Part 3

5.6K 317 48
                                    

Menurut kesaksian tetangganya, Sohye pergi untuk membeli bubur karena adiknya sakit. Dirinya tidak bisa memasak sendiri. Keluarganya (Ayah) tidak ada di rumah karena bekerja di toko mebel. Ayahnya sama sekali tidak tau anaknya telah hilang karena ia baru pulang pukul 11 malam. Lewat rekaman CCTV terlihat Sohye diculik oleh mobil putih dengan plat nomor ** ***6

Tetangganya juga bilang ada seorang pria berumur 40-an sering datang dan pergi melewati rumah Sohye sebelum Sohye diculik.

Johnny beruntung mendapat kesaksian berharga ini, karena tetangganya ini tidak berani mengatakan apapun pada polisi yang menangani kasus Sohye. Ia memiliki trauma pada polisi, wajah Johnny yang manis ketika tersenyum membuat saksi bisa berterus terang.

Plat nomornya ternyata palsu yang tidak terdaftar, jadi sulit untuk ditemukan. Ponsel Sohye pun tidak bisa dilacak lagi.

Johnny bangun di kamar itu dengan kepala yang sungguh berat, ia mengusap matanya lalu beranjak untuk keluar.

"Selamat pagi, Tuan." Ujar sang pemilik penginapan pada Johnny.

Johnny yang masih setengah mengantuk dan mabuk hanya bisa tersenyum tipis.

"Duduklah di meja makan. Saya sudah mempersiapkan sup hangat untuk Anda." Ujar lelaki tua itu, Johnny menurut. Ia berjalan mengikutinya dengan kepala yang masih pusing.

"Maaf jika merepotkan Anda."

"Tidak. Kami sudah biasa menghadapi yang sepertimu." Candanya sambil tertawa, lalu ia menggeser set makan pagi untuk Johnny yang sendirian di meja makan.

Perlahan Johnny ingat, kemarin dirinya cukup mabuk. Sampai-sampai ia pingsan di depan sebuah penginapan. Bodohnya ia belum membayar biaya penginapan ini tapi dengan baiknya pemilik tersebut memapah badan Johnny yang cukup berat lalu menindurkannya di salah satu kamar kosong. Tak sampai di situ, Johnny diberi sarapan hangat untuk menghilangkan mabuknya.

Setelah selesai makan, Johnny berpamitan dan membayar semuanya dengan uang yang sedikit ia lebihkan.

"Tuan! Kembaliannya..."

"Ambil saja, anggap itu ucapan terima kasih." Jawab Johnny lalu menyetir mobilnya menuju kantor.

"Johnny,"

Panggil Hyunhoo ketika Johnny hampir memegang pintu masuk ke ruangannya.

"Temui saya sekarang."

Johnny menutup matanya, ia mendesah pelan ketika bertemu atasan menyebalkan itu. Masih pagi tapi dirinya sudah dihadapkan sesuatu yang tidak enak.

"Apa perkembanganmu tentang Hashimoto?"

"Belum ada, Pak."

"Waktumu tidak banyak, Johnny."

"Maafkan saya, Pak. Saya akan berusaha semaksimal mungkin." Jawab Johnny dengan sopan lalu menundukkan kepalanya pada Hyunhoo.

"Yasudah, kembali ke tempatmu."




***




"Seorang pria berbaju biru yang sudah robek di temukan di wilayah Gwangju. Wajah dari pria itu susah dikenali. Tapi beberapa orang-"

Jungwoo mematikan saluran televisi tersebut, ia masih menyesal tidak bisa menangkap Minhyun dan sekarang pria yang mati itu adalah Minhyun karena tato yang berada di tengkuknya. Jungwoo ingat Minhyun punya tato di tengkuknya, bergambar bunga. Karena Jungwoo sempat merobek baju Minhyun ketika pria itu berusaha melawan. Jungwoo berani bertaruh ada yang ingin membungkam Minhyun.

Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang