Eun Kyung Mi adalah siswi polos nan miskin yang selalu dibully karna wajah jeleknya.
Suatu hari Eun Kyung Mi pernah diselamatkan oleh kakak kelas barunya,Min Yoongi yang terkenal swag,cuek,dan pendiam. Karna itulah Min Yoongi menjadi cinta pertama...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bicaralah dengan santai seperti seumuran. Dan soal scurity, ada masalah apa?"Jin.
"Oh,baiklah oppa, eh Jin maksudku"agak terbata-bata karna aneh rasanya. "Tentang scurity tadi...um..anu... Aku ingin bertemu manager untuk mengklarifikasi masalah tentang berita aksiku itu. Tapi eoni buriq,m..maksudnya sekertaris itu mencegahku,katanya manager sedang sibuk"jelasku panjang lebar. Sedikit malu sih, dengan Jin. Apalagi melihatku diseret-seret seperti domba pengganggu kan gak elit-,-
"Oh gitu. Untung aja aku lewat sini. Yaudah ikut aku, akan ku pertemukan kau dengan manager"ajak Jin.
"Hehe gomawo,Jin."ujarku agak aegyo karna malu.
Lalu aku pun mengekor dibelakang Jin serta melihat-lihat sekeliling tentunya. Sampai-sampai teledor.
Bruakk!!
Nasib buruk menimpaku. Mukaku yang ku bangun dengan semangat 45 ini berciuman dengan pintu kaca kantor milik manager. Karna sangking gak merhatiin jalan,kan jadi gini tuh🤕
"Kok malah ketawa. Sakit nih. Gak nolongin lagi. Puas?! Puas?! Huh? Ketawain aja terus sampai besok"protes ku pada Jin yang masih tertawa mengejekku tak henti-henti.
"Eh, iya2 maapin Jin ya. Ehem hehehm"ujar Jin sok aegyo tapi masih aja cengar-cengir.
"Iya-iya deh"ucapku agak cemungut-,-
"Ada apa ini?"tanya manager yang tiba-tiba muncul bagaikan jalangkung datang tak diundang...pulang tak diantar👻. Ihihihihi. Jadi takut nih mbahas kaya gini an🙄. Maap ya gayn,lupakanlah kegabut an ku,awokwok.
"Nee annyeonghaseo"balasnya sambil okiji. "Ada apa nona penyelamat kemari?"lanjutnya.
"Pak! Saya harus bicara dengan anda yang sangat,sangat,sangat krusial bagi keluarga saya terutama saya sendiri"kataku tanpa jeda sama sekali. Kulihat wajah manager dan Jin terkejoed-kejoed karna melihat ekspresiku yang berubah drastis, dari yang tadi cemungut menjadi tegang seperti ingin digorok oleh psycopath menggunakan gergaji berkarat.
"Umm.... Baiklah. Mari....kita bicarakan di dalam"ucap manager berekspresi heran dan jijik tentunya. Jin juga berekspresi sama seperti manager, tapi aku tak menggubris tanggapan mereka tentangku.
