10

33 5 0
                                    

Normal pov
.
Akhirnya setelah dua bulan Chinen udah sembuh dan bisa berjalan dengan cukup baik, tapi belum boleh berlari dan melompat

"Akhirnya hari ini gue udah bisa sekolah lagi" kata Chinen yang masuk ke area sekolahnya

"Kak Ch...kak YURI WOY!" kiki tereak-tereak manggil Chinen dengan suara cemprengnya itu

"Apalagi sih Ki?" Chinen

"Tumben banget kak Yuri bawa tas Pink" kata Kiki

Terus Chinen ngelepas tasnya dan itu adalah tasnya cewek yang di beliin sama paman Ceoshi yang gak pernah di pakai. Chinen ternganga karena dia lupa bahwa dia harus menyamar

"Kyaaaaaa!!!!!!" Chinen terak sekeras-kerasnya dalam hantinya

Bukan hanya Itu Chinen juga pakek sepatu cewek. Dia baru inget tadi yang memakaikan sepatu itu adalah bibi Airin

"Kak mau kemana?" tanya Kiki

"Gue mau pulang!" kata Chinen yang berjalan dengan cepat

Terus Chinen ketabrak sama Yamada. Chinen yang berjalan dengan tertunduk nggak peduli siapa yang di tabraknya dan masih fokus sama jalanya

Yamada melihat Chinen dari belakang dengan heran. Chinen melepas sepatunya dan berlari

"Yuri?!" Hana memanggil Chinen

Chinen melihat Hana yang berdiri di depanya. Habis itu Chinen nyengir nggak tau harus ngapain

Dia juga ngerasa di belakangnya ada Yamada yang belum juga pergi. Chinen terdiam

"Lu mau kemana?" Hana

"Cepetan masuk udah bel dari tadi!" kata pak security di sekolah mereka

"Mampus gue katahuan nih!" kata Chinen menyelak rambutnya ke belakang

"Ayo Yuri" kata Hana berlari ke dalam

Terus ada taksi berhenti di depanya Chinen dan Chinen masuk ke dalam dan Taksi itu melaju dengan sangat cepat

Sesampai rumahnya saat Chinen mau masuk

"Chinen ya?"

Chinen melihat ke arah suara itu berasal dan nggak salah lagi itu Yamada

"Ya-Yamada? Oh begitu sudah ketahuan ya" kata Chinen menundukkan kepalanya

"Kenapa lu nglakuin hal kayak gini?! Lu ngerti nggak sih apa yang elu lakuin ha?! Maksud lu apaan kayak gini?! Asal lu tau? Lu udah membohongi banyak orang tau nggak?! Lu nggak ada bedanya sama PEMBOHONG! berapa orang yang lu bohongi selama ini ha?! Banyak! Banyak banget yang lu bohongi! "Kata Yamada dengan sangat kasar ke Chinen

Terus Chinen nangis

"Yamada... Aku..." Chinen

Terus Yamada pergi ninggalin Chinen

"Yamada?" Chinen manggil Yamada tapi Yamada sama sekali nggak mau noleh ke Chinen

Chinen masuk rumahnya dan nangis-nangis bibi Airin nggak bisa nenangin Chinen. Malam itu Chinen gak mau makan dia juga mengurung diri di kamarnya

Udah setengah bulan Chinen nggak mau ke sekolah karena takut sama Yamada Chinen bahkan bilang ke paman Ceo katanya mau keluar sekolah, akhir-akhir ini dia sering sakit

Itu semua gara-gara dia gak nafsu makan karena masih ingat sama wajah Yamada saat memarahinya. Chinen juga kurang tidur hari-harinya sangat suram

***

"Yamada, kamu harus minta maap sama Chinen!" Hilda

"Kok aku sih bun?" Yamada

"Jangan buat pak Ceoshi tambah susah, bunda juga nggak mau kalo anak sahabat bunda sengsara gara-gara anak bunda" Hilda

"Chinen melakukan semua itu karena dia trauma dengan masa lalunya" pak Ceoshi

"Ibunya Chinen meninggal dengan cara yang sangat mengenaskan dan tidak senonoh di hadapan Chinen" Hilda

"Itu benar, kakakku mengalami masa-masa yang sangat sulit dan penuh dengan kekejaman setelah kematian kakak ipar" pak Ceoshi

"Yamada tuh nggak pernah yang namanya ngaku salah dan nggak mau di salahkan. Selain itu dia orangnya tuh nggak mau bertanggung jawab" ejek Toma

"Jaga bicaramu!" Kata Yamada ke kakanya

"Chinen masih tenggelam dengan luka dan trauma masa lalunya. Chinen takut jika mengalami nasib yang sama seperti ibunya" pak Ceoshi

"Hal yang sangat kecil bisa saja membuat dan menambah beban di pikiranya, seperti kemarahanmu itu Yamada" kata Hilda dengan sangat takut

"Lebih jelasnya Chinen orangnya mudah trauma ya?" kata Toma

Setelah mendapat penjelasan dari pak Ceoshi dan ibundanya Yamada akhirnya bangun dari tempat duduknya dengan rasa bersalah

"Baiklah aku akan membereskan semuanya dengan sangat baik" kata Yamada

Yamada langsung pergi kayak habis merima misi penting. Sementara Chinen sendiri masih diam di kamarnya sambil melihat pemandangan luar dengan tatapan mata kosong

                    -SKIP-

"maafin gue ya Chi" kata Yamada yang duduk di samping Chinen dan melihat pemandangan di luar

"Hah?" Chinen kaget melihat Yamada yang duduk di sampingnya

"Selama ini gue gak tau apa yang elu rasakan dan gue baru tau kalo elu itu adalah perempuan yang hebat... lu hebat banget karena selama ini elu memikul beban berat sendirian... Elu selalu tersenyum bahagia, santai dan itu sangat luarbiasa tau nggak" kata Yamada

Habis dengerin kata-kata Yamada hati Chinen langsung luluh seketika dan Chinen ngerasa kalo beban yang dia pikul langsung hilang permanen

"Aku minta maaf Chinen, aku sungguh minta maaf, aku sangat jahat padamu... harusnya aku langsung mengenalmu dan mengingatmu saat hari pertama masuk ke kelas 12 dulu... Tapi aku malah melupakanmu dan tidak tau kalo itu adalah kamu jahat kan?" Yamada

"Ya tidak apa-apa kok aku sudah memafkan kamu"Chinen

"Hemmm kenapa kamu bisa memafkan aku dengan semudah itu?" Yamada

"Sesama manusia kan harus saling memaafkan? Aku juga gak betah kalo marah sama kamu terus!" Kata Chinen kesal mencubit perut Yamada

"Eh sakit tau nggak sih!" Yamada kesal

"Oh sakit ya? Di nikmatin aja rasa sakit itu" kata Chinen

"Hey, itu kata-kata gue" Yamada

"Biarin" Chinen

"Apa lu tahu? aku pikir kamu beneran laki-laki itu hampir membuatku jadi homo beneran saat mengenalmu" Yamada

"What?" Chinen

"Habis kamu terlalu imut sih" kata Yamada yang masih memandang pemandangan di luar

Terus Chinen mencubit pipi Yamada dari samping dan menariknya

"Awww Chinen sakit banget tau nggak sih! Ternyata lu rese juga ya" kata Yamada kesal

Chinen tertawa dan berlari

"Sorry Yamada" kata Chinen menghindari Yamada

"Bodoh amat gue bales lu!" kata Yamada bangun dan melihat Chinen

Chinen masih aja ketawa liat wajah Yamada yang marah dan kezel soalnya greget banget

"Coba aja tangkep gue kalo bisa" kata Chinen ngeledekin Yamada

"Eh gue bukan anak-anak kayak dulu yang selalu lu kerjain dan yang lu bikin nangis tiap hari tau nggak!" kata Yamada kesal

Terus Yamada ngejar Chinen

"MAU KEMANA LU CHINEN!" kata Yamada kesal

















                      To be continue
                      Oleh:Kousei-san

Yosha I Know                                          Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang