Bab 1

413 11 3
                                    

Kenapa begitu sulit bagiku untuk melupakanmu. Kenapa setiap kali aku berusaha melupakanmu,ada saja hal yang mengingatkanku kembali akan dirimu. Begitu besarkah pengaruh dirimu terhadapku? Sampai kenanganmu itu berhasil membawaku kembali ke tempat ini. Tempat dimana semua kenangan indah itu kita buat.


***

Langit sore ini tampak tidak mendukung. Awan-awan hitam mulai menghiasi langit berwarna biru tersebut. Langit yang  mendung itu menemani langkah seorang gadis untuk menuju suatu tempat. Namanya Aleta. Sama seperti namanya,dia sangat cantik. Bentuk wajah yang proporsional,tinggi dan berat badan ideal,serta kulit putih dan rambut panjangnya itu membuatnya terlihat begitu cantik dan anggun. Tapi walaupun begitu,dia tidak pernah sombong akan kecantikannya itu. Dia sangat sederhana dan baik hati. Karena hal itu lah banyak orang yang menyukainya.

Gadis ini setengah berlari memasuki sebuah pedesaan yang benar-benar hijau. Kakinya melangkah tanpa ragu,seolah tempat ini sudah sering dia kunjungi. Dia semakin mempercepat langkahnya. Sekitar kurang lebih 15 menit,gadis itu berhenti sebentar. Diamatinya pemandangan yang saat ini berada dihadapannya. Pemandangan sebuah rumah mungil yang berdiri kokoh di tengah-tengah rerumputan. Itu adalah rumah masa kecilnya. Tempat dimana dia merajut mimpi-mimpi masa depannya.

Dia mendesah pelan,lalu masuk ke rumah mungilnya itu. Setelah di dalam rumah,dia memperhatikan sekitarnya. Interior yang ada di dalamnya sederhana saja,tidak ada yang mewah. Semua yang ada di sana masih tampak sama. Tidak seperti kehidupan yang selalu mengalami perubahan setiap waktu. Rasanya baru kemarin gadis itu menjalani hari-hari nya di desa ini. Kenangan itu begitu kuat dan jelas di ingatannya.

Setelah memperhatikan sekitarnya,gadis itu melangkahkan kakinya menuju sebuah ruangan dengan pintu berwarna putih. Yang tidak lain adalah kamarnya sendiri. Dibukanya knop pintu itu dengan perlahan sampai terbukalah pintu itu dengan sempurna.
Setelah pintu itu benar-benar terbuka,Aleta kembali melangkahkan kakinya untuk memasuki kamar bernuansa putih itu. Kamar yang tidak terlalu besar tapi sangat nyaman dan bersih. Walaupun rumah ini tidak pernah di huni,tetapi Aleta menyuruh seseorang untuk selalu membersihkan rumah ini. Itu sebabnya walaupun kosong,tetapi rumah ini selalu bersih. Aleta segera merapikan pakaian-pakaian yang di bawanya dan dimasukkan ke dalam lemari yang ada di kamar itu.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama di dalam kamar,Aleta memutuskan untuk keluar menuju teras rumah.

Setelah sampai di teras rumah,ternyata hujan sudah turun dengan lebatnya. Aleta memutuskan untuk duduk di kursi teras sambil menikmati hujan yang turun.
Di tengah kesibukannya yang sedang menikmati hujan,dia dikagetkan dengan ponselnya yang tiba-tiba berdering.
Aleta segera mengeluarkan ponselnya dan menggeser tombol hijau,tanda dia menerima telfon.

"Hallo Devan" sapanya pada orang di seberang sana.

"Leta? Kamu udah sampai?" Devan berkata dengan nada khawatir.

"Udah kok Dev. Aku udah sampai 1 jam yang lalu." Aleta tersenyum tipis.

"Syukurlah,aku khawatir tau." Terdengar ada nada kelegaan di dalamnya.

"Aku nggak papa. Khawatiran banget sih. Hehehe" Aleta terkekeh pelan.

"Iya dong,pacar aku pergi liburan sendiri dan aku nggak boleh ikut." Terdengar nada kesal dari seberang sana.

"Ayolah... Aku cuma pengen liburan dan mengenang masa kecil ku." Aleta berkata lembut.

"Maaf Devan,bukan mengenang masa kecil,tetapi melupakan semua kenangannya."
Kata itu hanya mampu dilontarkan nya dalam hati.

"Baiklah aku nggak akan ganggu kamu selama seminggu. Nikmati liburannya,aku bakal nyiapin undangan buat disebar. Kamu nggak usah repot-repot mikirnya." Devan terdengar bersemangat.

"Hehehe. Iya aku bakal balik seminggu lagi. Hati-hati dan jaga kesehatan kamu." Aleta mengingatkan.

"Iya. Kamu juga hati-hati. Bye. Love you."

"Bye. Love you to."

Klik
Telfon sama-sama dimatikan. Aleta memasukkan kembali ponselnya ke saku celana. Ada rasa bersalah di hati nya.

3 Minggu lagi adalah pesta pertunangan nya dengan Devan. Pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 3 tahun.
Pria yang baik,sabar,pengertian,penuh kasih sayang,dan juga pemilik salah satu perusahaan terkenal di Jakarta. Tempat dia tinggal selama 12 tahun terakhir ini.

Dia sangat menyayangi Devan, tetapi dia juga tidak bisa melupakan cintanya pada seseorang dari masa lalu. Cinta pertama yang sampai hari ini tak mampu dia lupakan dan masih menjadi bayang-bayang dalam hidupnya. Tetap seperti itu walau sudah 12 tahun berlalu.

12 tahun bukanlah waktu yang singkat. Sangat banyak yang bisa terjadi dalam kurun waktu selama itu. Entah pada dirinya, pada orang itu, atau pada siapa saja. Tapi tetap saja, rasa itu tidak bisa dihapus oleh apapun.

Itu semua adalah alasan kenapa Aleta kembali ke desa ini. Aleta ingin bertemu dengan cinta pertamanya untuk yang terakhir kalinya,dan akan mengubur perasaannya dalam-dalam.
Aleta ingin cintanya hanya untuk Devan. Karena sekarang ini Devan adalah masa depannya,sedangkan orang itu adalah masa lalunya.











"Vindra" ucapnya lirih



























Hay :)
Gimana Bab 1 nya?
Maaf kalo banyak kata-kata yang salah dan nggak nyambung 🙏
Ini cerita pertama aku dan aku juga masih belajar,jadi tolong sarannya :)

Jangan lupa vote dan comment nya :)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai jumpa di Bab selanjutnya




ALETA (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang