● 12 ●

842 128 11
                                    

Taehyung menghilang.

Sudah tiga hari Jimin tidak menemukan keberadaan Taehyung. Bahkan Jungkook juga tidak masuk sekolah dan tidak ada di agensi.

Ketika Jimin datang ke rumah Taehyung, satpam rumah itu selalu menjawab kalau tidak ada orang dirumah.

Berkali-kali Jimin mencoba menghubungi ponsel Jungkook, namun hasilnya nihil. Bahkan Jungkook juga sama sekali tidak terlihat di sosial media.

"Argh!"

Satu erangan frustasi lolos dari bibir Jimin. Pria tembam itu mengacak rambutnya kasar. Ia benar-benar bosan dan tidak tahu harus melakukan apa. Ia kembali seperti dulu sebelum mengenal Kim Taehyung.

"Jiminie, are you okay?"

Jimin menoleh pada ibunya yang berdiri di ambang pintu kamarnya. Sepertinya ibunya mendengar suara erangan Jimin tadi.

"Tidak apa eomma, hanya sedikit bosan."

Ibu Jimin masuk lalu duduk di sisi ranjang putranya.

"Kenapa tidak ke kantor agensi? Biasanya kau kesana menemani Jungkook latihan. Atau kerumah Taehyung?"

Ya, ibunya memang tahu mengenai Jungkook dan Taehyung karena wanita itu juga ikut andil dalam membantu masalah Jungkook waktu itu.

"Sudah tiga hari aku tidak bisa menghubungi Jungkook maupun Taehyung. Taehyung tidak ada dirumahnya dan Jungkook juga tidak ada di kantor, bahkan dia juga tidak sekolah. Aku benar-benar tidak tahu mereka dimana eomma."

Ibu Jimin mengerutkan dahinya.

"Sungguh?"

Jimin mengangguk.

"Tapi kemarin eomma bertemu Jungkook sedang latihan di kantor."

Jimin membelalakkan matanya. Ia menatap ibunya tak percaya.

"Benarkah? Tapi kemarin aku juga ke kantor dan tidak ada Jungkook."

Ibu Jimin kembali mengerutkan dahinya. Ia menerawang kejadian kemarin.

"Tidak mungkin. Jungkook ada di kantor seharian, dia baru pulang di sore hari."

Heol!

Jimin benar-benar tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Bagaimana bisa ibunya mengatakan Jungkook latihan di kantor sedangkan Jimin sama sekali tidak menemukan sosok pria bergigi kelinci itu?

"Tunggu dulu! Bagaimana eomma tahu kalau Jungkook baru pulang di sore hari? Bukannya eomma hanya di sana pagi hari?"

Ibu Jimin terkekeh lalu menempelkan telunjuknya ke bibir.

"Sstt, jangan beri tahu appamu. Sebenarnya eomma punya mata-mata disana. Dia yang melapor pada eomma kalau Jungkook baru pulang di sore hari."

Jimin ternganga. Ia benar-benar tidak tahu ibunya bisa berpikiran menaruh mata-mata di kantor suaminya sendiri.

Jangan-jangan ibunya juga memata-matai dirinya?

Jimin mengerjap. Sekarang bukan saatnya memikirkan itu.

"Eomma, bisa hubungi mata-mata eomma sekarang? Tanyakan apa Jungkook ada di kantor atau tidak?"

Ibu Jimin mengangguk lalu beranjak menelfon seseorang. Jimin hanya memperhatikan tanpa ada niatan menguping.

"Katanya Jungkook sedang latihan di kantor."

Mendengar itu Jimin bergegas mengambil kunci mobilnya.

"Aku pergi dulu eomma."

"Hati-hati. Jangan pulang larut."

Jimin tak menjawab dan bergegas menuju mobilnya.

●●●■●●●

Jimin melangkah cepat menuju tempat latihan yang biasa Jungkook gunakan. Tak perlu bertanya lagi karena Jimin sudah terlalu sering kesana.

Brakk!

Perasaan kesal bercampur lega teraduk dalam hatinya ketika mendapati seorang Jeon Jungkook berdiri mematung dengan mata membola menatap kearahnya.

"Ya! Jeon Jungkook! Kau kemana saja?!"

Jimin langsung menghampiri Jungkook yang mengerjapkan matanya.

"Mian."

Jimin ingin melanjutkan aksi marah-marahnya, namun ia urungkan ketika mendapati wajah kusut yang ditampilkan Jungkook.

Jimin tahu sahabat yang ia anggap adik ini sedang tidak baik-baik saja.

Jimin menghela napas lalu duduk dilantai menghadap cermin besar yang biasa digunakan untuk berlatih diikuti Jungkook disampingnya.

"Jadi, kau kemana tiga hari ini?"

"Jerman."

"APA? Ani, kenapa?"

"Saudaraku sakit. Aku harus merawatnya disana."

Jimin mengernyit. Siapa yang Jungkook maksud?

"Saudara? Kau kan anak tunggal?"

Jungkook mendecak. "Memangnya yang dinamakan saudara itu hanya kakak atau adik?"

Jimin meringis. "Tidak juga sih."

Kemudian hening. Jimin masih bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi sedangkan Jungkook tidak berkeinginan memulai obrolan.

"Taehyung kemana? Ke Jerman juga?"

Jungkook mengangguk.

"Sudah kuduga kalian pergi bersama. Sekarang Taehyung dimana? Dirumahnya?"

Jungkook tak langsung menjawab. Selang beberapa detik akhirnya Jungkook menggeleng.

"Lalu dimana? Masih di Jerman?"

Jungkook menggeleng lagi.

"Sudah kembali ke Seoul? Lalu sekarang dimana?"

Jungkook tak menjawab. Pemuda itu menekuk lututnya lalu menundukkan kepalanya.

"Ya! Jeon Jungkook! Aku bertanya padamu. Dimana Taehyung?"

Jungkook masih diam, enggan menjawab.

"Jeon Jungkook!"

"Taehyung hyung,










































































Sudah bahagia dirumah Tuhan."

Hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hehe

No Title ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang