3.

35 1 0
                                    

#seminggu kemudian

Hari ini hari pernikahanku bersama park jimin. Acara pun di gelar di gereja dengan mengundang saudara kedua pihak. Kami mengucapkan janji suci di altar gereja, disaksikan oleh semu tamu undangan dan pendeta.

Setelah acara pernikahan selesai. Kami harus segera pergi ke kanada karena pekerjaan jimin yang mendesak kami untuk segera balik ke kanada.

Tuan park dan kedua orang tuaku mengantar kami ke bandara.

Appa atau aboejiku harus jaga kesehatan nee? Jangan paksakan dirimu untuk beraktifitas. Aku akan selalu mengirim sns untuk mengingatkan appa minum obat. Jangan makan ramyeon dan jjampong itu tidak baik untuk kesehatan

"Yak!! Ada apa ini kenapa nonna ini cerewet dan sangat galak eoh? Untung kau cantik nonna "

"Appa! Berhenti menggodaku. Dasar nakal. Eomma rawat appa dengan baik sampai orang tua ini benar-benar sembuh. Eomma juga jaga kesehatan jangan bekerja di toko terus-terusan kan udah ada karyawan sekarang"

"Aniya" siap tuan putri. Palli pergilah,telapak tangan eomma mengibaskan ke luar tanda aku di suruh cepat pergi"

"Nee eomma appa", aku berbalik menarik koperku ke dalam bandara namun

,Ahh appa! eomma! Aku akan merindukan kalian hiks..hikss. Apakah aku bisa hidup tanpa kalian dalam jangka waktu yang lama? Ini benar" menyiksaku eomma euh hu..hu..ehu.eomma!! appa!!"

Aku yg tadi pergi menjauh kini berbalik dan berlari memeluk kedua orang tuaku dengan rasa tidak ingin berpisah yang amat mendalam, hingga berkali" air mataku jatuh dengn derasnya. Mereka segalannya bagiku. Dari kecil aku tak punya saudara yang dapat ku bagi keluh kesahku padannya, hanya mereka tempatku bercerita keluh kesah sepanjang hidupku.

"Shou!...hiks. Eomma pasti tidak ingin jauh dengan putriku. Namun ini demi kebaikan, kau pasti bisa sayang"

"Yak kalian ini apa"an. Kalian membuatku menangis eoh. Gwencana sayang appa dan eomma akan menghubungimu setiap hari lewat V-call nee? Putriku cantik jangan menangis pergilah kajja kasihan suamimu sudah menunggu dari tadi"

,Nee appa meonjeo geongang-eul dolbogo dol-agagessseubnida= jaga kesehatan kalian aku akan kembali"

Setelah aku dan jimin berpamitan kami pun masuk ke kabin pesawat dan lepas landas. Di dalam pesawat suasana yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya,sungguh ini lebih canggung dari apa pun yang pernah aku alami. Tak ada ucapan atau kata apapun yang keluar dari mulutnya. Ingin sekali aku mencari cara untuk mencairkan suasana ini namun  aku masih takut dan malu

"Hmm tuan?"

…………

Aku tak memberanikan diri untuk menoleh ke arahnya

"Astaga apa yang sudah aku lakukan. Hampir saja dia ku bangunkan dengan kecerobohanku......... Kenapa aku jadi kasihan kepadanya? Mungkin dia sangat lelah hingga langsung terlelap pulas seperti ini"

Aku menarik selimut yang telah di sediakan di kursi penumpang dan menyelimuti kaki dan badannya. Setelah 6 jam perjalanan pesawat kami mendarat di salah satu airport ternama di kanada. Dan kami meneruskan perjalanan ke rumah jimin menggunakan mobil. Sesampainya di rumah aku turun dan masuk dan membuka pintu rumah tersebut

#brugh

Ya! Tuan gwencahana? Tuan bangunlah apoyo!

Aku terkejut melihat jimin turun dari mobil berjalan terhuyung-huyung dan jatuh pingsan di teras rumah. Aku mencoba membopongnya ke dalam rumah

Tuan! Kumohon bangunlah! Anda baik" saja?.

"Arghh......Sakit sekali!"

"Hh bagian mana yang sakit, katakan eoh"

"Nghhh"

"Ya tuhan kenapa tubuhnya panas sekali. Adakah dokter terdekat dari sini? Aku tidak tahu dimana letak rumah sakitnya"

#1jam kemudian

"Hmmm...."

"Jam berapa sekarang(melihat)"

#07:00

"Arghh...ada apa dengan kepalaku ini eoh. Kenapa sakit sekali..."

Jimin berusaha bangun dan duduk. Ia melihat sekitar mencari shou tapi tidak ada di dekatnya. Ia beranjak menuju dapur dengan memegangi kepalannya yang masih pusing. Ia melihat istrinya yang sedang sibuk memasak. Dan tidk sengaja menyenggol garpu lalu terjatuh dan menimbulkan suara. Shou menyadari hal itu langsung menghampiri jimin.

"Gwenchana?"

"Hmm"

"Seharusnya anda istirahat disini saja. Jangan banyak bergerak"

Shou menuntun jimin untuk kembali duduk ke sofa

"Sebentar"

"Anda harus makan tuan"

"Kau membuat bubur?"

"Iya"

"Ya!! Aku tidak suka dengan makanan itu. Terlalu lembek dan itu sangat menjijikan bagiku"

"Tapi anda harus makan, dicoba dulu. Kajja jangan banyak mengoceh biar cepat sembuh arachi!"

Dengan terpaksa,jimin memakan bubur yang di suapi oleh shou. Tiba-tiba terdenganr dering ponsel milik jimin

#Kring

"Yeobseo!... Ahh nee. Sya akan segera kesana sekarang juga. Tolong siapkan dokumen dan file yang sudah saya buat di meja saya!"

"Ada apa?"

"Maaf, saya harus pergi ke kantor sekarang juga."

"Tapi,anda masih sakit"

"Hmm saya udah agak mendingan kok"

"Baiklah kalau begitu,saya siapkan baju anda"

Shou memyiapkan baju dan tas yang akan di bawa suaminya ke kantor.

"Kau jaga rumah ya. Kalau ad apa" telfon saja aku."

"Nee"

Jimin pun keluar rumah, Namun

"Ahh iyha gomawo sudah merawatku dengan baik"

"Iyha sudah menjadi tugas saya sebagai istri anda"

"Hmm dan satu hal jangan memanggilku tuan lagi,kau bisa memanggilku dengan yang lain asal jangan dengan panggilan tuan"

"Lalu, aku harus memanggilmu seperti apa"

"Oppa" (tersenyum)

Wajahnya merah merona ketika jimin mengatakan  kata oppa.

"Ahh kērree"

"Kalau gitu samapai jumpa nanti malam.. chagia"

Ommonna...apa yang barusan iya katakan, tidak..tidak tidakk!! Kenapa aku jadi salting gini eoh. (Batin shou)









~Marriage With You~| PROMISE.PjmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang