Nara pelan tanpa sopan santun lalu berbalik meninggalkan Sadewa yang menatapnya penuh dendam.

TBC

LEH SADEWA TERNYATA PUNYA KEMBARAN 🤣🤣

ADUH NARA ADA APA INI SAMA SI KEMBAR NAKULA SADEWA INI🤣🤣🤣

DITUNGGU 20 KOMENTARNYA🤣

Maafkan kalau masih aneh ya wkwkwkwk

Bu Guru dan Mantannya (SUDAH TERBIT) (PINDAH KE DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang