Chapter 07

181 2 0
                                    

Jangan lupa vote ceritanya yah😘
*
*
*
Happy reading~

"Halo?"

"Kau ini kemana saja hah!? Kapan kau akan kembali!? Apa kau melupakan rencana awal kita!?"

Bentak seseorang diseberang teleponnya Alex.

"Hm. Kau tenang saja. Aku tidak melupakan rencana awal kita. " balas Alex dengan nada suara yang datar.

"Lalu kenapa kau belum juga kembali!? Apa kau mulai ragu dengan apa yang akan kita lakukan!? Ohh...aku tahu. Apa kau mulai mencintainya, hm? Aku yakin itu adalah alasan mengapa kau belum juga kembali. " kata orang itu dengan nada yang meremehkan.

Alex yang mendengar itu mulai naik pitam. Ia tak terima jika orang itu mengambil kesimpulan bahwa Alex mencintai wanita itu. Dengan amarah yang meluap-luap Alex menjawab perkataan itu dengan bentakannya.

"JAGA BICARAMU! ASAL KAU TAU, SAMPAI KAPAN PUN AKU TIDAK AKAN PERNAH MENCINTAINYA. TUNGGU SAJA! AKU AKAN SEGERA KEMBALI DAN AKAN KU BUAT WANITA ITU MENDERITA!" kata Alex dengan amarah yang menggebu-gebu lalu mematikan sambungan teleponnya sepihak tanpa menunggu jawaban dari orang itu.

Setelah itu, Alex pun kembali ketempat dimana ibunya sedang berada.

"Ibu maaf aku lama tadi ada..."

"Siapa?" tanya ibunya Alex memotong pembicaraan Alex.

Alex yang mendengar pertanyaan ambigu ibunya merasa bingung.

"Siapa?" beo Alex.

"Siapa wanita yang akan kau buat menderita?" tanya ibu Alex lagi dengan nada datar dan tatapannya yang kosong.

"Apa maksud ibu?" tanya Alex mulai gelisah.

"Jangan pura-pura tidak tau. Ibu mendengar semuanya tadi. Jadi siapa wanita itu Alex? JAWAB!!!" kata ibunya dengan bentakan diakhir kalimat.

Alex benar-benar terkejut mendengar bentakan ibunya. Selama ia hidup, baru kali ini Alex dibentak oleh ibunya. 'Damn! Ini semua gara-gara wanita sialan itu!' batin Alex geram.

"Itu sama sekali tidak penting. Yang terpenting sekarang ibu harus sehat, yah. " kata Alex lembut mencoba untuk tidak membuat ibunya semakin naik darah.

"Tentu saja itu penting! Bagaimana mungkin seorang ibu membiarkan anak laki-lakinya melukai seorang wanita sementara dia sendiri adalah seorang wanita!? Apa kau tidak berfikir seperti itu hah!?" bentak ibunya Alex dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Ibu aku..."

"Hiks...hiks...ibu mohon Alex, hiks...jangan lakukan itu hiks...ibu mohon hiks..."mohon ibunya kepada Alex sambil menangis sesegukkan.

"Ibu tidak mengerti seberapa bencinya Alex kepada wanita itu! Aku...aku tidak bisa melakukannya bu..aku..."

"Oh. Jadi rasa benci mu lebih besar daripada rasa sayang mu kepada ibu?" tanya ibu Alex dengan nada yang lirih.

"Bukan begitu bu, hanya saja... "

"Hanya saja apa hah!?" Kata ibu Alex menyela.

"HANYA SAJA DIA ADALAH BAGIAN DARI KELUARGA THOMSON!  KELUARGA YANG TELAH MEMBUAT KITA MENDERITA! MEREKA JUGA YANG TELAH MEMBUAT IBU MENJADI SEPERTI INI! AKU MEMBENCI MEREKA BU! AKU MEMBENCINYA! " bentak Alex dengan nafas Yang nemburu. Dia benar-benar sudah terbawa emosi.

Ibu Alex benar-benar terkejut mendengar bentakan alex. Ia memegang dadanya kuat sekali. Tiba-tiba dadanya terasa berdenyut nyeri. Alex Yang melihat itu merasa khawatir. Ia segera memegang tangan ibunya yang satunya lagi.

"Ibu! Apa yang terjadi!? Ibu, alex mohon jangan tinggalin Alex bu! Alex mohon! " kata alex panik melihat kondisi ibunya yang tiba-tiba drop.

"DOKTER!!! CEPAT KEMARI SIALAN!" teriak alex sambil memaki-maki Dokter yang tak kunjung datang.

Tak lama setelah itu dokter pun datang dengan seorang perawat yang ikut dibelakangnya.

"CEPAT PERIKSA KEADAAN IBUKU! AKU TIDAK INGIN TERJADI SESUATU YANG BURUK TERHADAPNYA!!" teriak Alex kepada dokter dan perawat itu.

"Suster tolong siapkan alat defribrilator. Detak jantungnya semakin melemah! Dan tuan tolong tunggu diluar biar kami yang menangani pasien. " Kata dokter itu.

" Tidak! Aku tidak akan keluar dari sini. Kalian lakukan saja tugas kalian dengan benar! Aku akan tetap berada disamping ibuku. " Kata Alex keras kepala.

Melihat Alex yang terlihat sungguh-sungguh dengan ucapannya dan sepertinya tidak akan bisa dipersilahkan keluar maka dokter pun membiarkannya. Fokusnya saat ini harus bisa menyelamatkan pasien di depannya yang terkena serangan jantung.

Ketika alat defribrilator sudah siap digunakan dokter segera memberi instruksi kepada perawat tadi untuk menyalakan alat itu.

'Jedug!'

Sebagian tubuh ibu Alex naik keatas seakan tertarik cepat lalu turun kembali setelah ditempeli alat tadi. Percobaan pertama gagal.

" Suster naikkan lagi kekuatan listriknya menjadi 20 Joule!"

'Jedug!'

'tiiiiit..tiiit..tiiiiiiiiiiiiiiiitttt~'

Setelah percobaan kedua dilakukan tiba-tiba monitor di samping ranjang pasien berbunyi nyaring dan menampilkan garis lurus secara horizontal.

Dokter yang melihat itu langsung menyimpan alat yang dipegangnya dan memegang pergelangan tangan ibu Alex untuk memeriksa denyut nadi nya.

Dokter itu terdiam beberapa saat lalu, "Maaf tuan tapi ibu Alena sudah tenang saat ini." Ucap dokter itu sambil menundukkan kepalanya menyesal.

'DEG'

Alex benar-benar terkejut saat ini. Seluruh tubuhnya tiba-tiba menegang. Pikirannya blank seketika setelah mendengar kalimat dari dokter tersebut.

"Ibu..." Lirih Alex pilu.

"INI TIDAK MUNGKIN! DOKTER KAU PASTI SALAH! IBUKU TIDAK MUNGKIN MENINGGALKAN KU! CEPAT PERIKSA LAGI SIALAN!!" Bentak Alex dengan nada yang tinggi.

"Tidak tuan, semua itu benar. Ibu tuan sudah tiada dan tuan harus menerimanya. " Kata dokter takut-takut karena bentakan Alex tadi.

"Suster, tolong segera bersihkan jenazahnya setelah itu pindahkan ke ruang mayat. " Perintah dokter itu kepada perawat tadi.

"Tidak, tidak, tidak. IBUKU TIDAK MUNGKIN MENINGGAL!!" Kata alex dengan teriakan seakan tak terima bahwa ibunya sudah meninggalkannya untuk selamanya.

Alex benar-benar hancur saat ini. Ibunya yang sangat ia sayangi sudah pergi meninggalkannya. Tangannya terkepal kuat menahan gejolak emosi yang membara didalam dirinya.

"Ini semua gara-gara wanita sialan itu.."

TO BE CONTINUE



Hai readers 👋 gimana nih cerita buat hari ini? Kalo misal ada typo atau ceritanya kurang sesuatu mohon koreksinya yahh dengan komen di bawah😘
Jangan lupa vote nya juga yahh karena 1 vote dari kalian sama dengan 1 juta semangat buat aku😍

See u in next chapter.
Bye bye 👋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Shit Boyfriend [ON GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang