PART 5

26.5K 2.9K 135
                                    

Setelah aku baca ulang komentar-komentar kalian, kayaknya disini banyak yang Guru sama Calon Guru deh pembacanya wkwkwk hayooo ngaku kalian🤣

Yaudah nikmati saja ya cerita disini ibu-ibu guru dan kalian yang random🤭

300 VOTE 40 KOMENTAR🤣

Happy Reading🤭

Sadewa memarkirkan mobilnya tepat di garasi rumahnya. Pria itu menghembuskan napasnya demi mengurangi sedikit sesak di dadanya.

Setelah cukup tenang pria itu keluar dari mobilnya dan berjalan menuju gerbang untuk menutup gerbang yang ia buka untuk jalan masuk tadi.

Wajar saja, Sadewa tidak tinggal di rumah mewah kedua orang tuanya atau tinggal di rumah mewah yang menyediakan satpam yang siaga membukakan gerbang untuknya, pria itu memilih menyicil sebuah perumnas PNS di kota ini. Awalnya kedua orang tua Sadewa tidak setuju dan menawari keras Sadewa untuk membelikan rumah mewah namun Sadewa bersikeras untuk tetap mandiri dengan cara ini. Cukup mengecewakan untuk kedua orang tua Sadewa terutama sang ibu karena Sadewa memilih jalan yang sama seperti ketiga kakaknya, tidak mau orang tuanya ikut campur dalam kehidupan dewasa anak-anaknya.

Dan disinilah Sadewa, berdiri didepan rumah perjuangannya saat ini dan dimasa depan.

"Loh, pak Sadewa?!" Panggil seseorang membuat Sadewa yang memandangi rumahnya langsung terkejut. Pria itu menoleh dan menemukan seongok remaja tengil yang kemarin menyeret Nara.

"Kamu.."

"Iya pak, saya Adam anak kelas 11 IPS 5, muridnya Bu Nara. Kemarin kita ketemu." Ucap Adam sambil berjalan mendekati gerbang rumah Sadewa.

"Kok saya baru tau kalo bapak tetangga saya sih." Gumam Adam sambil memandangi rumah Sadewa.

"Bapak gak nawari saya masuk gitu?" Tanya Ada kurang ajar.

"Kamu mau masuk?" Tanya Sadewa dan langsung diangguki semangat oleh Adam.

"Boleh dong pak! Bapak ada PS dong?" Tanya Adam sambil membuka gerbang rumah Sadewa dengan semangat.

"Ada kok PlayStation 4 Uncharted 4 Limited Edition." Jawab Sadewa sombong.

"Wih keren tuh pak. Duel yuk." Tantang Adam berani.

"Ayo, tapi kalo kamu kalah kamu harus jawab beberapa pertanyaan saya nanti!" Ucap Sadewa dan diangguki Adam tanpa sungkan.

"Siap, kalo bapak kalah, bapak harus minjemin PS bapak ke temen-temen kurawa ya pak!" Pinta Adam tak mau kalah.

Kampret! Batin Sadewa.

Etapi tunggu, "Kurawa siapa?" Tanya Sadewa bingung.

"Duh bapak udah berapa hari sih jadi kepala sekolah di SMA kita masa gak tau siapa kurawa?" Tanya Adam mirip seperti sindiran.

"Ya saya kan gak tau makanya tanya!" Jawab Sadewa ngegas.

"Kurawa itu anak-anak cowok kelas 11 IPS 5. Nama itu nama agung yang diberikan khusus oleh Bu Narawisrani." Ucap Adam dengan binar senang.

"Dan kalian bangga dengan nama itu?" Sinis Sadewa sambil membuka pintu dan diikuti oleh Adam.

"Bangga dong, selagi itu yang ngasi nama Bu Nara kami seneng-seneng aja." Jawab Adam acuh. Sadewa yang mendengar itu pun mendengus.

"Ya udah kamu kalau mau main dulu, main aja. Itu PSnya kamu pasang sendiri. Kalau mau cemilan atau minum ada di kulkas dapur. Saya mau mandi dulu." Ucap Sadewa.

"Siap bosss!" Balas Adam senang.

****

"Asw!"

"Pak Sadewa curang woi!"

"Mana ada! Kamu yang Noob!"

"Saya gak pernah kalah loh pak! Apalagi ini lima kali berturut-turut." Ucap Adam emosi.

"Kalo kalah ya kalah gak usah sombong. Skill karbitan bangga" Ejek Sadewa.

"Udalah kalo kalah ya kalah sekarang jawab pertanyaan saya sekarang." Lanjut Sadewa.

"Iya udah bapak mau tanya apaan?" Tanya Adam pasrah sambil menyedot susu coklat kemasan kotak yang ia ambil dari kulkas Sadewa.

"Selama dua tahun sekolah disana.. Kamu tau gak Bu Nara pernah deket sama orang?" Tanya Sadewa hati-hati.

Uhukkkk

Adam yang mendengar pertanyaan itu langsung tersedak minumannya sendiri. Remaja itu langsung menepuk-nepuk dadanya.

"Bapak suka sama Bu Nara?!"

TBC

YEAY FINALLY UPDATE CERITA UNFAEDAH INI WKWKKWWKKW

YUK YUK VOTE DAN KOMENTAR DUNKKKKKK YUKKK

Bu Guru dan Mantannya (SUDAH TERBIT) (PINDAH KE DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang