Ketemu lagi???

6 0 0
                                    

[Bagian dua]

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Hari senin pagi seperti biasa aku selalu bangun terlambat, mama dibawah sudah teriak teriak dan aku tetap memalas malaskan diri di atas kasur.

"Jenaaa! Ya ampun ini anaak!" Samar samar kudengar langkah kaki yang menuju kearahku, itu pasti mama.

Wushh

Selimut putih yang menempel ditubuhku dihempas begitu saja oleh mama, aku berdecak menatap mama yang tengah beddecak pinggang lengkap dengan jas dokter yang sudah ia kenakan.

"Bangun! Jen ini udah jam tujuh!" Mama menarik tanganku, jujur aku malas apalagi hari ini ada pemeriksaan, rambutku yang ku omre Merah maroon ini pasti langsung di gunting oleh bu Rasti -guru BK-

"Males mah, hari ini ada pemeriksaan" aku menjawab dengan mata yang masih tertutup rapat, mama berdecak dan mengambil rambutku, aku bingung apa yang ia akan lakukan namun karena terlalu mengantuk aku biarkan saja sampai suara gunting membuat mataku melotot.

"MAH RAMBUT JEN JAN-"

"DIEM!"

Pasrah sudah jika mama sudah membentak seperti itu, aku menghayal bagaimana nanti rambut sepinggangku dipotong setengah oleh mama?pasti akan jelek sekali.

"Mama udah bilang jen, gak usah warna warna rambut lagi! Kamh bandel banget sih" omel mama yang hanya aku diami, jujur aku sudah takut jika mama sudah mulai berkata dengan nada tinggi, itu pertanda bahwa mama benar benar marah.

"Udah! Untung mama jago motongnya. Kalo sampe guru kamu yang motong, weuuuh abis ni rambut!" Mama membalikan tubuhku menatap cermin.

Hasilnya tak begitu buruk namun rambutku kelihatan sedikit pendek.

"Sana cepet! Mandi, untung abangmu kelas siang hari ini" mama mendorongku dengan handum yang ia sampirkan dibahuku.

"Mama pergi dulu!" Kudengar dari dalam kamar mandi mama berteriak, aku tak membalas kuduga pasti mama sudah pergi.

Tak butuh lama untuk mandi, aku keluar dengan handuk putih dan baju mandi, menatap seragamku yang lengkap dengan pernak perniknya, ahh mamaku itu the best deh.

Setelah berpakaian aku menemui rayeen yang tengah sibuk mengotak ngatik ponselnya entah sedang apa.

"Bang" kupanggil dan dia menoleh.

"Udah? Eh? Itu napa rambut lo? Kok pendek?"

Aku memutar bola mataku sebal, rayeen pasti sudah tau dan ia hanya mengejek ku saja.

"Bacot lo bang, cepetan gue udah mau telat" aku berjalan keluar lebih dulu, memutuskan untuk menunggu rayeen diteras.

"Dasar sinting! Tinggal nebeng gaya amat lo" rayeen menonyor kepalaku, kuusap pelan dan menendang tulang keringnya.

"SAKIT ANJER" Teriaknya sembari memegang betis yang baru saja kutendang.

"Bacoot lo bang! Cepetan aelaah" aku melangkah ke arah motor ninja hijau rayeen, kulirik sebentar wajah rayeen yang tengah memggerutu kesal.

"Naek cepetan!" Aku terkekeh melihat wajah kesalnya, tak berlama lama aku segera naik keatas motor dan memeluknya erat.

"Ngapain lo peluk peluk gue?" Dasar anak ini! Bawaannya selalu sensi jika aku menyentuhnya.

"Aelah! Lo mah gitu, kan biar gue gak keliatan jomblo bang"

"NAJIS!"

Aku tertawa namun tersentak saat tiba tiba rayeen menarik gas dengan kuat.

"SI ANYING AMPER JATOOH GUE!!"

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Disini ku berdiri di depan gerbang yang sudah tertutup, sial memgapa aku tadi santai santai saja padahal mama sudah bilang jika aku terlambat?

Kuacak rambutku frustasi, memikirkan cara lain agar aku bisa masuk kedalam.

Terbesit ide gila, namun cepat kutepis.
Ide gila ku itu menyuruh untuk memanjat tembok belakang yang tingginya beeeuhh pohon aja lewat.

Aku menengok kesana kesini berharap menemukan irang yang terlambat seperti aku, namun sial aku cuma sendiri disini.

15 menit berlalu...

BEEEP

Aku nyaris melompat saat suara klakson motor mengagetkan ku, aku mengelus dada dan melihat lelaku yang sedang terpingkal pingkal dihadapanku.

Eh? Sepertinya wajahnya familiar.

"Hay cantik ketemu lagi"

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

Jangan bosan yaaaa:)

Sayang kaliaaan

ALFEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang