Hilang?!

115 60 41
                                    

17.15 WIB (Versailles Square Park)
      Versailles square park, mulai didatangi oleh berbagai pengunjung. Orang-orang datang dan pergi, berlalu lalang di depan seorang gadis yang sedari tadi hanya memandang luas hijaunya pohon dan dedaunan disana.

      Crop tee putih dengan celana bercorak dadu membalut tubuh gadis mungil itu, tidak lupa dengan headphone yang sedari tadi ditelinganya, melantunkan lagu "more than words by extreme". Yaa ... Itu adalah lagu kesukaan Nila. Lagu itu sudah berkali-kali berputar ditelinganya, namun tetap tidak membuatnya jenuh.

  "Huhh ... Jam berapa ya." tanya Nila pada dirinya sendiri sambil melihat jam pada gawainya
  "Buseett! 5.30? Sore?!! Perasaan gua baru dateng dah." bualnya sambil mengemasi buku-buku yang berserakan diluar tasnya itu.

      Drrtt drrtt drrtt
      Gawai Nila berdering
"MAMA!!" teriak Nila berbisik sambil menolak telepon masuk dari mamanya.
"Mending gua reject dah daripada diomelin ... Hhhh."

•••••••

17.35 WIB (Versailles Square Park)
      Nila beranjak menjauh dari bangku taman yang didudukinya sedari tadi.

  (hmm ... Keliling sebentar deh ngilangin penat).
      Batin Nila yang hanya duduk termenung sedari siang hingga ia sadar sang senja akan menghampiri.

      Namun, gadis dengan gawai dan tas selempang di kedua lengannya itu malah duduk ... Lagi.

  "huhh ... Pegel kaki indah gua. Ehh? Ini hape?? Eh hape kan yaa?" ucap Nila ketika mendapati gawai di sebelah bangku yang didudukinya.
  "Wahh ... Rejeki anak sholeha ini mah, ehehe ...." Nila tertawa kecil sambil memasukkan gawai yang didapatinya ke dalam tas.

      Nila Aquira, seorang gadis 16 tahun yang tergila-gila pada 'Alam', dan yaa ... Gadis yang sedikit nakal ini suka bermalas-malasan, namun tak membuat nilainya rendah di sekolah.

••••••••

17.50 WIB (Versailles Square Park)
  "Looking for loving this strangers bed.. Hm hmm hm hmmm ...."
      Lagu james arthur terlantunkan dari bibir tipis seorang pria yang mengenakan jeans hitam dengan perpaduan kaos putih dan hoodie berwarna jingga yg dibalut jaket jeans, dan juga tidak ketinggalan dengan earphone ditelinganya.

  "setdahh Ga, Udah ngapa Ga! Lo mah kalo minjem suka gak tau diri" Kata seorang pria dengan hoodie hitam bercorak disebelahnya sambil melepas kasar earphone dari telinga sahabatnya itu.

  "Elo mah pelit, ogah gue minjem lagi." sambung Jingga yang kembali ke alam sadarnya setelah berimajinasi dalam lantunan lagu-lagu yang didengarnya tadi.

  "hehh curuut, Lo pada liat hape gue gak?!!" timpal Putra, Seorang pria yang menghampiri Jingga dan Anggara dari arah berlawanan, Pria yang mengenakan sweater merah hitam dengan tas ransel dipunggungnya itu memasang wajah cemas kepada kedua sahabatnya.

      Ya ... Mereka tiga sekawan yang bersahabat sejak SMP. Jadi jangan heran kalau Mereka terlampau dekat dan kompak, sampai-sampai disangka kembar tiga oleh orang disekitarnya. Namun, tidak sedikit juga orang yang mengira diantara mereka bertiga ada sebuah hubungan 'istimewa'.

  "Lagi jalan-jalan kali ... Hape lo bosen tuh dimainin mulu, ye gak Ga?" jawab Anggara yang terlihat memasang earphone ditelinga kirinya sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Jingga.

  "yee ... Nyindir lo mah." sambung Jingga sambil sengaja menyikut lengan Anggara.

  "ini gue serius curuuuttt, hape gue ilang ini kampret!" timpal Putra kesal.

  "ya cari lah begoo." Balas anggara dengan nada sedikit tinggi.

  "Lo udah nyari di bangku deket pohon gede tadi belom?" tanya Jingga santai sambil mendongakkan kepalanya kepada Putra.

  "oiya belum, yok ahh temenin gue-
Daripada lo berdua nge-homo disini."
  "bilang aja lo takut Put.. Cupu lo ah." Jingga tersenyum kecil
  "Put, lo kalo iri bilang. Gue bisa nge-homo bareng elo juga kok." ujar Anggara dengan nada tinggi mengejek sambil mengedip-ngedipkan mata cokelatnya
  "dihh najis gue nge-homo sama lo. Yok ahh." Putra mengangkat sebelah alisnya sambil berbalik badan dan memberi lambaian ajakan kepada kedua sahabatnya.

Lucid Love DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang