Three

1K 130 11
                                    

{Minho Pov}

Aku tak tahu apa yang terjadi padanya. Tak biasanya, dia seperti ini.

"sayang" panggil Chan.

Aku mengabaikannya.

Namun, langkahku kalah dengan tangannya yang menahan tanganku.

"wae?" tanyanya.

Aku hanya diam dan menatap wajahnya lekat.

"apa ada sesuatu di wajahku?" Chan menggerayangi wajahnya sendiri.

"eopseo"

"ada apa hm? Maafkan aku jika aku menyakitimu lagi"

Dia membawaku ke pelukannya.

"kau tidak salah"

Kenapa harus sesakit ini?

"maafkan aku, sayang" dia menciumi pucuk kepalaku berkali-kali.

"aku ingin bertanya sesuatu" katanya.

Aku melepaskan pelukan kami dan menatapnya.

"mwo?"

"seberapa dekatnya kamu dengan Woojin hyung?"

"kenapa kau menanyakan itu, Chan?"

"aku hanya ingin menanyakan itu, sayang" dia mengelus suraiku.

"seperti dirimu"

"ha?"

Ekspresinya benar-benar berubah setelah itu.

Lalu dia membawaku ke pelukannya laki dan memelukku dengan erat.

"aku tak mau kehilanganmu" dia mengatakan itu dengan nada yang khawatir.

"berpikir bahwa Woojin hyung sainganmu? Itu tak mungkin, Chan"

"janji" dia memberikan jari kelingking nya, lalu menautkannya pada jari kelingking ku.

"janji"

"kenapa kau bisa punya mata seindah ini hm?" Chan menciumi mataku bergantian.

"Chan jangan mencium mataku seperti itu ihh" aku tersenyum setelah itu.

Dia pandai sekali membuat mood ku berubah-ubah.

"EOMMAAAA!" teriak Jeongin yang sepertinya sedang bercanda dengan yang lainnya.

Aku sengaja tak mendengarnya karena disini ada Chan. Aku malu jika dia akan menertawakanku.

"yak! Minho hyung itu eomma ku, bukan eomma mu" cetus Jeongin.

Matilah aku. Chan menatapku.

"dia eommaku!" kata Hyunjin tak mau kalah.

Aishhh suara mereka benar-benar keras.

Aku hanya menunduk, malu untuk menatap Chan.

"hahaha" pecah tawa Chan.

"sudah pasti seperti ini" kataku lirih.

"apanya hahahaha? Lalu, siapa appa nya?"

Aku berniat menggodanya.

"Woojin hyung" aku memutar bola mataku.

"kenapa Woojin hyung?!" cetusnya.

"karena dia dewasa"

"apakah aku tak dewasa?"

Dia mulai membandingkan dirinya dengan Woojin hyung.

Sangat menyenangkan menggodanya seperti ini.

Happy Ending? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang