Pagi ini sarjono melamar kerja di sebuah perusahaan ternama di kotanya, dengan gelar yang mengekor di belakang namanya ia percaya diri memasuki ruangan interview. Di depannya duduk pria bersetelan jas hitam lengkap dengan aksesoris lainnya, kakinya ditaruh di atas meja layaknya bos besar. Mungkin ini bosnya, pikir sarjono.
"Silakan duduk", kata pria itu.
Sarjono duduk dengan penuh percaya diri.
"Sarjono?"
"Iya, saya pak",
"Akademisi dengan ipk muncrat?"
"Iya pak", tegas sarjono meyakinkan bahwa dia adalah lulusan terbaik dari kampusnya.
"Ya ya ya ya", ujar pria itu sambil manggut-manggut.
"Silakan perkenalkan diri", ujar pria itu kembali.
"Nama saya Sarjono, saya akademisi Susastra dengan nilai IPK muncrat, saking muncratnya administrasi di kampus saya bingung untuk menuliskan angka di IPK saya, saya tidak pernah absen selama perkuliahan, duduk di bangku paling depan, khusyuk menyimak dosen merapal ayat-ayat suci, mengerjakan tugas langsung jadi, pakaian rapi tiap hari ganti, rambut saya dipotong tiap minggunya minimal 2 senti, saya pernah mendapat penghargaan di kampus saya sebagai akademisi terbaik, dosen senang sama saya apalagi teman-teman saya, saya paling pertama menyelesaikan soal ketika UTS dan UAS..."
"Berapa karya sastra yang sudah kamu baca Jono?", Potong pria itu.
Sarjono kicep, terdengar suara jangkrik dari luar ruangan.
