SPECIAL UNTUK READERS💖

9.7K 988 121
                                        

First,

Aku mengucapkan terimakasih untuk yang sudah mengirimkan pertanyaan untuk Jeno dam Renjun. Semoga pertanyaan kalian bisa terjawab di chapter selanjutnya. Kali ini, temanya tidak berhubungan dengan youtube. Jadi cerita biasa aja. Ceritanya juga aku buat sesuai dengan pertanyaan dari kalian dan bentuk cerita ini dalam bentuk flashback atau pun dialog singkat. So enjoy! Btw, sorry banget aku baru tau kalau nge tag itu harus nge follow dulu, jadi aku ubah sedikit ya, aku ss aja. Mohon maaf sebesar-besarnya 😔

1. @M-miaaw

Kejadian ini terjadi saat Renjun masih duduk di kelas 2 SMA, sementara Jeno udah semester 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian ini terjadi saat Renjun masih duduk di kelas 2 SMA, sementara Jeno udah semester 2.

"Kak Mark, kak Jen ada di rumah? Kok chatting aku ndak di reken (bales) terus ya sama dia?" Tanya Renjun pada Mark lewat telpon.

"Ada kok, kenapa?" Mark balik bertanya.

"Enggak apa, aku kesana deh, beneran deh dari kemaren chat aku dibales tapi singkat, sekarang malah gak ada kabar." Jawab Renjun.

"Yaudah, kesini aja."

Renjun memutuskan telponnya dan segera rapih-rapih mau ke rumah Jeno. Setelah mengganti baju seragamnya, Renjun membawa mobil kakaknya ke rumah Jeno. Sampai di rumah Jeno, Renjun langsung ke kamar Jeno dan mendapatkan Jeno yang sedang ada di depan laptopnya dengan wajahnya yang serius.

"Kak Jen sibuk? Pantes chat aku gak dibalas." Kata Renjun, yang sudah masuk ke kamar Jeno dan duduk di tempat tidurnya.

"Aku lagi sibuk dek." Jawab Jeno.

"Mau dibantuin apa?"

Jeno masih belum menjawab.

"Ada yang bisa aku bantu?"

Tanya Renjun sekali lagi. Jeno menggeram kesal.

"Gak ada, udah diem aja, atau pulang aja, aku bener-bener gak bisa diajak main." Kata Jeno.

"Iya aku gak ajak main kak. Aku kesini mau bantuin kak Jen." Kata Renjun dengan halus.

Jeno kesal juga akhirnya dirinya memukul meja belajarnya dan berdiri dari kursinya.

"Renjun aku gak butuh bantuan, mending sekarang kamu pulang aja." Bentak Jeno.

"Iya gak usah kasar dong kak, aku juga baik-baik nanya ya—" Renjun mulai takut kalau Jeno mau ngamuk.

"Yaudah sekarang aku juga minta dengan baik-baik, please kamu pulang, aku bener-bener butuh waktu buat ngerjain." Sela Jeno.

"Tapi kan aku bisa bantu—"

"Bantu apa Renjun?! Kamu masih SMA, kamu gak akan ngerti tugas kuliah kakak! Yang kamu ngerti tuh cuma gambar doang!" Lagi-lagi Jeno menyela.

Mata Renjun berkaca-kaca. Seingatnya, Jeno tidak pernah merendahkan dirinya sampai seperti ini. Jeno bahkan gak pernah malu dengan Renjun yang hanya menonjol di bidang seni. Tapi kenapa sepertinya saat ini Jeno seakan mengatainya  "tidak berguna" secara tidak langsung. Jujur saja hati Renjun sakit. Renjun tahu dirinya gak sepintar Jeno, tapi mungkin-mungkin aja kan kalau Renjun bisa bantu Jeno sedikit untuk tugas kuliahnya? Ya bisa disuruh cari literatur? Atau jurnal-jurnal?

NOREN as YoutuberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang