Eight

1.5K 223 7
                                    

MY I





Byounggon menatap pemandangan malam hari kota Seoul dengan batang nikotin yang menjadi candunya. Tak lupa segelas wine yang akhir-akhir ini menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan olehnya.










Kapan terakhir kali Byounggon merasakan tenang?






Entahlah. Sejak ia ditinggalkan oleh sang ibu di bawah pohon besar itu tentu hidupnya tidak pernah tenang.









Hampir saja Byounggon mati kelaparan jika malam itu bapa pastor yang merawat Byounggon selama lima tahun tidak menemukannya.








Byounggon menghela napas, menghembuskan banyak asap dari belah bibirnya. Baunya sangat pekat menusuk hidung.








Byounggon muak sebenarnya. Dia cukup mengerti kala itu, ketika ibunya meninggalkannya, itu artinya meninggalkannya untuk selamanya. Dalam artian yang dalam.










Byounggon cukup pintar untuk mengerti dia dibuang. Dia cukup mengerti raut sang ibu ketika bilang bahwa ia mencintai Byounggon.










Byounggon tau.









Ayahnya gila. Mabuk dan judi. Ah, menyebalkan. Sampai hari ayahnya datang padanya, entah dari mana ia tahu itu Byounggon, memintanya uang untuk membayar hutang yang menumpuk.








Tentu saja Byounggon menolak, sampai-sampai bajingan bodoh itu membuatnya kesusahan dengan para rentenir.








Dengan tidak rela Byounggon membayar semua hutang ayahnya.








Lalu, ke mana ayahnya sekarang?







Di bunuh.







Oleh rentenir itu.







Biadab.







Lalu, ibunya gila. Masuk rumah sakit, stres karena tingkah ayahnya dan meninggal tiga tahun kemudian.









Lucu sekali.










Kepala Byounggon pusing. Ia bahkan belum menemukan di mana para pembunuh ayahnya, malah harus disibukan lagi dengan mencari orang tua hidung belang yang beraninya menyeret Hyunsuk.









Byounggon hanya ingin hidup tenang. Dengan orang yang mencintainya dan ia cintai. Itu saja.








Pelukan hangat melingkari tubuh tegap Byounggon. Sedikit terkejut lalu tersenyum hangat.







"tidak bisa tidur, hm?" tanya Byounggon









"hyung tidak ada, bagaimana bisa tidur?"









Byounggon terkekeh lalu membalikan tubuhnya untuk melihat wajah manis milik soulmate-nya itu.







"memikirkan apa? Sedari tadi tatoku terasa panas," khawatir Hyunsuk








Byounggon mengusap surai Hyunsuk dengen lembut, membawanya dalam pelukan.







"aku takut," ucap Byounggon pelan








[✔️] MY I ; gonsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang