Hai readers👋 sepeeti biasa jangan lupa klik tombol bintangnya yahh😘✨
Happy reading~
***
"Kau sudah bangun? "
"Akh! " erang Angel sambil memegang kepalanya Yang terasa sakit.
"Lebih baik kamu berbaring dulu di sini. " kata pemuda Yang berada di pinggir ranjang itu.
"Kamu... Siapa? " Tanya Angel mengabaikan titah pemuda tadi untuk berbaring.
"Oh iya kenalin. Nama aku Edgar Wilkinson. Kamu bisa memanggil ku Ed. " kata pemuda tadi Yang bernama Edgar sambil menjulurkan tangannya kehadapan Angel sebagai tanda ajakan berkenalan.
"Angel. " jawab Angel singkat sambil menerima jabatan tangan Edgar.
"Nama Yang cantik. Seperti orang nya. " kata Edgar diiringi dengan senyuman yang manis.
"Makasih. " kata Angel sambil mengalihkan pandangannya berusaha menyembunyikan rona di pipinya Yang disebabkan oleh perkataan Edgar tadi.
"Oh ya. Kata dokter kamu harus makan. Ini. Aku udah bawain kamu makanan. " kata Edgar sambil membawa piring yang berisi makanan yang berada diatas nakas lalu menyodorkannya kepada Angel.
"Dokter? " Tanya Angel kebingungan.
"Iya dokter. Semalam kamu pingsan. Karena terlalu panik aku langsung membawa kamu ke apartemenku dan menghubungi dokter. " kata Edgar menjelaskan.
Mendengar penjelasan Edgar, seketika ingatan Angel tertuju pada kejadian semalam. Dimana ia menunggu Alex hingga berjam-jam, namun Alex tak kunjung datang. Perasaan Angel langsung berubah menjadi sedih. Begitu banyak pertanyaan yang ada didalam benak Angel saat ini.
Kenapa Alex tak datang? Apa Alex melupakan janjinya? Apa Alex sudah tidak cinta lagi kepadanya? Dan yang lebih parahnya lagi, apa Alex sudah berpaling darinya Dan memutuskan untuk meninggalkannya?
Tidak. Itu tidak mungkin. Alex tidak mungkin meninggalkannya. Setelah apa yang telah Angel dan alex lakukan, ia akan meninggalkannya? Tidak. Itu tidak boleh terjadi.
Edgar Yang melihat Angel menggelengkan kepalanya tanpa sebab, langsung mengguncangkan bahunya Angel.
"Hei Angel. Apa kamu baik-baik saja? " Tanya Edgar dengan suara yang lembut.
Seketika lamunan Angel buyar. Ia langsung tersadar bahwa saat ini ia tidak sedang sendirian. Ada Edgar disampingnya. Angel langsung merasa malu karna ia telah melamun dihadapan Edgar.
"Aku gak papa. Oh ya. Makasih yah udah mau nolongin aku dan maaf udah ngerepotin. " kata Angel merasa tidak enak kepada Edgar.
"Iya gak papa. Udah jadi tanggung jawab aku kok buat nolongin kamu. " kata Edgar dengan senyumannya.
Angel mengangkatkan satu alisnya tanda bahwa ia sedang bingung.
"Tanggung jawab kamu? " Tanya Angel penasaran.
"Ah itu. Kamu kan pingsan direstoran milik adik aku. Dan adik aku sedang ada perjalanan bisnis. Jadi untuk sementara ini aku yang menggantikannya. " kata Edgar.
"Oh begitu. Sekali lagi aku minta maaf yah udah ngerepotin kamu. " kata Angel dengan mimik wajah menyesal.
"Udahlah gak usah dipikirin. Mending kamu makan sekarang, abis itu aku anterin kamu pulang, yah. " kata Edgar sambil kembali menyodorkan piring.
***
"Kamu mau kemana Alex? " Tanya pria paruh baya itu kepada Alex.
"Aku mau mengurus sesuatu Yang penting. " sahut Alex dingin.
"Apa? " tanya dia lagi.
"bukan urusanmu." Sahut Alex dingin.
"Lalu bagaimana dengan rencana kita untuk menghancurkan keluarga 'Thomson' ?" Tanya pria paruh baya itu kepada Alex dengan nada yang naik satu oktaf.
"Rencana itu akan tetap aku jalankan tapi nanti setelah aku kembali." Kata Alex kemudian berlalu pergi menyeret koper mini nya menuju pekarangan rumah dimana mobil sport nya itu berada.
"Sebenarnya kau ini mau kemana, Alex? " Tanya pria paruh baya itu frustasi.
Alex tak menjawabnya. Ia langsung masuk kedalam mobil sportnya dan berlalu pergi dari pekarangan rumah mewah Yang tadi ia singgahi.
***
"Makasih ya, udah mau nganterin aku sampai depan rumah." Kata Angel sambil tersenyum dengan manisnya.
"Iya, gak papa. Santai aja kali. Kan aku udah bilang ini itu udah jadi tanggung jawab aku. Lagian mana mungkin aku mau melewatkan kesempatan untuk mengantar wanita cantik seperti kamu. " kata Edgar diiringi dengan nada menggombal diakhir kalimatnya.
"Iya, iya. Dasar raja gombal. " kata Angel sambil memutar bola matanya malas.
"Ya udah. Aku pergi dulu ya. Ingat! Jangan rindu. rindu itu berat. Kamu... "
Belum senpat Edgar menyelesaikan kalimatnya, Angel sudah lebih dulu menyela.
"Udah diem. Jangan ngegombal mulu. Gak mempan tau gak. Yaudah deh sana-sana pergi hush. " kata Angel sambil melipat tangannya didepan dada.
"Iya, iya. Dasar bawel. " kata Edgar pelan.
"Apa kamu bilang!? " sahut Angel garang.
"Enggak kok! Yaudah aku pergi dulu yah, bye! " sahut Edgar buru-buru lalu dengan cepat ia menginjak pedal gas.
"Dasar. " kata Angel sambik terkekeh melihat tingkah Edgar Yang menggemaskan itu.
Setelah sampai dirumahnya, Angel langsung pergi menuju kamar mandi. Sepertinya Angel butuh ketenangan. Dan menurutnya dengan mandi air hangat, ia bisa jadi sedikit relax.
***
"Mah... " kata Alex dengan suara Yang parau. Dihadapannya, kini terbaring sosok wanita paruh baya dengan tubuhnya Yang sangat kurus ditempeli oleh berbagai alat penunjang kehidupan. Bahkan saking kurusnya, tulang-tulangnya pun terlihat menonjol dibalik kulit keriputnya itu.
"Mah, Alex janji. Alex bakal balas semua Yang telah mereka lakuin sama mamah. Alex janji. " kata Alex dengan tatapan Yang sulit diartikan.
"Oh ya mah. Alex bakalan nemenin mamah untuk sementara waktu disini. " kata Alex lagi. Namun, orang Yang Alex ajak bicara tidak menanggapinya sedikit pun. Hanya ada suara monitor Yang mengisi kesunyian di ruang Yang serba putih ini.
***
TBCMaaf yah kalau ceritanya banyak typo.
Oh ya. Kalau kalian suka sama cerita ini jangan lupa vote nya yah.
Sampai ketemu lagi di chap depan.
Bye bye👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shit Boyfriend [ON GOING]
Fanfic[WARNING 21++] Please check again your age! [Genre : Romance, Mature++] Private acak!!! _telah mengorbankan segalanya termasuk menyerahkan kehormatannya untuk orang yang dia cinta. Namun belum sempat memberitahukan tentang hasil dari perbuatam mere...