Selamat datang.....
Di dunia pekerjaan.
7 tahun yang lalu.. saat Aikah berusia 17tahun, tak pernah terlintas sedikitpun di benaknya ia akan menjadi seorang Jaksa.
Lain halnya dengan Afli, yang dari awal sudah menyiapkan matang-matang agar dirinya b...
Heyho! Terimakasih banyak yang sudah baca:) Selamat membaca lagi kalian(: Enjoy,love!
Muhammad Afli Mahayasa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** "Sebenarnya kita hanya bisa berencana.. selebihnya, Tuhan yang akan memastikan."
"Hei!"
Aikah tersentak kaget, "A? I...iya kenapa Fli?"
"Ada masalah?"
Aikah menggeleng cepat sambil tersenyum "Enggak, sama sekali gada masalah"
Afli menatapnya sebentar.. dilanjut, menggenggam pelan tangan Aikah.
Nindy yang melihat itu, spontan mendengus. "Time so fast yah... perasaan baru kemarin deh, ada cowok yang gobloknya minta ampun gak peka-peka sama perasaannya sendiri"
"Hffmmpppp" Rio mencoba menahan tawa
Afli melirik Nindy tajam, membuat Nindy malah mengangkat dagunya.. tidack ta kut
Aikah hanya bisa tertawa kecil.
"Perasaan juga baru kemarin" Jeda Afli, menggantung kalimatnya.. "Ada yang putus, tapi malemnya di party-—"
"Woi!" Tegur Rio
Nindy langsung melempari Afli tissue, "Kampret yah lo"
"Afli" tegur Aikah dengan suara pelan, yang di balas senyum lembut oleh Afli. "Bercanda."
Rio berdehem, di ikuti senyum getirnya.. "Bener-bener time so fast."
Sedetik, Aikah mulai mengangguk, seolah menerawang terbawa suasana untuk flashback "Emmm.. perasaan kita juga baru les kemarin, inget ga? Kita les beberapa hari seminggu, tapi beda-beda rumah" Aikah berakhir dengan senyum kecilnya
Nindy ikut tersenyum, "Inget banget lah Kah! Yang kita disuruh ka Retisya buat tulisan itu loh, terus dengan puitisnya lo malah bikin puisi mewakili isi hati. hahahaha"
Membuat Aikah mencibir, "Idih kayak lo ga ajah, curhat menye-menye bak sedang nulis diary"
"Yeee.. mendingan gue masih mampu mengekspresikan perasaan lewat tulisan, jiah! daripada ngubah proklamasi jadi surat cinta, tulisan apaan tuuh" timpal Nindy
