Part 4 🍔

431 63 7
                                    

"Paman Stephen, apa
kau merindukan'nya'?
Aku melihatmu waktu itu."

Paman Stephen kelihatan tegang.
Namun, setelah itu, matanya memancarkan kesedihan yang sangat amat dalam.

"Yes, Peter. A-aku,
aku rindu ia. Sama seperti kau.
Rasanya tidak adil dia harus mati.
Tapu mau bagaimana pun,
dia mati untuk kita.
He loves us. Especially you."

" Ya, aku tahu. I-itu sangat
...susah dijelaskan."

"Kid. Stay strong."

"Mr Stark selalu memanggilku kid."

"Maaf."

"Mungkin kau harus beristirahat.
Setidaknya seharian."

Paman Stephen berdiri dari kasur
tidurku dan keluar menuju pintu
di samping ruangan.

Aku berbaring di kasurku.
Aku mulai memikirkan berbagai hal.
Lalu, aku teringat. MJ... Sudah lama aku tak bertemu dia.
Tepat saat itu, seorang mengetuk pintu.
Aku membuka pintu. MJ.

"Ehm... Hai? Aku r-rindu kamu."

MJ memakai jeans denim dengan dress bercorak hitam putih. Rambutnya diikat, namun berantakan seperti biasanya.

Aku mengajaknya masuk.

"Jadi, kamu masih belum mau sekolah? Kamu melewatkan banyak hal."

Aku tahu. Namun aku lebih memilih disini ketimbang berurusan dengan Prku.

"In case kamu lapar, ini."

MJ memberiku cheeseburger dari
burger queen.
"Cheeseburger itu
kesukaan Mr.Stark."

"I know, i know...
Peter, pernahkah kamu coba,
untuk merelakan dia. Embrace his death? Aku tahu itu sulit, namun
mungkin, itu baik untukmu.

" Stop saying that. Itu mustahil.
How can i forget him?"

"No, Pete. Bukan melupakannya.
Merelakan kepergiannya.
Sometimes, semua hal berubah dan mau tidak mau kita harus mengikuti.
It's hard, but it's possible."

Aku menganguk. Memang benar kata MJ. I should have embrace him.

"Btw, Pete, ada yang ingin bertemu denganmu."

Seseorang masuk ke kamarku.
Seorang perempuan dengan t shirt putih dan rok hitam.

"Hai, aku Shuri. You must be Peter,kan?"

Aku mengangguk.

"Aku hanya ingin bilang,
Everything gonna be okay.
Meskipun memang semuanya
terasa buruk, tak selamanya
itu akan ada."

She's right. Aku tidak boleh membiarkan kesedihan menguasai diriku. I have to move on.

"Peter, ayo ikut aku."

Aku menoleh pada MJ.
Sepertinya dia ingin aku ikut.

"Okay, then." kataku singkat

Kita beranjak menuju pintu dan keluar.
Kita berjalan melalui gerbang besar
bertulisan STARK TOWER.

Shuri berjalan di depanku, sedangkan MJ berjalan tepat di sampingku.

"Jadi, kita mau kemana?" tanya MJ.

"Lihat saja. Aku hanya melakukan
apa yang harusnya aku lakukan." jawab Shuri.

Aku melayangkan pandanganku ke MJ. Sejujurnya, aku sangat beruntung punya seseorang seperti MJ. Aku tak bisa membayangkan kehidupanku tanpa MJ.

Langit mendung tampak diatas kepalaku. Angin berhembus perlahan.

"Kita sampai. Peter, i-ini Tony."
kata Shuri perlahan.

Aku menunduk ke bawah.
MJ dan Shuri berjalan menjauh untuk memberikanku waktu.

Anthony Edward Stark
1970 - 2023
"Seorang pahlawan,
seorang pejuang,
seorang sahabat
dan ayah yang baik."

Aku tidak sanggup menahan emosiku.
Tetes demi tetes air mata mulai turun dari mataku. Lututku mulai terasa lemah. Aku berlutut di samping makamnya.

"Mr. S-Stark. Aku P-peter. A-aku,
t-tidak bisa, t-tanpamu. I just want to meet you, just once. I miss you. So much."

Air mata turun deras di mukaku.
Lalu aku melihat arc reactornya.
Aku memegangnya dengan perasaan hancur. Namun aku menyadari, ada sebuah tombol disitu. Aku menekan tombol itu.
Tiba-tiba, muncul hologram Mr.Stark.

"Hei, kid. Jika kamu melihat
hologram ini, kemungkinan besar
aku tidak selamat. Kamu pasti
sangat sedih, aku tahu.

Mungkin kamu bertanya tanya,
kenapa aku harus meninggalkanmu.
Simpel. Because i love you.
Aku tak pernah membayangkan
punya seseorang yang sangat
berarti di hidupku, tidak sampai
aku bertemu dengamu.

Karena kamu, aku rela
menghabiskan berjam jam untuk
membuat suit mu.
Karena kamu, aku mau
kembali ke masa lalu untuk
mencari infinity stones.
Karena kamu, aku rela
melawan Thanos sekuat tenagaku.

Aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya. Dan aku tahu, apapun yang terjadi, aku akan selalu melindungimu.

Aku ingin kamu bahagia. Itu saja.
Aku tak meminta banyak.
Aku sudah membuang waktuku untuk hal hal yang tidak penting.
Kini saatnya, aku melakukan
hal yang benar.

I love you 3000, kid. Forever."

Hologram Mr.Stark mati.
Perasaanku campur aduk.
"Thank you, Mr.Stark.
I love you." kataku.

---Ending Part 4---
15 Juli 2019

Memories - Avengers Fan FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang