Hey, Adam!

12.3K 969 55
                                    

"Hahahahaha gak punya ayah ya lo? Kasihan banget."

"Percuma pinter kalo gak punya bapak buat dipemerin."

"Pasti gak pernah dipuji sama papanya gara-gara nilainya bagus."

"Iyalah, makanya gue bilang percuma dia pinter. Gak punya bapak."

"Hahahahaha."

"Adam gak punya bapak."

"Adam gak punya bapak."

"Adam gak punya bapak."

Suara-sura ejekan itu terus berbunyi. Anak-anak kecil itu mengelilingi tubuh kecil yang meringkuk ketakutan akibat dikelilingi teman-temannya yang asik mengejekmya tak punya ayah.

Bukan maunya tak punya ayah. Bukan maunya lahir tanpa mengenal siapa ayahnya.

Ia ingin punya ayah. Iya ingin punya punggung yang bisa ia naiki. Ia ingin bermain bola dengan ayahnya. Ia ingin dibelikan mainan yang banyak seperti teman-temannya. Ia ingin menggambar bersama ayahnya. Ia ingin bermain musik dengan ayahnya.

Ia ingin punya ayah seperti teman-temannya, tapi ia tak punya.

"Dam, kalau punya bapak lo mau panggil gimana? Bapak? Ayah? Papa? Papi? Daddy? Oh iya sorry gue lupa. Lo kan gak punya bapak jadi percuma gue tanya."

"Hahahahhahaha" Gelak semua anak yang mengelilinginya.

"Berhenti! Diem kalian semua! Diem!" Gumam Adam masih dengan terpejam. Peluh membanjiri dahi serta lehernya. Tidurnya tampak tak nyaman ditambah napas yang memburu.

Ibu Adam yang mendengar suara Adam pun segera memasuki kamar putra semata wayangnya yang terdengar sedang mimpi buruk dengan raut khawatir.

Perempuan itu menghampiri Adam dan menepuk pelan bahu putranya itu, "Adam, bangun. Kamu mimpi lagi? Adam?" Panggil ibu Adam khawatir dengan terus menepuk bahu Adam hingga akhirnya remaja itu bangun.

Adam yang merasa dibangunkan oleh Ibunya pun mampu bernapas lega karena bisa lepas dari mimpi buruk masa lalunya di sekolah dasar.

Lelaki itu langsung bangun dan memeluk ibunya pelan untuk melepaskan sesak yang menghimpitnya.

"Ssttt, udah gak apa-apa. Cuma mimpi orang yang capek." Ucap ibu Adam menenangkan.

"Ma.." Panggil Adam pelan mirip dengan gumaman.

"Iya, sayang?" Balas ibu Adam halus namun Adam tak membalas hanya makin memeluk ibunya menahan tangis yang selalu ia pendam di hadapan ibunya.

🌸🌸🌸🌸

Mau tau lanjutannya? Cus aja ke lapak aslinya. Hey, Adam!

Di sini bakal ceritain sisi lain Adam yang kalian gak tau. Taunya kan cuma tengilnya doang. Hemmmm

No hate atau apa lah ya. Disini bakal tau alasan2 Adam bisa jengkelin atau gimana.

Ada yang bilang, orang humoris itu punya kesedihannya sendiri.

Skuy lah gas!!!

Bu Guru dan Mantannya (SUDAH TERBIT) (PINDAH KE DREAME) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang